Langsung ke konten utama

Puskesri Lubuak

[caption id="attachment_265" align="alignright" width="224"]Pusat Kesehatan NagariGambar: Koleksi Pribadi Pusat Kesehatan Nagari
Gambar: Koleksi Pribadi[/caption]

Dahulu kami sempat bertanya-tanya dalam hati “Kenapa di kampung kita tidak dibuat orang Puskesmas? Kenapa kita harus jauh-jauh pergi ke Magek?” begitulah kira-kira.

Namun seiring dengan berjalannya  waktu kami mulai memahami bahwa Puskesmas ini memiliki ruang lingkup kerja sendiri-sendiri. Sekian kilometer misalnya. Kalau dibangun puskesmas baru maka akan mengacaukan sistem, sebab Pusekesmas Magek bisa-bisa menjadi tak memiliki pekerjaan, sehingga menyebabkan in-infensiensi pegawai.

[caption id="attachment_264" align="alignleft" width="300"]Puskesri di LubuakGambar: Koleksi Pribadi Puskesri di Lubuak
Gambar: Koleksi Pribadi[/caption]

Namun sudah hampir tiga tahun pula lamanya, di Lubuak telah didirikan oleh orang Pusat Kesehatan Nagari atau disingkat dengan Puskesri. Didirikan di atas tanah milik orang dari suku Jambak di Kubang. Puskesri ini berada di bawah Puskesmas di Magek. Terdapat satu orang bidan di sana.

Tapi tampaknya, walau sudah ada puskemas di Lubuak, berobat ke dokter, mantri, atau bidan tetap tak dapat dilepaskan oleh sebagian penduduk nagari kita tuan.

 

Komentar

  1. Iko Kampuang ambo.. Tanah leluhur ambo.. Semoga berkah dan menjadi manfaat bagi masyarakat Kamang

    BalasHapus
  2. Kalau boleh ambo tahu, adminny siapa y

    BalasHapus
  3. Tuanku Bajangguk Itam..

    Tarimakasih engku telah me-add awak di Facebook..

    http://nagarikamang.wordpress.com/perihal-blog/tentang-tuanku/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Perihal Engku dan Encik

[caption id="attachment_894" align="alignleft" width="300"] Rumah Gadang yang telah Ditinggalkan di Nagari Kamang ini. Begitulah adat dan agama dianggap telah usang bagi yang muda-muda. Ditinggalkan dan dibenci. Taratik tak ada, kurang aja merajelala..[/caption] Beberapa masa yang lalu salah seorang anak bujang nan keren dan sangat gaul gayanya memberi pendapat terhadap tulisan kami di blog ini. Apa katanya “ engku encik tu ndak bahaso kamang tu doh tuan, tukalah jo nan labiah sasuai. .” Ah.. panas kepala ini dibuatnya, sesak dada kami dibuatnya, dan rusak puasa kami jadinya. Begitulah anak bujang sekarang, tak diajari oleh induaknya tak pula mendapat pengajaran dari mamaknya. Orang sekarang dalam mendidik anak ialah dengan mampalapehnya saja. Apalagi banyak orang tua yang mengidolakan ( tak e nyehan [1] ) anaknya, segala ucapan dan kelakuan anak ialah baik menurut keluarganya. Terlebih lagi bagi anak bungsu dan tongga babeleng [2] . Raso jo pareso, ...