[caption id="attachment_869" align="alignleft" width="224"] Seorang amai-amai sedang berjalan di jalan di Kubang Kaciak[/caption]
Ada banyak adat di kampung kita, adat ini mengatur segala perilaku dan tata cara kehidupan kita orang Kamang. Hendaknya tentram dan damailah kampung kita agaknya. Sebab segala adat yang telah dibuat dan digariskan tersebut, pada sesungguhnya mendatangkan faedah kepada kita.
Pada tulisan yang dahulu, telah kami terangkan perihal adat Maanta Kanji. Maka pada tulisan ini kita akan membahas mengenai adat Manjalang Saha. Adat ini merupakan adat yang diperkenankan kepada mertua untuk menunaikannya. Bagaimanakah kiranya adat ini sebenarnya?
Selepas menantu maanta kanji, maka tentulah hal tersebut mendatangkan kewajiban untuk mertua. Si mertua kemudian akan pergi menjinjiang kampia ke rumah menantu, manjalang saha namanya. Si mertua akan datang selepas zuhur, sebab kalau selepas ashar orang (kaum perempuan) telah sibuk di dapur.
Adapun maksud dari kedatangan si mertua ialah hendak maimbau (mengundang) menantu untuk datang berhari-raya ke rumah mertuanya. Tidak hanya menantu tentunya, melainkan seluruh sanak keluarga juga hendaknya juga diundang, ini merupakan bagian dari baso-basi. Sebab fihak keluarga menantupun faham, sesiapa saja diantara mereka yang patut untuk pergi berhari-raya ke rumah mertua anaknya.
Selepas itu, sang mertua juga akan meninggalkan uang di rumah menantunya. Sebagai ganti biaya maanta kanji yang lalu. Hal ini dilakukan apabila si suami tidak memberi uang untuk belanja isterinya ketika menyiapkan segala keperluan untuk maanta kanji. Demikianlah yang kami ketahui..
Begitulah engku dan encik, adakah engku memiliki tambahan atau memiliki pengetahuan perihal adat yang lainnya. Sudilah kiranya membagikannya dengan kami..
Ada banyak adat di kampung kita, adat ini mengatur segala perilaku dan tata cara kehidupan kita orang Kamang. Hendaknya tentram dan damailah kampung kita agaknya. Sebab segala adat yang telah dibuat dan digariskan tersebut, pada sesungguhnya mendatangkan faedah kepada kita.
Pada tulisan yang dahulu, telah kami terangkan perihal adat Maanta Kanji. Maka pada tulisan ini kita akan membahas mengenai adat Manjalang Saha. Adat ini merupakan adat yang diperkenankan kepada mertua untuk menunaikannya. Bagaimanakah kiranya adat ini sebenarnya?
Selepas menantu maanta kanji, maka tentulah hal tersebut mendatangkan kewajiban untuk mertua. Si mertua kemudian akan pergi menjinjiang kampia ke rumah menantu, manjalang saha namanya. Si mertua akan datang selepas zuhur, sebab kalau selepas ashar orang (kaum perempuan) telah sibuk di dapur.
Adapun maksud dari kedatangan si mertua ialah hendak maimbau (mengundang) menantu untuk datang berhari-raya ke rumah mertuanya. Tidak hanya menantu tentunya, melainkan seluruh sanak keluarga juga hendaknya juga diundang, ini merupakan bagian dari baso-basi. Sebab fihak keluarga menantupun faham, sesiapa saja diantara mereka yang patut untuk pergi berhari-raya ke rumah mertua anaknya.
Selepas itu, sang mertua juga akan meninggalkan uang di rumah menantunya. Sebagai ganti biaya maanta kanji yang lalu. Hal ini dilakukan apabila si suami tidak memberi uang untuk belanja isterinya ketika menyiapkan segala keperluan untuk maanta kanji. Demikianlah yang kami ketahui..
Begitulah engku dan encik, adakah engku memiliki tambahan atau memiliki pengetahuan perihal adat yang lainnya. Sudilah kiranya membagikannya dengan kami..
Komentar
Posting Komentar