Langsung ke konten utama

Godok Batinta

[caption id="attachment_923" align="alignleft" width="300"]Kedai si Kam di KApau Kedai si Kam di KApau[/caption]

Sudah berada di kampungkah engku dan encik sekalian? Bilakah tiba di rumah? Adakah selamat saja selama di jalan? Bagaimana pula keadaan rumah yang telah lama engku dan encik tinggalkan, masih seperti sedia kala atau sudah banyak berubahnya?

Puasa masih tinggal beberapa hari lagi, masih ada kesempatan untuk merasakan nikmatnya berpuasa di kampung. Makan makanan kampung, sungguhlah terasa bedanya engku dan encik sekalian. Takkan ada yang serupa.

Apalagi hari ini ialah hari pekan di kampung kita, tentunya menjadi kesempatan yang sangat baik sekali bagi engku dan encik untuk mencari berbagai makanan khas kampung kita. Makanan boleh sama namun rasanya sungguh berbeda, akan terkenang jua dimanapun kita berada..

[caption id="attachment_925" align="alignright" width="300"]Godok Batinta Godok Batinta[/caption]

Ada satu yang khas di kampung kita ini apabila bulan puasa ini engku dan encik sekalian. Sebenarnya tidak pula asli khas kampung kita, hanya saja orang kampung kita juga ikut merasakan bedanya setiap bulan puasa. Tahukah engku dan encik apa itu?

Godok batinta, pernahkah engku dan encik mendengarnya?

Merupakan makanan khas buatan Orang Kapau, merupakan godok[1] biasa yang diberi kuah saka.[2] Perbedaannya selain kuah saka yang disebut dengan tinta, juga ukuran godok agak sedikit lebih besar dari godok yang biasa dibuat oleh orang kampung kita.

[caption id="attachment_926" align="alignleft" width="300"]Godok Batinta Godok Batinta[/caption]

Pada masa sekarang sangatlah banyak Orang Kapau yang berjualan Godok Batinta ini. Cobalah engku dan encik tengok di pusat penjualan pabukoan di Simpang Kapau. Niscaya akan bersua oleh engku dan encik sekalian setiap pedagang yang menjual Godok Batinta.

Namun tahukah engku dan encik sekalian bahwa dahulunya hanya terdapat satu orang yang menjual Godok Batinta ini. Entahkah beliau ini yang menemukan dan memulai membuat Godok Batinta atau orangtuanya atau dapat juga orang lain. Namun orang ini sangatlah terkenal akan kenikmatan dan kelezatan makanan yang dibuat olehnya.

[caption id="attachment_924" align="alignright" width="300"]Kedai si Kam di KApau Kedai si Kam di KApau[/caption]

Beliau biasa dipanggil oleh orang-orang dengan panggilan “Si Kam”. Kedainya terletak di simpang di hadapat pencucian mobil di Nagari Kapau (sebelah kida kalau dari kampung kita). Hingga kini kedainya masih ada, dan godok batinta masih pula dijual disana. Kata orang tua-tua dahulu, Godok Batinta hanya dijual ketika bulan puasa saja. Apakah benar atau tidak, kami tak pula tahu.

Kemasyhuran Goreng Kapau si Kam telah lama sampai ke kampung kita. Mungkin anak-anak muda masa sekarang sudah tak tahu sebab mereka lebih suka makan KFC, Pizza, Donuts, Burger, dll. Namun pada masa dahulu, oto tambang jurusan kampung kita akan selalu berhenti di hadapan kedai Si Kam ini. Karena pastilah ada-ada saja orang kampung kita yang akan berbelanja Goreng Si Kam ini.

[caption id="attachment_922" align="alignleft" width="224"]Godok batinta Godok batinta[/caption]

Begitulah engku dan encik sekalian, bukan es rumput laut, puding, atau yang lain. Melainkan goreng dan aneka jenis makanan tradisional lainnya, khas Minang.

Masih ada sehari esok, silahkan berburu masakan khas kampung kita engku dan encik sekalian..







[1] Pisang yang telah dilinyak-i (bahasa Minang: dihancurkan-kadang disebut juga digiling), dicampur dengan tepung, diberi telur, gula. Kemudian dibentuk dengan tangan berupa gumpalan (bulat).




[2] Gula enau


Komentar

  1. Kalau pulang kampung saya masih suka ketemu godok tapi dari pisang Pak. Tapi kalau bertinta belum pernah. Tahu godok batinta juga dari blog ini :)

    BalasHapus
  2. Hehe.. pulangkah Rangkayo pada Hari Raya ini? Kabar-kabarnya, Godok Batinta hanya dijual pada bulan puasa saja. Dijual oleh orang di Nagari Kapau, kalau kita dari Bukittinggi nagari ini terletak sebelum memasuki kampung kita. Cobalah Rangkayo, niscaya puasa esok akan Rangkayo cari kembali.. ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum