Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label kerabat

Silaturahim?

[caption id="" align="aligncenter" width="600"] Gambar: www.minang-terkini.com [/caption] "Mak, yah.. kami berangkat dahulu.." anak-anaknya berpitaruh[1] hendak berangkat. Hari ini orang-orang di kampung mengadakan acara bersama antara perantau dan orang kampung. Pagi ini, anak, menantu, dan cucu hendak pergi mengikuti acara tersebut. "Ya, elok-eloklah kalian. Tunjukkan pada anak-anak kalian itu dimana rumah kerabat kita dan ajari mereka nama-nama kampung kita.." seru sang ayah. Sembari melenggang di halaman, anaknya mengiayakan "Bagaimana mereka hendak megajari nama-nama kampung kita. Mereka saja sudah banyak nan lupa.." seru isterinya.

Kisah Hari Raya (Bagian.4)

[caption id="attachment_957" align="alignright" width="300"] Jalan Baru dari Bancah ke Solok[/caption] Kami bertanya kepada kawan kami yang baru balik dari kampung perihal kembang api, apakah masih dimainkan oleh anak-anak di kampung kita. Kata kawan kami ini masih, bahkan sekarang kembang api yang ditembakkan ke awang-awang (udara) yang menjadi kegemaran mereka. Sangat keras bunyi letusannya, memekak dibuatnya. “Bagaimana pula dengan malam takbiran engku..?” tanya kami penasaran. Sambil tersenyum sedih dia menjawab “Tidak begitu ramai engku, takbiran selepas Isya di surau, sesudah itu habis perkara. Orang-orang kembali ke rumah mereka, kami tak tahu apa yang terjadi selepas itu. Namun yang jelas kampung kita cukup lengang ketika malam takbiran…” "Tak adakah kanak-kanak yang bermain tabuah sambil  bagaritiak engku?" tanya kami penasaran. "Hm.. mungkin ada pada beberapa surau. Kami tak pula begitu memperhatikan engku, sebab sibuk menata ...

Kisah Hari Raya (Bagian.3)

[caption id="attachment_949" align="alignleft" width="300"] Jalan dari Baruah Bukik ke Batu Baraguang[/caption] Bertukar kabar dengan kawan-kawan yang baru balik dari kampung perihal hari raya. Dengan khusyuk kami mendengarkan cerita mereka perihal beraya di kampung. Ada salah satu pengalaman menarik yang mereka sampaikan kepada kami. Yakni perihal pengalaman salah seorang kawan kami ketika beraya ke rumah salah satu kerabat. Kisahnya, ketika dia sedang dalam perjalan menuju ke salah satu rumah kerabat untuk bersilaturahim. Pada salah satu kampung, dia bersua dengan sekelompok engku-engku yang sedang ramai berkelompok duduk-duduk dan adapula berdiri. Mereka berkumpul pada salah satu bangunan bekas kantor jorong di kampung kita. Setelah sekian lama berada di rumah kerabatnya tersebut, merekapun balik melalui jalan yang sama. Dan kembali bersua dengan kelompok bapak-bapak tersebut, masih tetap seperti sedia kala walau beberapa anggotanya telah berkurang. Na...

Kisah Hari Raya (Bagian.1)

[caption id="attachment_939" align="alignleft" width="224"] Urang-urangan Sawah. Diambil Gambarnya pada Salah satu sawah di Pasawangan antara Solok dengan Ladang Darek[/caption] Petang hari ini, di bilik kami nan sempit nun jauh dari kampung halaman, tanah kelahiran tercinta. Kami memutar sebuah lagu yang bertemakan hari raya, dilantunkan oleh seorang perempuan nan cantik jelita dari Tanah Semenanjung, Puan Siti Nurhaliza namanya. Judul lagunya ialah Air Mata Syawal. Sungguh syahdu lantunan suaranya dan mengiris hati syair lagunya. Terkenang kami dengan kampung tercinta, ayah-bunda serta sanak keluarga semuanya. Berhari raya di tengah keluarga tercinta memanglah nikmat sangat. Dan kami tak dapat mengalaminya. Sungguh sangat beruntung orang-orang yang pulang kampung. Namun kami dengar pula bahwa pada libur hari raya ini, berbagai tempat wisata di kampung (Minangkabau) menjadi sangat ramai di kunjungi oleh orang. Tentunya oleh orang-orang yang pulang kampu...

Berhari Raya di Kampung

[caption id="attachment_935" align="alignright" width="300"] Masjid di tengah hijaunya Alam. Teragak Awak Dibuatnya[/caption] Minal Aidin Walfaidzin, Maafkan Lahir dan Bathin, engku dan encik sekalian. Selamat merayakan Idul Fitri di Awal Syawal tahun 1434 H ini, bagaimana kiranya perasaan engku dan encik sekalian? Adakah senang dan bahagia? Ah.. jangan pula dijawab “Senang tuanku, telah dapat pula kita makan tengah hari sekarang ini haa….!” Itu jawapan kanak-kanak kiranya engku dan encik sekalian. Di kampung kita pada setiap hari raya, kita shalat di masjid kampung dan semenjak beberapa tahun yang lalu beberapa mushalla di kampung kita telah pula menyelenggarakan Shalat ‘Ied. Beragam alasan mereka, namun kami sebutkan saja salah satu alasan yang menurut kami paling bijak yakni bahwa surau-surau pada masa sekarang telah ramai sangat sehingga sering kali jama’ah tidak mendapat tempat untuk shalat. Engku dan encik sekalian, ada satu hal yang menjadi pertany...