Baringin Joho
[caption id="attachment_95" align="alignleft" width="300"] di tempat inilah dahulunya berdiri kokoh batang baringin. pada masa dahulu sangat sejuk berada di bawah batangnya yang rindang.[/caption]
Pernah engku sekalian mendengar perihal kisah Batang Baringin di Jorong Joho? Letaknya persis di Simpang Joho sekarang, masih terdapat sisa-sisa baringin disana. Tahukah engku kenapa batang baringin tersebut tidak ada lagi pada saat sekarang ini?
Namun sebelum saya kisahkan kenapa sampai batang baringin tersebut sampai tidak ada lagi eloklah kiranya jika saya kisahkan kepada engku-engku sekalian bahwa batang baringin yang kita bicarakan saat ini merupakan batang baringin yang angker. Kata orang banyak hantu yang bersarang di sana, pabila sudah magrib orang-orang masih berkeliaran di jalan bawah batang bringin tersebut maka niscaya dia akan diganggu oleh hantu-hantu tersebut.
Tenang engku sekalian, hanya menakut-nakuti kok, tidak sampai memakan korban jiwa. Paling-paling orang yang ditakut-takuti lari tunggang-langgang. Wajahnya pucat pasi, nafas sesak, mata membulalang, dan badan lemas. Hm.. pernahkah tuan mengalami hal semacam itu?
Baiklah engku sekalian, saya akan kisahkan kenapa batang baringin tersebut sampai tidak ada lagi. Penyebabnya ialah karena batang baringin besar tersebut roboh, entah karena rebah dek angin atau karena usianya yang sudah beranjak tua. Namun peristiwa robohnya batang baringin di Joho menggemparkan masyarakat nagari. Kebetulan ketika itu masih dalam masa Orde Baru, hanya beberapa bulan sebelum kejatuhan Soeharto, kalau kami tidak salah ingat.
Ramai orang melihat (entah ramai melihat batang baringin yang roboh, entah ramai karena kebetulan pergi berobat ke rumah Bidan Salama). Tua-muda, besar-kecil, berdatangan ke Joho. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Batang baringin yang selama ini ditakuti, sekarang sudah tak berdaya. Apakah Allah Ta’ala hendak menegur kami Orang Kamang bahwa sesungguhnya Batang Baringin merupakan ciptaan dirinya yang tak ada tuah apa-apa padanya. Buktinya sekarang dia roboh tak berdaya.
[caption id="attachment_96" align="alignright" width="224"] tampaknya beberapa anaknya yang sempat tumbuh telah dibersihkan. atau tertutupi oleh tumbuhan lainnya.[/caption]
Maka ramailah orang di kampung mempercakapkan perkara robohnya batang baringin. Macam-macam kata orang, namun yang sangat melekat di benak kami ialah perihal ucapan salah seorang orang di lapau. Begini katanya “A.. ko tando ka tamat riwayat Golkar mah..” mungkin yang dimaksud oleh engku ini tidak hanya Golkar akan tetapi juga kepemimpinan Presiden Soeharto.
Ucapan semacam itu hanya mendapat tanggapan senyuman dari orang yang mendengar. Maklumlah, pada masa itu tak ada seorangpun yang suka dengan Golkar. Hampir sebagian besar orang Kamang memilih P-Tiga, walaupun entah bagaimana caranya Golkar tetap berhasil menang di Kamang.
Namun begitulah engku, selang beberapa bulan setelah itu Presiden Soeharto menyatakan diri mundur dari posisinya. Rupanya rakyat Kamang mendapat kehormatan karena merupakan masyarakat yang pertama kali diberi tahu perihal berakhirnya umur jabatan Presiden Soeharto.
Komentar
Posting Komentar