Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label sawah

Monografi Nagari Kamang 1980_9

IKLIM Nagari Kamang beriklim sedang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin pada waktu akhir-akhir ini banyak curah hujan dan panas musim kemarau panjang dan sekarang sekali-kali. Curah hujan sampai  2000 – 3000 mm. Semua tanaman muda, musim dan tanaman tua seperti sayur-sayuran/ palawija, pisang, durian, manggis, kepundung, sirih, kopi, cingkeh, pala hanya satu-satu, petai, jengkol, kelapa, jeruk manis dan lain-lainnya, ditinjau dari kesuburan tanah cukup mengembirakan. AIR Di Nagari Kamang ada beberapa buah sumber air, diantaranya yaitu : Dari sekitar Bukit Barisan yang melingkari sebahagian Nagari Kamang, yaitu : Dari Rimba Guguak Rang Pisang, air disini boleh dikatakan tidak putus-putus walaupun musim kemarau panjang, hanya dapat mengairi sawah-sawah sebahagian kecil saja (10 Ha) di kampung Guguak Rang Pisang, lainnya masuk kekampung di Nagari Salo, Bungo Koto Tuo. Sekarang sumber air ini telah mulai dibangun oleh penduduk Guguak Rang Pisang seperti disebutkan dimuka...

Manangkok Sipatuang

[caption id="attachment_1078" align="alignleft" width="300"] Maaf engku dan encik sekalian. Yang ada di kami ialah gambar karirawai. Diambil pada salah satu perak di kampung kita.[/caption] Masihkah engku dan encik ingat dengan jenis permainan ini? Indah bukan, kalau kita berkawan baik dengan alam. Saling memberi dan saling menerima, sungguh sesuatu yang serasi, sepadan, dan kata orang seimbang. Namun tak pula patut pabila dikatakan ini semacam permainan, walau kenyataannya tatkala melakukan hal ini, kita lakukan dengan penuh kesenangan, kegembiraan, dan rasa tertantang. Yang melakukan ialah lelaki dan perempuan. Melatih kesabaran, ketangkasan, dan keberanian sebab tidak semua anak sanggup melakukannya. Bahkan ada yang takut dan tidak berani hanya untuk sekadar menyentuh sipatuang. Berkat permainan ini pulalah kita faham bagaimana caranya memegang sipatuang itu. Di kampung kita pada masa itu ada musimnya. Tidak setiap saat sipatuang berterbangan di kamp...

Coba engku dan encik terka..

Centikkan engku dan encik..? Tahukah engku dan encik sekalian dimanakah gambar ini diambil? Sungguh cantik kampung kita bukan? Diambil pada tempat yang sama namun dalam masa yang berlainan. Silahkan engku dan encik terka.. kami coba tambahi gambarnya:

Manangguak

[caption id="attachment_644" align="alignleft" width="224"] Salah satu banda di pasawan di Joho. biasanya banda-banda serupa ini menjadi tujuan utama dalam "Pertangguak-an"[/caption] Apa yang terbayang dan terkenang oleh engku dan encik sekalian pabila kami sebutkan kata “manangguak”? Manangguak puyu , pantau , atau pabila beruntung akan dapat sapek. Ada pula yang pergi mamapeh baluk. [1] Manangguak ialah kebiasaan anak lelaki di kampung kita, sangat jarang kami dapat ada anak perempuan pergi manangguak. Walau kami tidak memungkiri bahwa ada juga beberapa anak perempuan yang melakoninya. Biasanya manangguak ialah dikerjakan selepas pulang mengaji di surau. Kanak-kanak nakal di kampung kita pergi berkelompok dengan kawan sama gedang nya. Dengan bermodalkan tangguak dan ember plastik maka berangkatlah mereka. Tempat tujuan tentulah kawasan persawahan di kampung kita, sangatlah luas kawasan persawahan di kampung kita. Tujuan utama ialah banda s...

Guguak Si Bisu

[caption id="attachment_520" align="alignleft" width="300"] Kami lupa, apakah gambar yang ini Guguak Si Bisu itu atau gambar yang satu lagi. [/caption] Guguak Sibisu, pernahkah engku dan encik sekalian mendengarnya. Kamipun merasa heran dengan nama tersebut. Guguak ialah sebongkah tanah yang menjulang di tengah-tengah kawasan persawahan di kampung kita. Ada yang berpenghuni, namun lebih banyak yang tidak. Ada yang dijadikan oleh orang sebagai parak [1] , ada juga yang dibiarkan ditumbuhi oleh rumput liar. [caption id="attachment_521" align="alignright" width="300"] Atau yang ini Guguak Si Bisu itu. Dapatkah engku dan encik menolong kami..? [/caption] Apabila engku dan encik berjalan di  kampung kita, lalu sampai di Mejan menjelang masuk ke Joho, ataupun dari arah sebaliknya. Maka cobalah engku dan encik arahkan pandangan engku dan encik sekalian ke arah kawasan persawahan yang tepiannya mencapai kaki bukit barisan sana di B...

Bangau

[caption id="attachment_233" align="alignright" width="300"] Bangau Gambar: Koleksi Pribadi [/caption] Apa yang dilakukan oleh makhluk dari keluarga burung ini di sawah milik orang kampung kita tuan? Kamipun tak tahu, lupa menanyakannya. Ketika kami dekati mereka langsung lari. Mungkin dalam pandangan mereka kami ini merupakan makhluk yang mengerikan. Hehe.. Tidak begitu banyak bangau yang kami lihat, sekiat sepuluh sampai lima belas ekor. Pagi-pagi sekitar pukul enam mereka telah siap sedia mencari sarapan. Begitulah mereka, telah bergerak semenjak pagi, berbeda sekali dengan sebagian besar dari kita yang mash suka tidur menjelang pukul tujuh atau bahkan hingga pukul delapan. Lupa kewajiban sebagai seorang Islam.

Cantiknya Kampung Kita Tuan..

Sungguh cantik kampung kita tuan, cobalah tuan tengok gambar-gambar kami ini. Janganlah sampai hendaknya dimasa depan kelak kampung kita tergadaikan ke orang lain. Banyak orang mencari tanah di masa sekarang, Bukittinggi yang hanya berjarak 12 Km dari kampung kita tampaknya akan menjadi kota utama dan terbesar di Sumatera Barat. Orang sudah banyak yang lari dari Padang, takut gempa dan Tsunami. Kami pernah cerita-kan kepada tuan perihal orang luar yang beli tanah di kampung kita ? Sebagai pengobat rindu bagi tuan-tuan yang tak dapat pulang kampung pada cuti bersama kali ini. kami sediakan obatnya, semoga saja tuan-tuan sekalian berkenan. [caption id="attachment_245" align="aligncenter" width="448"] Pemandangan sawah dari atas Gunuang Haru. Sungguh cantik nian tuan. Gambar: Koleksi Pribadi [/caption] [caption id="attachment_249" align="aligncenter" width="448"] Keindahan untaian persawahan, lekukan saluran irigasi yang dulu k...