Langsung ke konten utama

Selamat Idul Adha

Ibadah Qurban



Terdengar oleh kami bahwa pada hari ini, Sabtu tanggal 11 Zulhijjah 1433 H atau bertepatan dengan tanggal 27 Oktober 2012 akan dilaksanakan pembataian massal di kampung kita. Jangan terkejut dulu tuan, maksud kami pembataian massal ialah bahwa akan dilaksanakan Ibadah Kurban pada hari ini. Pasalnya ialah karena Hari Raya Kurban yang jatuh pada hari Jum'at kemarin tidak memungkinkan untuk menunaiakn langsung Ibadah Kurban pada hari yang sama. Penyebabnya ialah hari yang pendek disebabkan kita akan menunaikan Ibadah Shalat Jum'at pada tengah harinya.

Hampir seluruh surau di Nagari Kamang menunaikan Ibadah Kurban pada hari ini. Selamat kami ucapkan, maaf dipinta sebab kami tak dapat membantu.  Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah Ta'ala, amiin.

Kami dengar semenjak kemarin kampung kita dilanda hujan, tak tampak cahaya matahari, yang ada ialah rintik hujan. Mulai yang rinai hingga yang lebat, sehingga beruntunglah kita tak jadi membantai hewan kurban pada hari tersebut. Mudah-mudahan pada hari ini kalaupun tidak cerah, setidaknya tak ada hujan yang turun, amin.

Bagaimana pula kabarnya orang rantau? Adakah yang pulang kampung? Terdengar pula oleh kami bahwa terdapat beberapa orang rantau yang pulang kampung. Memanglah patut, sebab libur Hari Raya pada kali ini karena terjad pada hari Jum'at maka menjadi kesempatan untuk berlibur panjang. Semoga puas di kampung, terlampiaskan segala taragak "rindu" dengan ayah, bunda, dan dunsanak sadonyo.

Sekian dari kami,

Selamat Hari Raya Idul Adha, dan


Selamat menunaikan Ibadah Kurban pada hari ini.


Wassalamu'alaikum..

 

 

gambar: internet

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Perihal Engku dan Encik

[caption id="attachment_894" align="alignleft" width="300"] Rumah Gadang yang telah Ditinggalkan di Nagari Kamang ini. Begitulah adat dan agama dianggap telah usang bagi yang muda-muda. Ditinggalkan dan dibenci. Taratik tak ada, kurang aja merajelala..[/caption] Beberapa masa yang lalu salah seorang anak bujang nan keren dan sangat gaul gayanya memberi pendapat terhadap tulisan kami di blog ini. Apa katanya “ engku encik tu ndak bahaso kamang tu doh tuan, tukalah jo nan labiah sasuai. .” Ah.. panas kepala ini dibuatnya, sesak dada kami dibuatnya, dan rusak puasa kami jadinya. Begitulah anak bujang sekarang, tak diajari oleh induaknya tak pula mendapat pengajaran dari mamaknya. Orang sekarang dalam mendidik anak ialah dengan mampalapehnya saja. Apalagi banyak orang tua yang mengidolakan ( tak e nyehan [1] ) anaknya, segala ucapan dan kelakuan anak ialah baik menurut keluarganya. Terlebih lagi bagi anak bungsu dan tongga babeleng [2] . Raso jo pareso, ...