Langsung ke konten utama

Jorong Dangau Baru

[caption id="attachment_592" align="alignleft" width="300"]Bangunan Koperasi Bangunan Koperasi[/caption]

Dangau Baru ialah nama sebuah jorong di Kampung kita, terletak di Patah Mudiak, berbatasan dengan Jorong Koto Panjang sebelah barat, Jorong Joho sebelah timur, dan Jorong Dalam Koto sebelah Utara. Terdapat sebuah simpang yang bernama Simpang Limau di jorong ini, tepatnya pada jalan utama. Namun orang kampung kita pada saat sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan Simpang Dangau Baru. Simpang ini terletak tidak jauh dari surau yang juga merupakan masjid kampung.

Surau Dangau Baru, kalau kami tak salah merupakan salah satu dari sedikit surau di kampung kita yang masih memiliki tabek (kolam) di halamannya. Dahulu banyak kanak-kanak dari berbagai kampung di Kamang datang guna mandi-mandi sambil berenang di tabek ini. Jika ketahuan oleh pengurus biasanya akan dilarang bahkan diburu. Namun ada juga sesekali kanak-kanak yang sedang nakal-nakalnya ini dibiarkan saja. Mungkin sudah letih melarang atau kasihan dengan kanak-kanak “Biarkan mereka menghabiskan masa kecil mereka dengan bahagia..” begitulah kira-kira.

[caption id="attachment_409" align="alignright" width="200"]Surau Simpang Limau di Jorong Dangau Baru Gambar: Maizal Chaniago Surau Simpang Limau di Jorong Dangau Baru
Gambar: Maizal Chaniago[/caption]

Lazimnya tabek-tabek pada surau di kampung kita, tabek ini digunakan oleh sebagian orang kampung sebagai tempat mencuci ataupun diambil airnya untuk kebutuhan sehari-hari. Mungkin karena itulah kanak-kanak dilarang mandi-mandi sambil berenang di tabek ini. Karena tidak jarang sambil mandi mereka terkencing di dalam tabek.

Namun semenjak penggalian sumur semakin banyak pada setiap rumah-rumah di kampung kita. Penggunaan tabek ini sebagai tempat mencuci dan sumber air bagi kebutuhan orang kampung menjadi berkurang penggunannya. Namun daripada itu, keberadaan tabek ini masih tetap dipertahankan, semoga saja tetap begitu. Karena pada beberapa surau, tabek sudah ditimbun seperti yang terdapat pada Surau Ampang.

[caption id="attachment_593" align="alignright" width="300"]Bangunan Sekolah TK Bangunan Sekolah TK[/caption]

Pada jorong ini terdapat satu sekolah SD yang bernama SD Kamang Sari, serta satu Koperasi Nagari. Selain itu di jorong ini juga terdapat satu sekolah kanak-kanak (TK). Terletak di samping bangunan Koperasi. Dahulu sekitar tahun 1998-2000 (maaf engku dan encik, kami tak begitu tahu pasti), bangunan Sekolah Taman Kanak-kanak ini pernah digunakan sebagai Lokal Jauh bagi SMA N-2 Tilkam.

Terdapat beberapa lahan persawahan, ada yang terkurung, ada juga yang berbatasan langsung dengan sawah-sawah pada jorong lainnya. Seperti sawah-sawah yang terdapat di Mejan yang berbatasan dengan Jorong Joho. Dan sawah-sawah yang terdapat pada arah jalan ke Koto Panjang.

Terdapat satu tempat pemandian oto yang sekaligus menjadi tempat pencucian karpet di jorong ini. Terletak di Mejan. Juga terdapat beberapa oloh[2] tempat orang bekerja membuat perabot. Ada juga beberapa rumah yang kosong tak berpenghuni karena ditinggalkan oleh pemiliknya pergi merantau. Dan sebaliknya juga ada rumah yang sangat bagus dibangun oleh orang karena berezeki dalam penghidupan.

Itulah sekilas mengenai Jorong Dangau Baru, kalau kurang tolonglah engku dan encik tukuak[3]. Sedangkan apabila silap, tolonglah pula engku dan encik tegur dan luruskan. Tentunya meluruskan dan menegur dengan cara yang bataratik[4] mengutamakan raso jo pareso[5] sebagaimana adat yang berlaku di negeri kita. Jangan dipakai cara-cara aktivis, sebab kasar tak bermartabat. Jangan pula pakai cara-cara yang ongeh,[6] seolah-olah kita yang pintar, tahu, dan hebat serta orang yang ditegur ialah salah dan pandir serta bodoh. Tidaklah demikian, karena bagi orang bijak dan arif akan terang dihadapannya bahwa suatu kesilapan merupakan fitrah dari setiap manusia.







[1] becek




[2] bengkel




[3] tambah




[4] etika




[5] Mengutamakan perasaan, berfikir-fikir sebelum berucap




[6] sombong


Komentar

  1. ambo disiko di gadangkan dulu.. jadi iko kampung kaduo ambo

    BalasHapus
  2. […] jorong kita yang satu ini telah kami bahas pada tulisan yang telah lalu. Silahkan engku dan encik mengklik tautan ini. Pada tulisan kali ini akan kami coba menambahkan hal-hal yang terlupakan pada tulisan kami yang […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum