[caption id="" align="aligncenter" width="3088"] Gambar: Lukisan Kamal Guci [/caption] Maota-ota dengan orang sekampung[1] memanglah dapat menjadi pengobat rindu dengan kampung halaman. Demikianlah nan berlaku pada kami, seorang engku yang merasa dekat dengan beberap orang pembuat kebijakan di Luhak Agam itupun berkisah bahwa pada zaman sekarang adat itu tiada perlu lagi karena negeri kita ini sudah banyak dihuni oleh orang asing. "Dari di Bukik Tinggi usah ditanya sudah banyak tanahnya dimiliki oleh bukan orang Kurai demikian pula tanah-tanah di sekitar Bukik Tinggi itu semacam Gadut, Kubang Putiah, Ampek Angkek, Biaro, hingga ke Baso telah banyak nan dibeli oleh bukan anak nagari." demikian kisahnya. "Benar engku, namun nan membeli kebanyakankan masih orang Minangkabau jua.." jawab kami