Langsung ke konten utama

Gejala Stroke

"Iko

Kami baru mendapat kabar tatkala menelpon ke kampung caka. Kabar yang tidak baik sebenarnya yakni perihal Nyiak Wali yang terkena Gejala Stroke. Menurut berita sementara yang berhasil kami dapati, Nyiak Wali terkena serangan ini tatkala beliau hendak diminta memberikan kata sambutan dalam acara bagurau samalam suntuak di Kantua Camat Kamang Magek. Acara basaluang ini digelar dalam rangka serah terima Camat Baru di Kec. Kamek.

Ada pula kami dengar yang berpandangan lain perihal penyakit Gejala Stroke yang menyerang Nyiak Wali. Yakni pendapat yang berbunyi kalau “ada yang mengiringi”. Maksudnya ialah kalau Nyiak Wali sebenarnya “Kanai sapo dek ibilih..!” Sebab selama ini kawasan di dekat Batang Agam tersebut memang terkenal angker di kampung kita.

Hm.. entah kenapa tatkala kami mendengar pendapat yang serupa itu. Maka segera teringat oleh kami percakapan dengan salah seorang kawan beberapa masa yang lalu. Perbincangan kami ialah perihal penyakit moderen yang dahulunya tidak pernah bersua oleh kita.

Namun salah seorang kawanpun berujar “Sebenarnya beberapa dari penyakit itu telah ada dahulunya di masyarakat kita. Hanya saja, kita tak tahu namanya yang sesungguhnya. Coba tuan kenang kembali, dahulu adakan penyakit kanai sapo di ibilih, bukankah begitu tuan? Nah coba saya tanya, seperti apakah ciri-ciri penyakit itu..?” tanya kepada kami tuan.

Kawan yang lain terpancing untuk menjawab “ Tubuhnya mati sebelah dan mulutnya pencong..”

“Benar, dan penyakit apakah yang pada masa sekarang yang memiliki ciri-ciri demikian..?” tanya kawan kami kembali.

“Stroke..” jawab kami.

Kami semua sama-sama terdiam, fikiran kami menjelajah ke masa silam. Terkanang akan cerita-cerita lama dari orang tua masa dahulu. Entah benar, entah tidak. Namun semuanya tentulah ada hikmahnya bagi kita semua.

 

Komentar

  1. saluang yg diadokan di kantua camat di mejan joho adolah acara serah terima antaro pengurus camat lamo jo pengurus camat baru...itu berita nan ambo dapek dari kampuang...malam nyo diadokan lah acara saluang...sebagai nyiak wali tantu ndak mungkin ndak pai...itu kan acara tingkat camat...padahal satau ambo nyiak wali ko ndak pernah mencaliak acara mode saluang, organ dan acara lain nyo (acara hiburan) kecuali acara kampuang nan basifat gotong royong...
    Satau ambo nyiak wali ko (pak etek di ambo) memang ado turunan darah tinggi....ambo pernah maantaan beliau barubek ka bidan...luko nyo cuma dikaki tapi cegaknyo sabulan,,itu kecek bidan dek pangaruah darah tinggi samo diabetes.....
    Jadi ambo jalehan nyiak wali terserang stroke bukan dek kanai sapo,,tapi dek tekanan darah tinggi...

    BalasHapus
  2. tarimo kasih tuan, maaf kalau kurang berkenan jo judul nan ambo buek.

    kanai sapo jo serangan stroke kicek sebagian urang samo panyakik no. cuma namo sen nan babeda, stroke dek urang bule, kanai sapo dek urang Minang. ndak ado maksud apo-apo dalam tulisan ambo ko doh tuan. kabatulan ambo urang nan bapandapek samo lo.

    jadi maksud ambo mambuek di siko, kalau kanai gejala stroke samo jo "kanai sapo" bukan apo-apo. cma untuk manjalehan supayo awak jan talalu mamandang randah kearifan lamo. namo nan babeda, tapi panyakik samo.

    kami do'a kan samoga Nyiak Wali capek cegak no, Amiin..

    sakali lai ambo mohon maaf kapado tuan Adre jo dunsanak sadono..

    BalasHapus
  3. samo2 tuan...tarimo kasih juo ambo sampaian nan alah manjalehan sadonyo...samo doanyo...amin....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Perihal Engku dan Encik

[caption id="attachment_894" align="alignleft" width="300"] Rumah Gadang yang telah Ditinggalkan di Nagari Kamang ini. Begitulah adat dan agama dianggap telah usang bagi yang muda-muda. Ditinggalkan dan dibenci. Taratik tak ada, kurang aja merajelala..[/caption] Beberapa masa yang lalu salah seorang anak bujang nan keren dan sangat gaul gayanya memberi pendapat terhadap tulisan kami di blog ini. Apa katanya “ engku encik tu ndak bahaso kamang tu doh tuan, tukalah jo nan labiah sasuai. .” Ah.. panas kepala ini dibuatnya, sesak dada kami dibuatnya, dan rusak puasa kami jadinya. Begitulah anak bujang sekarang, tak diajari oleh induaknya tak pula mendapat pengajaran dari mamaknya. Orang sekarang dalam mendidik anak ialah dengan mampalapehnya saja. Apalagi banyak orang tua yang mengidolakan ( tak e nyehan [1] ) anaknya, segala ucapan dan kelakuan anak ialah baik menurut keluarganya. Terlebih lagi bagi anak bungsu dan tongga babeleng [2] . Raso jo pareso, ...