Langsung ke konten utama

Baburu Kandiak..

[caption id="attachment_433" align="alignleft" width="300"]Baburu Kandiak di Mada BelandaGambar: http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/604 Baburu Kandiak di Mada Belanda
Gambar: http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/604[/caption]

Baburu, ialah salah satu olahraga kegemaran orang kampung kita, sebenarnya tidak hanya orang kampung kita tuan, melainkan Orang Minangkabau dan Orang Melayu yang ada di Pulau Andalas ini memiliki kegemaran yang sama. Sebenarnya kami heran juga dengan kata “olah raga” yang disematkan, namun usahlah dahulu kita perdebatkan. Kamipun tak pula faham betul tuan..

Baburu biasanya diadakan setiap hari Ahad, tempatnya dapat saja dimana-mana di Minangkabau ini. Kebiasaan orang kampung kita yang memiliki kegemaran baburu kandiak ialah jika tempatnya jauh maka mereka akan pergi pagi-pagi sekali selepas subuh.

Mereka pergi berkelompok, naik mobil tentunya. Kebanyakan ialah naik mobil pickup atau prah. Diantara mereka ada yang disediakan tempat duduk khsus, namun ada jua yang duduk batonggok di atas mobil pickup.

Tahukah tuan bagaimana sejarah awal mula kebiasaan baburu kandiak ini bermula? Kamipun takpula faham tuan. Menurut sebagian orang, kebiasaan ini telah berlangsung lama di Minangkabau, penyebabnya ialah demi mengusir dan menghabisi kandiak yang selalu mengganggu parak-parak milik orang kampung.

Apakah tuan penyuka baburu kandiak?

Ada salah satu cemooh orang-orang kampung perihal ini “Eh.. banyak anjiang di ateh oto he..!”

[caption id="attachment_434" align="alignright" width="300"]Orang sedang menggiring  anjing di tempat berburu.Gambar: http://www.antarasumbar.com/foto-utama/9237/olah-raga-buru-babi.html Orang sedang menggiring anjing di tempat berburu.
Gambar: http://www.antarasumbar.com/foto-utama/9237/olah-raga-buru-babi.html[/caption]

Disambut dengan gelak tawa oleh yang lain “Hahaha…”

Padahal yang di atas mobil tidak hanya anjing akan tetapi juga orang. Namun karena telah dikatakan demikian, tentulah orang-orang yang di atas oto disangka anjing pula. Kenapa sampai demikian gurauan orang tuan..?

Kami belum mendapat kabar pasti kenapa sampai lahir gurauan yang sangat "mengena" serupa ini. Namun yang pasti tentulah ada sebabnya.

Sejauh yang kami amati ialah ada beberapa sebab, namun itu hanya sekedar pengamatan kami tuan. Bisa saja salah, misalnya:

Pertama, karena kesal dengan para pemilik anjing yang tak tahu dengan adat dan aturan. Biasanya orang paburu tatkala mengantar anjingnya pergi buang air dengan cara jalan-jalan keliling kampung. Mereka membiarkan anjing mereka buang air sembarangan. Seperti di tepi jalan yang banyak dilalui orang, di pagar rumah orang, di halaman milik orang lain, dan lain-lain tempat. Dengan santainya dan sabar mereka menanti anjing kesayangannya selesai melepaskan hajat.

[caption id="attachment_435" align="alignleft" width="275"]Kandiak yang tertangkap.Gambar: Internet Kandiak yang tertangkap.
Gambar: Internet[/caption]

Kata orang “anjing itu takkan mau buang air di kawasan rumah milik tuannya..”

Kedua, para pemilik anjing dengan sabar mengantarkan anjing kesayangannya jalan-jalan keliling kampung dan menanti sang anjing sampai selesai melepaskan hajatnya. Sedangkan jika disuruh mengantarkan anaknya jalan-jalan, pergi sekolah, atau mengantar isteri pergi belanja dan lain sebagainya, dia menolak. Lebih sayang ke anjing dari pada ke keluarga rupanya.

Ketiga, kebanyakan pemilik anjing tampaknya tak begitu faham dengan perkara syari’at. Dalam hal ini yang kami maksudkan ialah perkara “najis, hadas, & bersuci”. Terkadang cemas dan khawatir kita apabila bersalaman dengan mereka. Tak dijawab tangannya, nanti kok tersinggung, dipergunjingkan pula kalau kita orang sombong.

Mungkin tuan, mungkin banyak lagi alasannya. Namun karena kami takpula begitu banyak bertanya dan mendengar perkara ini. maka kami tak pula faham.

Demikianlah tuan. Apabila ada di antara tuan yang tahu sejarah awal berburu dan bagaiman proses berburu dilakukan orang. Mohon tuan tulis dan kabari kami, kami sangat berkeinginan sekali untuk memuatnya di blog kita ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum