Langsung ke konten utama

Randai Harimau nan Salapan_3

Jalan Cerita


Pagi itu selepas sembahyang Subuh, Tuanku Nan Renceh tengah duduk berzikir menyerahkan diri pada Nan Kuasa. Lalu tibalah pemikiran pada dirinya “Kalau bak nan ko keadaan nagari, elok den jalang Tuanku Bajangguk Itam di Taluak..”

Kemudian bersegeralah beliau ini menyiapkan diri hendak ke Taluak, tepatnya Surau Taluak di tepi Batang Agam. Para tuanku ini mulai bertukar fikiran, berunding hendak mencari cara bagaimana mengembangkan agama ini untuk masa yang akan datang.


Akhirnya, mufakat dua orang tuanku itu mencapai kata sepakat, mereka hendak menjalang ke Ampek Angkek ke Surau Tuanku Nan Tuo di Koto Tuo. Dua orang tuanku ini mendapat kabar kalau akan diselenggarakan rapat besar yang akan dihadiri oleh semua tuanku-tuanku nan ada di Luhak Nan Tigo ini.


Dalam rapat di Koto Tuo dapat kesepakatan akan mengadakan pengajian di semua surau nan ada. Selanjutnya mempersiapkan diri guna berperang menghadapi Belanda karena Kaum Adat telah meminta bantuan kepada Si Kafir untuk menghadang laju dakwah Kaum Putih.


Tatkala dalam perjalan pulang ke Kamang dari Koto Tuo, di tengah perjalanan tuanku nan bertiga ini bersua dengan sebuah keramaian. Kiranya keramaian itu karena ada permainan di galanggang, bermacam rupa permainan diadakan, menyambung ayam, main gundu, minum tuak, dan beraneka ragam jenis permainan lain nan mengandung unsur judi. Disaat tuanku nan bertiga sampai, kedapatan pula beberapa orang nan sedang berkelahi di galanggang itu. Maka mendapati hal yang demikian, diberilah pengajaran kepada sekalian nan ada di gelanggang.


Selepas itu, tuanku nan bertiga ini kembali ke surau mereka masing-masing, melipat gandakan usaha dakwah mereka.


Akhirnya yang diperkirakan datang juga, Belanda telah sampai ke Darek. Cangkiang dan Koto Tuo telah mereka rebut, tujuan mereka sekarang ialah Benteng Kamang nan membentang dari perbatasan dengan Salo hingga ke Nagari Bukik. Kamang di kepung dari empat jurusan.


Sejarah mengabarkan bahwa sekitar 3.500 (tiga ribu lima ratus) orang serdadu yang dikerahkan untuk menyerang Benteng Kamang. Perang pertama terjadi pada tanggal 9 Juli 1833 yang menuai kegagalan pada fihak Belanda. Namun pada keesokan harinya terjadi perang basosoh di Ladang Pak Kerong (kini bernama Pasia Anyiak) yang terletak di Tangah Taluak. Pada peperangan ini pulalah Tuanku Bajangguk Itam Syahid dan Benteng Kamang akhirnya jatuh jua dengan pengerobanan yang besar dari kedua belah fihak.


Pada tanggal 10 Juli 1833 Benteng Kamang direbut oleh Belanda, banyak mujahid yang mundur ke nagari lain serta banyak pula yang pergi ke Nagari Bonjol, tempat kedudukan Malin Basa atau kemudian bergelar Tuanku Imam Bonjo.


Tokoh-tokoh dalam Randai Harimau nan Salapan:
1. Tuanku nan Renceh
2. Tuanku Bajangguk Hitam
3. Tuanku Pasia dari Pasia
4. Tuanku nan Tuo di Ampek Angkek
5. Tuanku di Sungai Pua
6. Tuanku di Kubu Sanang
7. Tuanku di Ladang Laweh
8. Tuanku di Padang Lua
9. Tuanku di Galuang
10. Tuanku di Koto Ambalau
11. Tuanku di Lubuak Aua
12. Tuanku di Mansiangan
13. Tuanku di Pariaman
14. Tuanku di Sumaniak
15. Tuanku di Piabang
16. Tuanku di Pandai Sikek
17. Tuanku di Cangkiang
18. Pakih Sangir Koto Tuo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...