Langsung ke konten utama

Mengenal Nagari Kamang Darussalam

Nagari Kamang atau biasa dipanggil dengan sebutan “Kamang” saja merupakan sebuah nagari yang terletak di Luhak Agam sekitar 12 Km dari Kota Bukittinggi. Secara administratif nagari ini termasuk kepada Kabupaten Agam yang semenjak 22 tahun lalu beribukota di Lubuak Basuang.

Sesungguhnya Kamang tak obahnya dengan nagari-nagari lain yang ada di Minangkabau. Hidup dekat dengan alam, bersahabat dengan alam, dan bergaul dengan alam. Namun sayangnya pada masa sekarang banyak orang Kamang yang tidak menyadari hubungan mereka yang begitu erat dengan alam.

Kamang adalah salah satu nagari di Minangkabau yang telah menyentuh kemajuan. Posisi Kamang yang berada tidak jauh dari Kota Bukittinggi telah menyebabkan Kamang dan beberapa nagari lainnya di Minangkabau yang mengalami nasib serupa agak sedikit lebih maju kehidupannya. Kebanyakan jalan-jalan kampung telah diaspal ataupun dicor dengan semen. Bangunan rumah penduduk banyak yang permanen. Hampir seluruh rumah di Nagari Kamang telah dialiri listrik, tentunya juga memiliki televisi.

Tingkat pendidikan anak-anak di nagari ini juga terbilang tinggi. Setiap anak memiliki kesempatan untuk memasuki bangku kuliah. Walau terdapat juga sebagian keluarga yang memiliki keterbatasan dalam menyekolahkan anak-anaknya, namun hal tersebut bukanlah halangan. Banyak juga anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu berhasil menamatkan pendidikan di perguruan tinggi. Syukur dalam hal ini, beberapa masyarakat Kamang yang hidup terbilang berkecukupan bersedia membantu biaya pendidikan orang kampung mereka.

Bagi yang tidak melanjutkan pendidikan biasanya bukan karena terhalang oleh biaya melainkan karena halangan dari dalam dirinya. Kurangnya kesadaran akan pentingnya dunia pendidikan yang tidak ditanamkan semenjak dari keluarga merupakan penghalang terbesar dalam menempuh dunia akademis. Kebanyakan anak-anak yang kuliah, dalam memilih bidang studi berdasarkan pada jenis pekerjaan yang hendak mereka tempuh bukan karena mereka ingin menuntut ilmu, mendalami ilmu, atau bukan karena atas dasar kecintaan mereka kepada Ilmu Pengetahuan.

Selain bertani, masyarakat Nagari Kamang juga banyak yang menekuni bidang industri kecil (home industries). Industri furniture atau perabot merupakan bidang keahlian kaum lelaki Kamang. Banyak terdapat bengkel-bengkel (atau biasa disebut dengan oloh oleh orang Kamang) perabot di dalam nagari. Datanglah tuan dan engku pada siang hari ke Kamang, maka akan terdengar bunyi mesin ketam ataupun mesin gergaji dari bengkel-bengkel penduduk. Kepandaian dalam bertukang perabot ini sampai dibawa kerantaun oleh orang Kamang. Cukup banyak juga perantau Kamang yang membuka oloh mereka di rantau.

Selain industri furniture, Kamang juga terkenal dengan kepandaian kaum ibu dalam membuat kerupuk. Terdapat beberapa kerupuk buatan penduduk Kamang yang cukup dikenal seperti Kerupuk Koto Panjang, Kerupuh Gabah, Kerupuk Ubi dan Kerupuk Taleh. Namun yang mencari ciri khas nagari Kamang ialah “Kerupuk Koto Panjang”. Kerupuk ini terbuat dari ubi atau kapelo bahasa Minangnya. Ubi ini direbus kemudian ditumbuk. Pada masa dahulu ditumbuk dengan lesung, namun pada masa sekarang kebanyakan sudah ditumbuk dengan mesin penggilingan. Setelah itu adonan ubi dicampurkan dengan berbagai macam rempah-rempah ataupun bumbu yang akan menambah cita rasa.

Menjahit juga menjadi salah satu kepandaian kaum ibu-ibu di Nagari Kamang. Seperti menjahit dan menghiasi Jilbab, menjahit mukena, ataupun pakaian muslimah lainnya. Pada masa sekarang ini sedang digerakkan kembali PKK pada beberapa jorong. Dan terdapat beberapa kader yang telah menunjukkan kepandaian mereka di bidang masak-memasak ataupun membuat kue.

Demikianlah seklias mengenai Nagari Kamang yang sekarang bernama resmi Nagari Kamang Hilia. Nagari ini telah banyak berubah, eloklah pada tulisan berikutnya kami sampaikan. Semoga tuan dan engku para pengunjung tak bosan-bosannya mengunjungi blog sederhana kami ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum