Selandia Baru ialah sebuah negara yang jarang disebut-sebut dalam berita, terdengar tenang dan tentram disana. Tak ada pergolakan politik, tak ada rusuh, dan kami sendiri tak banyak tahu perihal negara nan satu ini kecuali tempat asal dari pengarah filem Penguasa dari Cincin.
Namun pada hari Jum'at tanggal 8 Rajab 1440 terjadi peristiwa mengejutkan yang menghancurkan hati dan membuat darah sekalian muslim dan beriman mendidih. Jama'ah shalat Jum'at di dua masjid di negeri Selandia Baru ditembaki dan penembakan tersebut disiarkan secara langsung pada salah satu jejaring sosial.
Muslim mana yang tak mendidih darahnya melihat pemandangan nan demikian. Malamnya kami mendapat kabar kalau seluruh rekaman langsung yang telah tersebar itu diperintahkan untuk dihapus. Tentu sahaja, hal tersebut dapat memancing kemarahan banyak muslim dan dapat menjadi penyebab bagi aksi lainnya.
Diantara para korban terdapat enam orang warga republik ini berada dalam kedua masjid tersebut. Dua diantaranya ialah ayah dan anak, si ayah berasal dari Pariaman kalau kami tak salah. Syukur keadaan beliau telah membaik, sebelumnya ami sempat mendapat kabar yang beredar menyatakan beliau telah meninggal.
Banyak nan mengecam, dan tentu sahaja kecaman takkan berarti kalau tak ada perbuatannya. Banyak jua nan berdo'a, serta banyak nan menunjukkan belas kasihnya. Ramai orang-orang di negeri orang putih itu memberikan dukungan pada muslim. Melakukan aksi penuh makna dengan dukungannya.
Salah satu nan menarik hati banyak orang ialah perbuatan nan ditunjukkan oleh seorang anak bujang kulit putih nan namanya kalau tak salah Will Connoly. Ia menapukkan telur ke kepala seorang politisi (senator) dari Australia yang telah berusia 70tahunan karena geram dengan pernyataan sang politisi yang tidak menunjukkan simpati kepada korban dan muslim.
Kami dengar masjid-masjid di negeri Eropa dan Amerika ramai dijaga oleh petugas keamanan. Tersenyum sahaja diri nan dungu ini karena di republik ini sebaliknyalah nan belaku.
_________________________
Komentar
Posting Komentar