Langsung ke konten utama

Jorong Solok

[caption id="attachment_542" align="alignleft" width="300"]Jambatan ini akan menghantarkan engku menyeberangi Batang Agam. Jambatan ini akan menghantarkan engku menyeberangi Batang Agam.[/caption]

SOLOK, apakah yang terfikirkan oleh tuan apabila mendengar kata itu?

Dahulu ada nama Kabupaten Solok Selayo, namun sekarang telah bertukar nama menjadi Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok, serta Kota Solok. Namun tuan, bukan Solok yang ini yang kami maksudkan, melainkan sebuah jorong di kampung kita, terletak di tepi Batang Agam di kaki Bukit Barisan. Berbatasan dengan Binu, Ladang Darek, dan Bancah.

Dahulu kami sering heran ketika ada orang yang bertanya “Dari mana engku tadi, seharian ini tak tampak oleh kami..?”

[caption id="attachment_541" align="alignright" width="300"]Jorong Solok dari Kejauhan. Gambar diambil dari arah Ladang Darek. Tepatnya di Pasawangan.Cantikkan tuan..? Jorong Solok dari Kejauhan. Gambar diambil dari arah Ladang Darek. Tepatnya di Pasawangan.
Cantikkan tuan..?[/caption]

Dijawab oleh yang ditanya “Dari Solok saya ini engku..?”

Sambil tersenyum yang menanyapun balik bertanya “Solok yang manakah itu engku..?”

“Solok Selayo..” jawab yang ditanya.

Kamipun bertanya-tanya dalam hati “Sebetulnya ada berapakah Solok itu sebenarnya..? dimana pula itu Solok Selayo? Kenapa untuk pergi ke Solok saja butuh waktu seharian? Bukankah dengan beberapa menit saja naik kereta[1] kita sudah sampai ke sana?”

Setelah kami tanya, rupanya Solok itu ada pula di daerah dekat Tanah Datar, Kabupaten Solok Selayo namanya. Sekarang kabupaten tersebut telah almarhum, digantikan oleh tiga anaknya.

[caption id="attachment_543" align="alignleft" width="224"]Inilah Jorong Solok itu, teruslah engku dan encik berjalan ke seberang. Inilah Jorong Solok itu, teruslah engku dan encik berjalan ke seberang.[/caption]

Solok yang kami ketahui ketika itu ialah nama salah satu jorong di kampung kita. Terletak di Patah Hilia tepatnya di kaki bukit barisan. Sangat elok pemandangan ke sana tuan, apabila kita berjalan dari arah Ladang Darek. Serupa kiranya dengan pemandangan yang kita dapati apabila kita berjalan hendak ke Binu atau Guguak Rang Pisang. Sebelum memasuki Solok, kita akan melalui daerah pasawangan yang menyajikan keindahan pemandangan hamparan lahan persawahan. Sangat cantik sekali apabila padi sedang menghijau dan akan sangat memikat sekali apabila padi tengah menguning.

Satu lagi kekhasan Jorong Solok, nun jauh di atas tebing bukit barisan sana akan tampak oleh tuan sebuah batu bewarna putih. Dinamai oleh orang dengan “Batu Bajak”, hingga kini kami masih belum mendapatkan hikayat yang jelas kenapa sampai bernamakan demikian. Kurang bertanya kami tuan, tolonglah tuan tanyakan dan beritahu kami nanti.

[caption id="attachment_538" align="alignright" width="200"]Batu Bajak nan takanang dek anak nagariGambar: Maizal Chaniago Batu Bajak nan takanang dek anak nagari
Gambar: Maizal Chaniago[/caption]

Dari bawah tampak kecil sangat, tapi sesungguhnya apabila kita dekati Batu Bajak itu sesungguhnya merupakan sebuah tebing batu di atas bukit. Kalaulah ada orang yang suka memanjat-manjat datang ke kampung kita, pastilah sudah dipanjatnya Batu Bajak itu. Di sebelah Batu Bajak terdapat tebing bukit lainnya, diberi nama oleh orang ialah Batu Bajanjang.

[caption id="attachment_539" align="alignleft" width="300"]Batu Bajanjang di subalah Batu BajakGambar: Zaldi Heriawan Batu Bajanjang di subalah Batu Bajak
Gambar: Zaldi Heriawan[/caption]

Itulah gambaran agak sedikit mengenai Solok, nama sebuah jorong di kampung kita. Di daerah lain, Solok merupakan nama kota dan kabupaten. Sungguh terlalu orang Kamang ini, di nagari ini Solok turun derajat menjadi nama sebuah jorong..

Sumber gambar:

http://www.facebook.com/maizal.chaniago.7?ref=ts&fref=ts

http://www.facebook.com/Karimangkuto?ref=ts&fref=ts







[1] Sepeda.


Komentar

  1. […] Jorong Solok telah kami bahas rupanya pada tulisan kami yang dahulu. Pada kesempatan ini kami hanya akan menambahkan sedikit saja perihal salah satu jorong kita yang […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum