Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label lubuak

Jalan nan Diperancak

[caption id="attachment_1600" align="alignleft" width="300"] Simp. Katapiang[/caption] Telah lama kiranya beberapa jalan di kampung kita aspalnya rusak dan buruk, terutama jalan yang cuma di aspal jagung seperti jalan ke Batu Baraguang - Baruah Bukik - Dalam Koto - Dangau Baru atau jalan dari Simpang Kubu Alah - Katapiang - Tarok atau dari Katapiang ke Rumah Tinggi - Ladang Darek - Panji - Simpang Kubang Putiah dan masih banyak lagi jalan-jalan yang rusak, aspalnya telah hancur hingga tinggal batu-batu kerikil. Ditambahi dengan lubuk yang terdapat pada beberapa jalan sehingga menjadi tempat air menggenang ria. Alhamdulillah pada masa sekarang telah mulai diaspal kembali oleh orang beberapa dari jalan-jalan tersebut. Apakah akan di aspal betonkah? kami harap iya karena kalau hanya aspal jagung tiadakan berguna. Lagipula setelah dilakukan pengerasan dengan aspal jagung bukankah seharusnya diaspal beton selepas itu?

Nan Tujuah

[caption id="attachment_1141" align="alignleft" width="300"] Simpang Lubuak[/caption] Dahulu kami pernah merasa ada yang janggal dengan nama jorong kita yang satu ini. apa pulakah gerangan makna dari kata “Nan Tujuah?” apanya kira-kira yang tujuah? Sukunyakah? Kampungnyakah? Atau ada makna lain. Jorong ini memiliki kekhasan berupa kawasannya yang termasuk kepada jorong terluas setelah Dalam Koto serta memiliki dua tumpak pusat pemukiman. Pertama ialah Kampuang Tapi yang terletak di jalan arah ke Nagari Salo, namun orang sekarang lebih mengenalnya dengan nama Padang Sawah. Kami tak pula faham kenapa dapat bertukar serupa itu. Semasa kanak-kanak dahulu masih teringat oleh kami ketika terdengar seorang engku menyapa di tepi jalan”Hendak kemanakah engku ini..?” [caption id="attachment_1140" align="alignright" width="225"] Surau Tapi[/caption] “Hendak ke Tapi agak sebentar..” jawab engku yang ditanya Sedangkan kawasan yang lain t...

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum...