Langsung ke konten utama

Surau Inyiak Djambek di Kamang

[caption id="attachment_512" align="alignleft" width="300"]Mesin Heuler di Joho diambil dari arah Jambatan. Mesin Heuler di Joho diambil dari arah Jambatan.[/caption]

Tahukah engku dan encik sekalian kalau di kampung kita pernah berdiri sebuah surau kepunyaan seorang ulama terkenal di Alam Minangkabau ini. Ulama itu ialah salah seorang dari tiga orang ulama Kaum Muda di Minangkabau. Beliau berasal dari fort de kock dan berkampung di Tangah Sawah, dimana di sana juga terdapat surau utama beliau. Beliau ialah Syech M.Djamil Djambek, pernah pula Muhammad Attar atau lebih dikenal dengan nama Muhammad Hatta mengaji ke surau beliau semasa kanak-kanak di kampung Tangah Sawah.

Tangah Sawah, sekarang kampung tersebut sama sekali tidak serupa terletak di tengah sawah. Dahulu kami sempat pula heran, kenapa pula bernama Tangah Sawah. Padahal sawah hanya beberapa tumpak ada di sana. Namun kami segera faham tatkala menengok sebuah filem bisu yang dibuat oleh orang Belanda pada masa awal abad yang dahulu. Memanglah dahulunya kampung tersebut terletak di tengah sawah.

Engku dan encik tentunya bertanya “Kenapa pula hingga inyiak Djambek itu sampai mempunyai surau di kampung kita..?”

Bagus sekali pertanyaan engku dan encik itu, maukah engku dan encik apabila kami kisahkan?

[caption id="attachment_511" align="alignright" width="300"]Bangunan Masin heuler di Joho diambil masih dari arah Jambatan. Bangunan Masin heuler di Joho diambil masih dari arah Jambatan.[/caption]

Begini kisahnya kira-kira, dahulu tatkala Perang Tahun Salapan[1] usai dimana kita orang Kamang menjadi orang kalah dan banyak pula anak nagari yang terdiri dari para pimpinan kita yang dibunuh, ditangkap, dimasukkan ke dalam kandang situmbin,[2] dan dibuang ke daerah lain.[3] Maka keadaan nagari saat itu sangatlah tidak baik (kondusif). Sebab yang namanya orang kalah perang tentulah mentalnya telah ikut pula kalah, hancur, dan jatuh.

Maka melihat keadaan yang serupa itu, Inyiak Dt. Palindih pun insyaflah bahwa keadaan tak boleh berlanjut terus serupa ini. Maka beliau berikhtiar untuk mengusahakan Inyiak Djambek untuk datang mengajar mengaji ke kampung kita. Tentunya tujuannya  bukanlah hanya untuk mengaji saja, melainkan untuk mengobati duka hati orang Kamang yang tengah teraniaya, terzhalimi.

Di surau inilah beliau berdakwah, memberikan pemahaman perihal ajaran agama kepada orang Kamang. Duhai engku dan encik, betapa senangnya hati orang Kamang karena mendapat perhatian yang sebesar itu dari seorang ulama. Bertambah jua rasa hormat orang Kamang ketika itu kepada beliau. Kedatangan beliau merupakan salah satu awal masuknya ajaran Muhammadiyah ke Nagari Kamang ini.

Kedatangan beliau tentulah tak dapat setiap hari, sebab beliaupun punya surau pula di Bukik Tinggi, punya pula keluarga yang menjadi tanggungngan disana. Kedatangan beliau ialah sekali sepekan ke Nagari Kamang ini. Setiap hari apakah kedatangan beliau ke Kamang? Belum terang bagi kami perkara itu engku dan encik sekalian.

[caption id="attachment_510" align="alignleft" width="300"]Batang Agam & Heuler. Orang Kamang biasa menyebutnya dengan "Agam" saja. Batang Agam & Heuler. Orang Kamang biasa menyebutnya dengan "Agam" saja.[/caption]

Inyiak Lareh Dt. Palindih rupanya telah memikirkan segalanya, surau Inyiak Djambek didirikan di atas sebidang tanah milik kamanakan beliau. Terletak di tepi Batang Agam di Joho, sungguh indah sekali tempat itu, sangatlah pantas sekali untuk dibuatkan surau disana. Sebab batang air ada di bawah, tempat orang mengambil wudhu dan mandi.

Sekarang, telah lama Surau Inyiak Djambek tiada. Apa penyebabnya engku dan encik sekalian?

Kamipun tak pula tahu, belum terang pula dihadapan kami kenapa surau tersebut dapat tiada. Telah semenjak lama, oleh kamanakan Dt. Palindih di tanah bekas Surau Inyiak Djambek tersebut, didirikan heuler tempat menumbuk padi. Sekarang heuler tersebut kepunyaan dari Encik Hj. Eli dan Engku H. Fuad Umar. Encik Hj. Eli ialah kamanakan dari Inyiak Lareh, sedangkan Engku H. Fuad Umar ialah suami beliau yang merupakan anak dari Haji Umar Umayya. Haji Umar Umayya ialah adik kandung dari Haji Rijal Abdullah, salah seorang ulama yang sangat tersohor sekali pada masa dahulu yang mendirikan sekolah SMPI di Pintu Koto. Sekarang sekolah itu telah ikut pula tiada, digantikan oleh orang dengan SMU N 1 Kamang Magek.

Begitulah kisahnya engku dan encik sekalian. Kalau seandainya engku dan encik punya kisah yang berlainan. Sudilah kiranya memberitahukannya kepada kami, ataupun kalau ada yang tersilap oleh kami dalam penyampaian. Berkenan pulalah engku dan encik sekalian meluruskannya. Tentunya hendaknya menyapa kami dengan cara yang elok pula. Tolonglah dipakai jua "kato nan ampek"..







[1] Perang Kamang 1908




[2] Kandang Situmbin ialah istilah atau julukan yang diberikan kepada “penjara”




[3] Para pimpinan nagari kita yang dimasukkan ke kandang situmbin ialah serupa Garang Datuak Palindih yang saat itu menjabat sebagai Kepala Lareh Kamang, serta beberapa orang lainnya. Sedangkan yang dibuang ialah Abdul Wahid Kari Mudo ke Sulawesi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum