Langsung ke konten utama

Katam Kaji di Limo Kampuang

Terdengar oleh kami kalau ahad ini dunsanak kita di Jorong Limo Kampuang mengadakan acara Khatam Kaji. Tentulah meriah sangat suasana kampung akhir-akhir ini. Terutama untuk kawasan Jorong Limo Kampuang. Apalagi ditambah sedang musim durian pula, tentulah bertambah bersemangat.

Ada berapa orangkah yang berkhatam kaji di Limo Kampuang engku dan encik sekalian? Siapa pula guru mengajinya?

Sungguh rancak bana, disaat beberapa surau di kampung kita kehilangan anak mengaji sehingga pelajaran mengaji pada petang hari menjadi tiada. Pada Jorong Limo Kampuang dan beberapa jorong yang lain masihlah tetap hidup dan berjalan. Kami do'akan semoga jangan sampai pernah tiada. Malu kita kepada orang, apa pula yang dapat kita pertanggung jawabkan kepada anak-kamanakan kelak..

Kami do'akan dari sini semoga hari rancak saja pada Ahad ini. Diberkahi jualah oleh Allah hendaknya. Amin..

Dan bertepatan dengan perayaan Khatma Kaji di Limo Kampuang ini, dunsanak kita di Pakan Sinayan juga merayakan hal yang serupa. Semoga berjalan baik jugalah hendaknya perayaan ini.

Komentar

  1. Jadi tabayang2 kampuang di palupuak mato yoh Pak? Khatam kaji jo musim durian, bikin ngiler blogger. Banyak benar yang bisa ditulis kalau engku dan encik blogger turut melihatnya ;)

    BalasHapus
  2. Iya benar encik, begitu banyak kenangan. Tatkala telah jauh baru terasa nikmatnya.
    Kata orang "Kita baru merasa memiliki apabila telah merasakan arti kehilangan.."
    Terimakasih Encik Evi.. :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Perihal Engku dan Encik

[caption id="attachment_894" align="alignleft" width="300"] Rumah Gadang yang telah Ditinggalkan di Nagari Kamang ini. Begitulah adat dan agama dianggap telah usang bagi yang muda-muda. Ditinggalkan dan dibenci. Taratik tak ada, kurang aja merajelala..[/caption] Beberapa masa yang lalu salah seorang anak bujang nan keren dan sangat gaul gayanya memberi pendapat terhadap tulisan kami di blog ini. Apa katanya “ engku encik tu ndak bahaso kamang tu doh tuan, tukalah jo nan labiah sasuai. .” Ah.. panas kepala ini dibuatnya, sesak dada kami dibuatnya, dan rusak puasa kami jadinya. Begitulah anak bujang sekarang, tak diajari oleh induaknya tak pula mendapat pengajaran dari mamaknya. Orang sekarang dalam mendidik anak ialah dengan mampalapehnya saja. Apalagi banyak orang tua yang mengidolakan ( tak e nyehan [1] ) anaknya, segala ucapan dan kelakuan anak ialah baik menurut keluarganya. Terlebih lagi bagi anak bungsu dan tongga babeleng [2] . Raso jo pareso, ...