Langsung ke konten utama

Berpanjang Akal

Harok Buruang ka Tabang Tinggi

Punai di Tangan Dilapehan

[caption id="attachment_454" align="alignleft" width="300"]Tarusan nan ElokGambar: Erison J Kambari Tarusan nan Elok
Gambar: Erison J Kambari[/caption]

Tuan dan encik[1] sekalian kemarin kami membaca sebuah berita di surat kabar. Isi berita itu ialah mengenai “Ekspedisi Danau Tarusan Kamang” yang dipimpin sendiri oleh Inyiak Bupati Agam. Ikut sato dalam ekspedisi tersebut ialah Prof. Andang Bachtiar salah seorang ahli geologi Indonesia. Serta yang takkalah menggelitik hati kami kehadiran Sang Gadih Tarancak di Republik Indonesia Encik Wulandari.

Isi berita yang dikabarkan dalam suarat kabar yang kami baca ialah menceritakan secara sekilas mengenai danau atau oleh kita disebut dengan sebutan “Tarusan”. Tujuan dari diadakannya ekspedisi ini ialah guna mencari tahu perihal keanehan yang terdapat pada tarusan kita ini. kenapa di musim kemarau kok masih berair juga? Darimana asal airnya kira-kira? Begitulah tuan..

[caption id="attachment_459" align="alignright" width="300"]Geolog Prof. Andang Bachtiar.Gambar: Erison J Kambari Geolog Prof. Andang Bachtiar.
Gambar: Erison J Kambari[/caption]

Pendapat awal dari Prof. Andang ialah tarusan termasuk ke dalam jenis Danau Karst. Apa itu Danau Karst tuan? Kami tak pula faham..

Namun eloklah kiranya kami kutip disini laporan awal beliau yang dimuat oleh Engku Erison di FB beliau;

Terdapatnya sungai bawah tanah di bawah tarusan. Atau beliau meistilahkan dengan istilah bejana berhubungan yaitu antara sungai-sungai bawah tanah yg ada di kedalaman tebing dan punggungan gunung batu gamping di bagian timur dan selatan danau dg rendahan/cekungan yg dibentuk oleh patahan2. Ketika muka air sungai bawah tanah surut sampai Level lebih rendah dr dasar danau maka danaupun mengering. Dan jika muka air sungai meninggi maka air danaupun terisi. (dikutip dengan pengubahan seperlunya dari: http://www.facebook.com/media/set/?set=a.10200700117815385.2193795.1534530809&type=3)

Selain untuk meneliti, tujuan lain diadakannya ekspedisi ini ialah guna menarik minat pelancong untuk datang melancong ke Tarusan. Oleh karena itu “Gadis Tercantik di Republik” ini dibawa serta. Sebab dengan dijadikannya Tarusan sebagai objek wisata maka perekonomian masyarakatpun akan terbantu, bukankah begitu tuan?

Hm.. tidak menurut pendapat kami tuan. Ini pertanda, malapetaka sedang berada di hadapan kita tuan.

Tasirok darah kami mendengarnya tuan. Apa hal? Sebab sejauh pengamatan kami, dimana terdapat potensi uang, maka potensi lain juga akan ikut lahir. Apa itu tuan?

[caption id="attachment_457" align="alignleft" width="300"]Salah satu olahraga yang hendak dikenalkan di Tarusan.Gambar: Erison J Kambari Salah satu olahraga yang hendak dikenalkan di Tarusan.
Gambar: Erison J Kambari[/caption]

Ialah maksiat dan premanisme tuan?

Negeri kita sangat lemah pertahanannya dalam hal ini. belum dijadikan sebagai objek wisata saja sudah Allahhurabbi perangai anak muda zaman sekarang, apatah lagi jika dijadikan objek wisata, akan menjadi-jadi perangai mereka tuan. Sudah kuatkah wibawa ninik-mamak, sudah berjalankah fungsi dari Parik Paga Nagari di negeri kita? Sudah berjalan dengan baikkah pendidikan agama dan adat yang berfungsi sebagai pembentuk watak dan kepribadian anak nagari kita? Sudahkah tuan?

Potensi uang juga akan menyebarkan dan memperkuat benih premanisme, dieksploitasi, atau dengan kata lain dijajah. Kami bukan menakut-nakuti, tapi biasanya di banyak tempat, Penduduk Asli atau dalam hal ini ialah anak nagari akan menjadi tersingkirkan. Atau kata orang hebat-hebat di Jakarta ialah Termarginalkan.

[caption id="attachment_456" align="alignright" width="300"]Inyiak Bupati, Prof.Endang, Tetamu, & Anak Nagari makan basamoGambar: Erison J Kambari Inyiak Bupati, Prof.Endang, Tetamu, & Anak Nagari makan basamo
Gambar: Erison J Kambari[/caption]

Janganlah kita terbuai dengan bujuk-rayu yang mengatasnamakan “Kemajuan Negeri”. Kita patut berpanjang akal dalam menyikapi hal ini. Sebab jika memang dijadikan objek wisata maka itu ialah semacam industri. Layaknya industri, penduduk pribumi tidak pernah mendapatkan bagian. Cobalah tuan tengok di negeri-negeri yang kaya sumber daya alamnya. Siapakah yang kaya dan berkuasa di sana? Pendatang tuan..

Dimanakah penduduk asli mereka?

Tuan sajalah yang menjawabnya, sebab kami yakin tuan pasti lebih tahu dari kami. Tuan tentu telah banyak mendapat cerita betapa bencinya orang Propinsi Jiran kepada kita. Apa pasal? Karena orang Minang banyak yang kaya dan sukses di sana lalu harta kekayaan yang mereka dapatkan di negeri tersebut dibawa pulang ke kampung mereka. Kalau tidak si Minang maka si Cina yang memacik. Sedangkan penduduk setempat tinggal di Pondok Buruk, pendatang tinggal di Rumah Rancak. Hati siapa yang takkan sakit tuan.

[caption id="attachment_458" align="alignleft" width="266"]Perbandingan Tarusan ketika berair dan keringGambar: Erison J Kambari Perbandingan Tarusan ketika berair dan kering
Gambar: Erison J Kambari[/caption]

Berhati-hatilah tuan, perkokoh dan perkuat peran Ninik Mamak dan Ulama, beri mereka alat untuk menegakkan wibawa Adat dan Hukum Syari’at. Jangan pernah lupa tuan ideologi kita orang Minangakabu ialah Adat Basandi Syara’-Syara’ Basandi Kitabullah.

[caption id="attachment_455" align="aligncenter" width="300"]Permainan Anak Nagari dalam menyambut rombongan Inyiak BupatiGambar: Erison J Kambari Permainan Anak Nagari dalam menyambut rombongan Inyiak Bupati
Gambar: Erison J Kambari[/caption]

 

sumber gambar:

http://www.facebook.com/media/set/?set=a.10200700117815385.2193795.1534530809&type=3

http://www.facebook.com/media/set/?set=a.3442072980623.2155761.1534530809&type=3







[1] Encik ialah panggilan penghormatan khas kita orang Minangkabau kepada perempuan pada masa dahulunya. Juga digunakan panggilan “Urang Kayo”, panggilan ini biasa digunakan untuk ibu-ibu pejabat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum