Langsung ke konten utama

Maliang lo liak

[caption id="attachment_475" align="alignleft" width="300"]Sudut Nagari jika dipandang dari Kampuang Tapi di Nan Tujuah. Sudut Nagari jika dipandang dari Kampuang Tapi di Nan Tujuah.[/caption]

Beriringan dengan kemalangan yang menimpa rumah sekolah SMA di Pintu Koto, rupanya berselang sepekan selepas itu terjadi kejadian yang hampir serupa. Terjadi ketika Parak Siang, kalau tak salah pukul tiga pagi, menurut kabar yang sampai kepada kami. Alhamdulillah tidak jadi kemalingannya dikarenakan si maliang telah kena salak oleh anjing peliharaan pemilk rumah.

Menurut kabar yang sampai kepada kami, kejadiannya bermula tatkala calon maliang ini melihat tumpukan karung padi di sasak sebuah rumah di Kampuang Tapi Jorong Nan Tujuah. Maliang inipun pergi memasuki pekarangan rumah, berharap para penghuni rumah masih terlelap dalam buaian mimpi indah.

Namun apalah daya, sebab si maliang tak tahu kalau pemilik rumah memelihara seekor anjing. Maka disalak-I lah si maliang ini. Pada saat itu, sebenarnya tak jauh dari sana, seorang perempuan yang sedang menyusui anaknya meihat tingkah polah yang mencurigakan tersebut. Diapun menelpon ayahnya yang sedang tidur, sebab kalau berjalan ke kamar ayah pastilah payah sebab anak sedang disusui dan kemungkinan akan menyebabkan kehebohan di dalam rumah.

Si ayah dan seorang saudara lelakinyapun mengejar si maliang dan berhasil didapati. Si maliang diberi sebuah tinju  oleh si ayah. Bahkan sampai terjengkang ke dalam sawah, namun anak lelakinya berusaha menahan si ayah “Sudahlah ayah, iba kita melihatnya..!”

Keadaan semacam itu rupanya dimanfaatkan oleh si maliang, kelengahan ayah dan anak dimanfaatkan, si maliang lari dengan meninggalkan ondanya. Hingga kini, ondanya masih ditahan oleh orang kampung kita.

Rupanya, si maliang ini berasal dari nagari jiran kita tuan. Wali nagarinyapun berusaha mengurus, mengurus ondanya. Tentulah tak hendak orang menyerahkannya, bukan perkara ini maliang ini yang diurus, tapi malah onda yang diminta agar dikembalikan. Dasar orang zaman sekarang yang sudah kehilangan rasa malu. Menurut kabar yang lain, si maliang masih memiliki hubungan keluarga dengan si wali nagari.

Kepada polisipun sudah dilaporkan, tapi kami belum mendapat kabar perihal tindak lanjut dari polisi. Kalau ada diantara tuan, engku, dan encik yang mengetahui. Sudilah kiranya untuk mengabari kami..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...