Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label khatam qur’an

Musik Dikia Rabano di Nagari Kamang[3]

MUSIK DIKIA RABANO: MUSIK PROSESI DALAM BUDAYA MASYARAKAT KAMANG KABUPATEN AGAM Oleh: Martarosa Dalam Buku Bunga Rampai DIALEKTIKA SENI DALAM BUDAYA MASYARAKAT, ISBN: 978-979-8242-53-3, Badan Penerbit ISI Yogyakarta 2013   Abstract : Rabano dikia music as a musical procession culture in Agam regency Kamang , is a combination of tambourine percussion with vocal music that can not be separated . Both forms of music are linked in a single fabric of grain material . Arable poem music song used in the text as a musical procession dikia rabano entitled Shalawat , no rhyme form . This means that the sung text is fixed and not subject to change . Hence the interest in music , in addition to a distinctive melody trip , also recited poems that deal with idol - worship of the Prophet , Apostle , and gig guide from Allah SWT . Keywords:  Music Dikia Rabano, Music Procession , Culture. Lanjutan Bagian.2 2. Kegunaan dan Fungsi Musik Dikia ...

Katam Kaji di Limo Kampuang

Terdengar oleh kami kalau ahad ini dunsanak kita di Jorong Limo Kampuang mengadakan acara Khatam Kaji. Tentulah meriah sangat suasana kampung akhir-akhir ini. Terutama untuk kawasan Jorong Limo Kampuang. Apalagi ditambah sedang musim durian pula, tentulah bertambah bersemangat. Ada berapa orangkah yang berkhatam kaji di Limo Kampuang engku dan encik sekalian? Siapa pula guru mengajinya? Sungguh  rancak bana, disaat beberapa surau di kampung kita kehilangan anak mengaji sehingga pelajaran mengaji pada petang hari menjadi tiada. Pada Jorong Limo Kampuang dan beberapa jorong yang lain masihlah tetap hidup dan berjalan. Kami do'akan semoga jangan sampai pernah tiada. Malu kita kepada orang, apa pula yang dapat kita pertanggung jawabkan kepada anak-kamanakan kelak.. Kami do'akan dari sini semoga hari  rancak saja pada Ahad ini. Diberkahi jualah oleh Allah hendaknya. Amin..

Katam Kaji 4 Syawal 1434 H

[caption id="attachment_987" align="alignright" width="300"] Anak Mengaji yang Kena Arak Keliling Kampung[/caption] Hari Ahad tanggal 11 Agustus yang lalu atau 4 Syawal 1434 H telah dilangsungkan oleh orang di salah satu kampung di nagari kita Acara Khatam Kaji (Qur’an). dari surau di Dalam Koto kalau kami tak salah. Sungguhlah teragak awak dibuatnya hendak pulang, bunyi anak sanawiyah main drum-band, orang-orang yang ramai ikut arak-arakan, kanak-kanak yang kesenangan bercampur letih karena diarak berjalan keliling kampung, dan lain sebagainya. Kami tengok di gambar yang dikirimkan kalau pakaian seragam anak drum-band dari sanawiyah kita telah bertukar rupanya. Namun warna kuning tetap masih digunakan, suka sekali orang sanawiyah dengan warna kuning itu rupanya.

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...