[caption id="attachment_1451" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi Gambar; http://politik.kompasiana.com/2014/03/25/wakil-rakyat-atau-wakil-partai-644138.html[/caption] Telah lama terasa, namun berfikir terus kami hendak menyampaikannya. Takut kami ada orang yang kan tersinggung suok-kida. [1] Memanglah demikian adatnya, semanjak zaman dahulu, perkara pemilu sangatlah mudah menjadi penyebab persengketaan diantara kita di dalam kampung. Kawan dapat menjadi lawan dan lawanpun dapat pula menjadi kawan. Kamanakan durhaka kepada mamak dan orangtua dan sebaliknya mamak serta orangtua dapat saja menjadi otoriter memaksakan pilihannya kepada keluarga. Beberapa bulan menjelang masa kampanye ditetapkan, telah tersiar di kampung kita perihal niat beberapa orang di kampung hendak memperjuangkan beberapa anak nagari agar dapat duduk sebagai anggota dewan. Paling tidak di tingkat kabupaten, begitulah kira-kira.. Terdengar oleh kami telah pula dibentuk sebuah tim