Langsung ke konten utama

Tucak Kacang

[caption id="attachment_820" align="alignright" width="300"]Gunuang Marapi diambil dari Luak Jaban. Maaf Gambar tak ada hubungan dengan tulisan. Gunuang Marapi diambil dari Luak Jaban.
Maaf Gambar tak ada hubungan dengan tulisan.[/caption]

Kisah ini merupakan penuturan beberapa orang tua di kampung kita. Dapat saja hal yang berlainan berlaku, karena pengalaman hidup masing-masing orang tidaklah sama.

Bulan puasa merupakan bulan yang penuh cerita. Pada masa dahulu, kanak-kanak lelaki di kampung kita menghabiskan masa menanti berbuka dengan batucak. Mereka bermain tucak kacang,[1] yakni kacang yang dijadikan sebagai taruhan. Jenis permainannya rupanya masih sama dengan jenis permainan kanak-kanak pada masa tahun 1990-an. Yakni terdiri atas tucak garis dan tucak panah, kacang-kacang inilah yang menjadi atak.

Selepas itu, pada malam hari kacang-kacang ini dimakan. Siapa yang menang tentulah ia yang memakan paling banyak. Kalau orang sekarang manakan mau, sebab menurut mereka kacang-kacang tersebut telah kotor terkena tanah.

Sebenarnya tidak begitu kotor karena batucak dilakukan di tempat-tempat yang tanahnya keras dan kering. Dan lagipula, kampung kita dahulu tidak seperti sekarang, belum ada sarok plastik, belum ada sampah kimia, dan lain-lain. Serta belum ada penyakit yang aneh-aneh, sebab yang dimakan ialah makanan yang bebas bahan kimia.







[1] Kacang goreng


Komentar

  1. […] di kampung kita ini, ramai orang  menjual kacang goreng pada masa dahulunya. Yang menjual biasanya anak-anak bujang. Mereka mulai berjualan selepas Ashar, berjalan-jalan keliling kampung menjual kacang yang […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...