Langsung ke konten utama

Surau Gunjo

[caption id="attachment_580" align="alignright" width="300"]Kalau tak salah, inilah Surau Gunjo itu engku dan encik sekaian. Kalau tak salah, inilah Surau Gunjo itu engku dan encik sekaian.[/caption]

Tahukan engku dan encik perihal suatu kawasan yang bernama “Gunjo” di kampung kita?

Kami yakin pastilah diantara kita jarang yang mendengar nama itu. Kalaupun ada, tentunya tak tahu dimana tumpaknya. Namun bagi orang kampung kita yang tinggal di Patah Ilia pastilah tahu nama kawasan itu. Terletak sebelum pendakian di Katapiang, masih masuk ke dalam daerah Kubu Alah.

Pada masa sekarang di kawasan itu ternama sebuah surau yang sangat sederhana, dimana di hadapannya terdapat kolam. Halamannya sudah dicor oleh orang. Menurut sangkaan kami pastilah surau itu merupakan surau mati karena tak ada tampak tanda-tanda masih dipakai oleh orang. Namun tampaknya tidak engku dan encik sekalian. Menurut sebagian orang, surau itu masih terpakai.

Surau itu dinamai oleh orang dengan nama Surau Gunjo. Karena tertetak di Gunjo, itulah tafsiran dari kami yang pandir ini. Lain sekarang tentulah lain pula dahulunya. Kata orang tua-tua di kampung kita, pada masa dahulu Surau Gunjo sangat terkenal akan orang-orang yang mengaji di sana. Mereka ialah para Hafidz, sangatlah indah bacaan ayat Al Qur’annya, sangat menentramkan irama yang dibawanya.

Begitulah kata orang tua-tua dahulu engku dan encik sekalian. Pada masa sekarang tak tampak oleh kami ada orang mengaji di sana. Sudah banyak memang MDA ataupun TPSA yang tidak berjalan lagi di kampung kita. Sudah lengang surau-surau kita dari anak mengaji, tak ada terdengar suara kanak-kanak mengaji Al Qur’an. Riuh rendah bersenda gurau dengan kawan-kawan di halaman surau. Suara mereka yang serak dan terkadang melengking diwaktu subuh hari Ahad. Sudah tak ada lagi engku dan encik sekalian. Kecuali pada satu-satu surau saja yang masih dapat bertahan..

Semoga perkara ini menjadi perhatian dan renungan kita bersama, baik yang di kampung maupun di rantau..

Komentar

  1. […] Ibu kami menjawab pernah sambil menyebut salah satu kawasan di kampung kami yang bernama Gunjo. […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...