[caption id="attachment_966" align="alignright" width="300"] Surau Masajik Bancah[/caption]
Telah sepekan pula Satu Syawal berlalu, telah empat hari pula lamanya sebagian dari engku dan encik mulai bekerja di kantor. Ada beberapa anak sekolah yang baru pada hari ini mulai bersekolah, ada juga yang telah mulai bersekolah semenjak hari Senin.
Kami yakin sebagian besar dari engku dan encik telah balik ke rantau nan bertuah. Sebab semenjak Senin yang lalu telah mulai bekerja, kalau tak masuk bekerja dapat marah dari induk semang. "Bisa-bisa diberhentikan awak dari bekerja nanti.."
Kamis, tepat sepekan yang lalu kita sama-sama bergegas-gegas pada pagi hari menuju masjid untuk menunaikan Shalat Ied berjama'ah. Bersua dengan kawan, karib-kerabat, bertakbir menganggungkan Asma Allah. Memuji Keagungannya atas Limpahan Rahmat Yang Tak Terkira.
Sepakan selepas Hari Raya Besar, di kampung kita masih dirayakan orang Hari Raya yang disebut dengan Hari Rayo Anam. Pada hari ini, kembali ramai para kaum perempuan di kampung kita terlihat menenteng pinggan di jalan atau sekarang dibonceng di atas onda. Menjalang rumah karib-kerabat yang tak talakik dijalangi pada Hari Raya Besar nan lalu.
Masih cukup meriah Hari Rayo Anam ini walau tak semeriah Hari Raya Gadang. Begitulah adat di kampung kita. Bagaimana dengan engku dan encik sekalian, masihkah merayakannya..?
Telah sepekan pula Satu Syawal berlalu, telah empat hari pula lamanya sebagian dari engku dan encik mulai bekerja di kantor. Ada beberapa anak sekolah yang baru pada hari ini mulai bersekolah, ada juga yang telah mulai bersekolah semenjak hari Senin.
Kami yakin sebagian besar dari engku dan encik telah balik ke rantau nan bertuah. Sebab semenjak Senin yang lalu telah mulai bekerja, kalau tak masuk bekerja dapat marah dari induk semang. "Bisa-bisa diberhentikan awak dari bekerja nanti.."
Kamis, tepat sepekan yang lalu kita sama-sama bergegas-gegas pada pagi hari menuju masjid untuk menunaikan Shalat Ied berjama'ah. Bersua dengan kawan, karib-kerabat, bertakbir menganggungkan Asma Allah. Memuji Keagungannya atas Limpahan Rahmat Yang Tak Terkira.
Sepakan selepas Hari Raya Besar, di kampung kita masih dirayakan orang Hari Raya yang disebut dengan Hari Rayo Anam. Pada hari ini, kembali ramai para kaum perempuan di kampung kita terlihat menenteng pinggan di jalan atau sekarang dibonceng di atas onda. Menjalang rumah karib-kerabat yang tak talakik dijalangi pada Hari Raya Besar nan lalu.
Masih cukup meriah Hari Rayo Anam ini walau tak semeriah Hari Raya Gadang. Begitulah adat di kampung kita. Bagaimana dengan engku dan encik sekalian, masihkah merayakannya..?
Komentar
Posting Komentar