[caption id="attachment_414" align="alignleft" width="300"] SMU N.1 Kamang Magek
Gambar: http://www.facebook.com/smansa.kamek[/caption]
Akhir pekan ini kami mendapat kabar bahwa di salah satu rumah sekolah di kampung kita telah terjadi kemalingan. Padahal kami sangat berharap sekali dengan digelarnya rundo di kampung kita, maka “tingkat kemalingan” akan menurut bahkan kalau dapat akanmenghilang dari kampung kita. Namun tidak agaknya..
Pada beberapa jorong di kampung kita, kegiatan rundo telah dihentikan. Kami tak pernah faham apa sebabnya, apakah karena selama marundo tidak didapati adanya maling, kampung aman tampaknya, atau lain-lain sebab. Entahlah tuan, namun kalau kami tak salah dapat keterangan bahwa pada malam hari Rabu dua tempat di kampungn kita dimasuki oleh maling. Kalau kami tak salah dapat kabar lagi, bahwa yang dimasuki ialah SMU Kamang dan Kantor KUA Kamang Magek.
Di rumah sekolah diambil oleh orang komputer lipat (laptop) dan sejumlah uang. Uang yang diambil, kabarnya ialah uang beasiswa untuk para murid. Sedangkan di Kantor KUA, yang diambil oleh maling ialah Surat Nikah, sedangkan apakah ada uang? Kami belum dapat kabar perihal tersebut. Sangat janggal sekali, Surat Nikah? Untuk apakah?
Salah seorang kawan tatkala kami kisahkan perihal cerita kemalingan ini berujar “Faham sajalah engku, pada masa kearang ini banyak Tukang Zinah. Jadi wajar mereka sangat memerlukan surat tersebut. Negeri kita sudah bertambah bebas, Minang telah hilang, Kabau saja lagi yang tinggal..”
Kami sangat sedih sekali mendengar kisah ini. Sudah sangat tidak amannyakah kampung kita tuan? Kenapa tuan?
[caption id="attachment_415" align="alignright" width="300"] Komp. Kantr Camat Kamang Magek.
Gambar: Pribadi[/caption]
Jangan sampai kampung kita berubah ke arah yang tidak kita harapkan. Sudah bukan serasa di kampung lagi tampaknya. Sudah serupa kotapula, telah ramai orang, sama sekali tak serupa kampung kalau kami dengar. Sudah ada beberapa orang yang membeli tanah di kampung kita, dimana orang yang membeli ada yang sama sekali bukan orang Kamang dan adapula yang ber-ayahkan orang Kamang. Ada pula orang yang bukan orang Kamang tinggal dengan menyewa rumah di kampung kita. Entah karena mereka bekerja di kampung kita atau bekerja di tempat lain.
Tuan, apabila suatu daerah sudah ramai didatangi oleh orang. Alamat keadaan di daerah tersebut tidak akan bertahan. Bertahan dari segi moral, akan banyak hukum adat dan agama yang dilanggar. Dan kita tak dapat berbuat banyak, sebab perkara tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan Hukum Positif Negara Kita.
Contohnya saja: kami dapati pada beberapa daerah (kota) di Sumatera Barat, banyak anak gadisnya yang sekarang berusia sekitar belasan tahun suka memakai celana pendek. Sangat pendek sehingga tampak pahanya. Kalaulah putih mulus, tapi ini hitam legam, sama sekali tak malu mereka. Ya.. pada masa sekarang “malu” sudah sangat langka tuan.
Kami dapati di kampung kita, adiak, anak, ataupun kamanakan kita belum ada yang separah hal tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan, maksiat serupa itu akan sampai jua ke kampung kita. Namun pertanyaannya, akan sanggupkah kita bertahan..?
Semoga saja tuan..
Gambar: http://www.facebook.com/smansa.kamek[/caption]
Akhir pekan ini kami mendapat kabar bahwa di salah satu rumah sekolah di kampung kita telah terjadi kemalingan. Padahal kami sangat berharap sekali dengan digelarnya rundo di kampung kita, maka “tingkat kemalingan” akan menurut bahkan kalau dapat akanmenghilang dari kampung kita. Namun tidak agaknya..
Pada beberapa jorong di kampung kita, kegiatan rundo telah dihentikan. Kami tak pernah faham apa sebabnya, apakah karena selama marundo tidak didapati adanya maling, kampung aman tampaknya, atau lain-lain sebab. Entahlah tuan, namun kalau kami tak salah dapat keterangan bahwa pada malam hari Rabu dua tempat di kampungn kita dimasuki oleh maling. Kalau kami tak salah dapat kabar lagi, bahwa yang dimasuki ialah SMU Kamang dan Kantor KUA Kamang Magek.
Di rumah sekolah diambil oleh orang komputer lipat (laptop) dan sejumlah uang. Uang yang diambil, kabarnya ialah uang beasiswa untuk para murid. Sedangkan di Kantor KUA, yang diambil oleh maling ialah Surat Nikah, sedangkan apakah ada uang? Kami belum dapat kabar perihal tersebut. Sangat janggal sekali, Surat Nikah? Untuk apakah?
Salah seorang kawan tatkala kami kisahkan perihal cerita kemalingan ini berujar “Faham sajalah engku, pada masa kearang ini banyak Tukang Zinah. Jadi wajar mereka sangat memerlukan surat tersebut. Negeri kita sudah bertambah bebas, Minang telah hilang, Kabau saja lagi yang tinggal..”
Kami sangat sedih sekali mendengar kisah ini. Sudah sangat tidak amannyakah kampung kita tuan? Kenapa tuan?
[caption id="attachment_415" align="alignright" width="300"] Komp. Kantr Camat Kamang Magek.
Gambar: Pribadi[/caption]
Jangan sampai kampung kita berubah ke arah yang tidak kita harapkan. Sudah bukan serasa di kampung lagi tampaknya. Sudah serupa kotapula, telah ramai orang, sama sekali tak serupa kampung kalau kami dengar. Sudah ada beberapa orang yang membeli tanah di kampung kita, dimana orang yang membeli ada yang sama sekali bukan orang Kamang dan adapula yang ber-ayahkan orang Kamang. Ada pula orang yang bukan orang Kamang tinggal dengan menyewa rumah di kampung kita. Entah karena mereka bekerja di kampung kita atau bekerja di tempat lain.
Tuan, apabila suatu daerah sudah ramai didatangi oleh orang. Alamat keadaan di daerah tersebut tidak akan bertahan. Bertahan dari segi moral, akan banyak hukum adat dan agama yang dilanggar. Dan kita tak dapat berbuat banyak, sebab perkara tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan Hukum Positif Negara Kita.
Contohnya saja: kami dapati pada beberapa daerah (kota) di Sumatera Barat, banyak anak gadisnya yang sekarang berusia sekitar belasan tahun suka memakai celana pendek. Sangat pendek sehingga tampak pahanya. Kalaulah putih mulus, tapi ini hitam legam, sama sekali tak malu mereka. Ya.. pada masa sekarang “malu” sudah sangat langka tuan.
Kami dapati di kampung kita, adiak, anak, ataupun kamanakan kita belum ada yang separah hal tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan, maksiat serupa itu akan sampai jua ke kampung kita. Namun pertanyaannya, akan sanggupkah kita bertahan..?
Semoga saja tuan..
Mohon ma'af nan talabiah dulu ka niniak, mamak, angku, bapak,tuan kasadonyo.......
BalasHapusKami mintak tolong jugo masuakan nagari solok batu bajak, supayo taubek jugo raso rindu kami di rantau.......
Trksh....
Mukasuk tuan Jorong Solok Batu Bajak kah itu?
BalasHapusInsya Allah, kami usahokan tuan..