Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Surau

Musik Dikia Rabano di Nagari Kamang [2]

MUSIK DIKIA RABANO: MUSIK PROSESI DALAM BUDAYA MASYARAKAT KAMANG KABUPATEN AGAM Oleh: Martarosa Dalam Buku Bunga Rampai DIALEKTIKA SENI DALAM BUDAYA MASYARAKAT, ISBN: 978-979-8242-53-3, Badan Penerbit ISI Yogyakarta 2013   Abstract : Rabano dikia music as a musical procession culture in Agam regency Kamang , is a combination of tambourine percussion with vocal music that can not be separated . Both forms of music are linked in a single fabric of grain material . Arable poem music song used in the text as a musical procession dikia rabano entitled Shalawat , no rhyme form . This means that the sung text is fixed and not subject to change . Hence the interest in music , in addition to a distinctive melody trip , also recited poems that deal with idol - worship of the Prophet , Apostle , and gig guide from Allah SWT . Keywords:  Music Dikia Rabano, Music Procession , Culture. Lanjutan Bag. 1 PEMBAHASAN Sekilas Keberadaan Musi...

Surau dahulunya

[caption id="" align="aligncenter" width="440"] Gambar: http://upload.wikimedia.org [/caption] Pada Hari Rayo Anam ini perkenankan kami membawa engku, rangkayo, serta encik sekalian menyilau masa dahulu. Tentang gambaran kehidupan surau pada masa dahulu yang sudah tiada didapati lagi pada masa sekarang. Dalam kenangan Nur Sutan Iskandar yang merupakan salah seorang pujangga di negeri kita, beliau mencoba melukiskan tentang kenangannya tatkala memasuki kehidupan surau. Pasa suatu hari Jum'at disaat beliau belum lagi berumur enam tahun, selepas shalat Magarib datanglah seorang tuanku ke rumah orang tuanya. " Selepas dijamu dengan makan dan minum, ayah saya menyerahkan saya kepada tuanku agar diajarkan mengaji Al Qur'an. Sambil mengucapkan kata penyerahan itu, ayah memberikan sebuah cambuk dari lidi daun kelapa yang terpilin tiga ke tangan tuanku, akan pemukul saya, kalau saya tak menurut perintah atau nakal .." Pada masa sekarang manalah ...

Penistaan di masa tenang

[caption id="attachment_1495" align="alignleft" width="300"] Pilih yang jujur, bukan yang suka berpura-pura (sandiwara/acting)[/caption] Kami mendapat kabar dari kampung bahwa salah seorang pengurus pada salah satu masjid di kampung kita mendapat tawaran untuk mengadakan berbuka bersama di masjid. Tawaran ini datang dari salah satu tim pemenangan capres-cawapres salah satu pasangan yang ada di kampung kita. Si engku pengurus yang mendapat tawaran bertanya “Ini tim sukses dari pasangan nomor itsnain kah..?” Jawab si pembuat ulah “benar engku..” “Maaf engku, tak dapat di masjid kita berlaku hal demikian. Masjid kita ini netral dalam pemilu..” jawab si engku pengurus. Kemudian bertingkahlah si pembuat ulah ini “Ini uang sebesar @%juta engku! Masakan engku tolak..!?” Astagfirullahhal’azim.. ucap engku pengurus dalam hati, kenapalah orang sekarang begitu tak berkeningnya, tak berakal agaknya orang ini. Sudah tahu ini bulan puasa, dan sudah pula tahu kalau nomo...

Perkara Pemilu tahun ini di Kampung kita (Bag.2)

[caption id="attachment_1457" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi Gambar: Internet[/caption] Sungguh kami sangat merasa cemas sekali melihat perkembangan pola fikir orang kampung kita dimasa kini. Majukan kampung kita dengan memilih Anak Nagari agar pembangunan di kampung kita ini dapat berjalan. Serta pendapat lainnya; Sesiapapun dia, berasal dari partai dengan ideologi apapun, asalkan dapat memajukan kampung kita maka boleh kita pilih. Pada masa pemilu yang silam (2009) masih terkenang oleh kami beberapa orang yang mencemooh orang-orang yang memutuskan untuk tidak memilih (golput) . Sungguh suatu keadaan yang menyedihkan bagi pandangan kami. Karena orang Kamang ini yang katanya cerdas dan pintar ini masih dapat jua dibodohi. Pembangunan tidak mesti berupa pembuatan/pengaspalan/perbaikan jalan , pendirian puskesri, perbaikan sekolah, dan lain sebagainya. Tak adakah orang kampung kita ini yang memandang pembangunan itu dari sisi bathin (mental)? Pem...

Idul Adha 1434 H

Kami tak faham apa nama tumbuhan ini, apakah ia bunga atau rumput liar? Namun tatkala kami berjalan-jalan ke dalam perak keluarga kami. Maka muncullah minat di hati ini untuk mengambil gambarnya "Siapa tahu, dimasa nanti ianya berguna.." begitulah kata kami dalam hati. Dan memang benarlah demikian, hari ini berguna ia.. Apakah seluruh surau ada membantai pada hari ini engku dan encik? Adakah pula engku dan encik ikut serta bekerja bersama-sama orang kampung? Duhai, alangkah indahnya..

Musabaqah Ramadhan 1434 H / 2013

[caption id="attachment_408" align="alignright" width="300"] Surau Kubang Putiah Gambar: Zaldi Heriawan[/caption] Kami dengar informasi sementara, ada tiga surau yang mengadakan Musabaqah di kampung kita. Surau-surau itu ialah Surau Ladang Darek pada hari Jum'at tanggal 18 Ramadhan 1434 H / 26 Juli 2013. Kemudian esok Sabtunya Surau Pintu Koto yang kabar-kabarnya akan mengadakan selama tiga hari yakni dari Tanggal 19-21 Ramadhan (27-29 Juli). Selepas itu Surau Kubang PUtiah pada Hari Sanayan Tanggal 21 Ramadhan (29 Juli). Tampaknya berdekatan antara surau yan satu dengan surau yang lain. Kamipun belum juga tahu apakah masih ada surau-surau yang lain di kampung kita yang mengadakan Musabaqah ini? Berkenanlah engku dan encik memberi tahu kami..  

tarawiah di surau (2)

[caption id="attachment_845" align="alignright" width="200"] Masjid Taqwim. Gambar: Maizal Chaniago[/caption] Pada tulisan yang telah lampau kami berkisah perihal percakapan kami dengan salah seorang engku. Sebenarnya yang kami tampilkan ialah satu potongan percakapan saja. Percakapan kami yang lainnya ialah masih perihal perkara yang sama, yakni perihal Shalat Tarawiah pada masa dahulu. " Tentulah hanya orang Tangah saja yang shalat ke Surau Ampang. Kalau kamu hendak tahu juga buyuang, kan terfikirkan sendiri oleh mu bahwa pada masa dahulu hanya masjid yang digunakan untuk shalat.." Jelas engku tersebut kepada kami . " Berarti di Koto Panjang orang shalat sendiri di masjid mereka? " tanya kami penasaran padahal berdekatan dengan Dangau Baru yang juga memiliki masjid. Kamipun melanjutkan pertanyaan " Apakah di Dangau Baru mereka juga mendirikan shalat sendiri engku..? "

Tadarus..

[caption id="attachment_839" align="alignright" width="300"] Surau Binu. Foto: Nadzif Hasjmi Maksum[/caption] Tadarus, merupakan salah satu amalan di bulan puasa ini. Pada masa dahulu semasa kanak-kanak kami juga pernah ikut bertadarus, mengaji bersama selepas Shalat Tarawih di surau. Riuh-rendah suara kami takala mengaji, ada yang tak sesuai makhrajnya adapula yang salah tajwidnya. Ditegur dan diluruskan bacaannya oleh Engku Guru. Semuanya menjadi pengalaman mengasyikkan. Bukankah begitu guna tadarus, memeriksa kembali bacaan Qur’an kita. Bukankah di masa dahulu, nabi kita menggunakan saat tadarus sebagai salah satu kesempatan untuk memeriksa hafalan dan bacaan Qur’an para sahabat. Tiap surau di kampung kita pastilah mengadakan tadarus, sangatlah ramai terasa malam Bulan Ramadhan. Itulah yang membedakan dengan malam-malam pada bulan lainnya. Terasa betul rahmat padanya.

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...

Nyanyian Malaikat dari Syurga

[caption id="attachment_617" align="alignright" width="300"] Hari yang telah beranjak siang, tengoklah engku dan encik sekalian. Betapa indahnya pemandangan di pagi hari. [/caption] DIDIKAN SUBUAH. Engku dan encik sekalian tentunya pernah mendengar kata ini, dan kami yakin pastilah pernah melaluinya pula. Bangun dengan berat pada perak siang, dogoncang-goncangkan badan oleh orangtua, disiram dengan air, dimarah-marahi, dan lain sebagainya. Maklumlah engku, kalau kata orang yang ahli dengan ilmu kesehatan dan ilmu hayat (biologi) mengatakan kalau pada usia kanak-kanak dan remaja ada semacam hormon yang menyebabkan kita sangat berat sekali untuk bangun pagi perak siang. Oleh karena itu dalam agama kita, Allah sangat menghargai dan memberikan pahala yang besar kepada anak muda yang bangun subuh untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Allah sangat cintakan anak muda yang rajin beribadah, begitulah kaji yang terdengar oleh kami engku dan encik seka...

Surau Gunjo

[caption id="attachment_580" align="alignright" width="300"] Kalau tak salah, inilah Surau Gunjo itu engku dan encik sekaian. [/caption] Tahukan engku dan encik perihal suatu kawasan yang bernama “Gunjo” di kampung kita? Kami yakin pastilah diantara kita jarang yang mendengar nama itu. Kalaupun ada, tentunya tak tahu dimana tumpaknya. Namun bagi orang kampung kita yang tinggal di Patah Ilia pastilah tahu nama kawasan itu. Terletak sebelum pendakian di Katapiang, masih masuk ke dalam daerah Kubu Alah. Pada masa sekarang di kawasan itu ternama sebuah surau yang sangat sederhana, dimana di hadapannya terdapat kolam. Halamannya sudah dicor oleh orang. Menurut sangkaan kami pastilah surau itu merupakan surau mati karena tak ada tampak tanda-tanda masih dipakai oleh orang. Namun tampaknya tidak engku dan encik sekalian. Menurut sebagian orang, surau itu masih terpakai. Surau itu dinamai oleh orang dengan nama Surau Gunjo. Karena tertetak di Gunjo, itulah tafsir...

Surau nan batambah langang

[caption id="attachment_407" align="alignright" width="224"] Surau Tapi Jorong Nan Tujuah. [/caption] Surau, apa yang terbayang difikiran tuan pabila kami sebutkan kata itu? Ialah tempat mengaji, shalat, dan melakukan ibadah lainnya bagi kita orang Islam. Surau merupakan panggilan atau sebutan orang-orang yang menganut kebudayaan Melayu bagi masjid atau mushalla. Orang sekarang membedakan antara masjid dan mushalla, dimana mushalla hanyalah sekedar tempat beribadah untuk shalat lima waktu dan ibadah lainnya, sedangkan masjid dapat digunakan sebagai tempat shalat Jum’at. Di kampung kita, hampir setiap jorong memiliki mushalla, beberapa ada yang memiliki masjid. Jika sudah ada masjid, tentu mushalla tidak diperlukan lagi. Namun dalam penyebutan orang di kampung kita, kedua jenis tempat ibadah tersebut masih tetap di panggil dengan sebutan “surau”. Semoga saja hal ini tidak berubah, karena ini merupakan ciri khas kita, kearifan budaya kita. Seperti kata oran...