[caption id="attachment_1062" align="alignleft" width="300"] Salah satu "rumah tingga" di kampung kita di Tarok.
Maaf engku dan encik gambar tak ada hubungan.[/caption]
Dahulu ada sebuah plaster sebagai pengobat luka apabila berdarah digunakan oleh orang, Handy Plast namanya. Plaster ini digunakan kepada luka berdarah seperti kena sayat atau luka yang mengeluarkan cukup banyak darah. Disinilah fungsi Handy Plast sebagai pengobat dan penutup luka.[1]
Namun bukan kisah mengenai plaster obat luka itu yang hendak kami bagikan kepada engku dan encik sekalian. Melainkan perihal sebuah permainan yang dahulu pernah dimainkan oleh kanak-kanak di kampung kita. Kami menjadi penasaran dibuatnya, bagaimana permainan ini bisa hadir dan dimainkan oleh kanak-kanak dan kenapa namanya Handy Plast. Serupa pula dengan nama plaster obat luka itu..?
Namun terdengar oleh kami bahwa ada juga yang menamainya dengan nama “Kuciang Lari”.
Permainannya dimainkan oleh sekelompok kanak-kanak, seperti biasa mereka harus balasuk terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang manjadi atau parah. Selepas dapat ditentukan siapa yang manjadi maka kemudian permainan dimulai. Tugas orang yang parah ialah mengejar kawan-kawannya yang lain sampai dapat disentuh. Jika berhasil menyentuh kawan yang lain maka dia dibebaskan dan giliran kawan yang kena sentuh itu yang kemudian yang parah.
Sebaliknya, bagi yang lain harus senantiasa berhati-hati, lari apabila dikejar dan berusaha menghindari sedapat mungkin. Kalau sudah tak dapat bakilik[2] lagi, sudah hampir pula kena sentuh maka ada satu cara yang diperkenankan yaitu berhenti berlari, jangan menggerakkan kaki dari tempat berdiri (hanya kaki saja, badan dan anggota tubuh yang lain boleh digerakkan) sambil berteriak “Handy Plast”. Dimana apabila “mantra” tersebut telah terucapkan merupakan pertanda bahwa dirinya telah “diharamkan” untuk disentuh.
[caption id="attachment_1083" align="alignright" width="224"] Handyplast
Gambar: http://roqrock.blogspot.com/2011/08/bestnye-makan-plaster-ubat.html[/caption]
Setelah berteriak “Handy Plast” maka pemain tersebut tidak boleh bergerak sampai dibantu oleh pemain lain dengan cara menyentuhnya. Selepas itu barulah dapat bergerak kembali, beralih dari tanah nan sabingkah tempat berdiri tadi. Apabila dia bergerak sebelum dibantu oleh kawan yang lain maka akan kena hukum dengan menggantikawan yang parah tersebut.
Dalam permainan ini kecepatan, kecerdikan, ketangkasan, kerjasama, kebersamaan, dan kecerdikan dilatih sedari dini. Badan bergerak sebagai ganti dari berolah raga sehingga jarang ada yang sakit semasa kecil.
Ada satu lagi jenis permainan ini yang dimainkan oleh orang-orang yang lebih dahulu. Namanya ialah Kuceh Lari. Kuceh berarti berkelit sama dengan bakilik. Jalannya permainan hampir sama dengan Handy Plast, hanya saja pemain yang berhenti dan berdiri karena takut kena sentuh berteriak dengan menyebut “Aish…aish..” dan dapat bergerak kembali setelah pemain yang parah telah jauh.
Aish.. merupakan kata yang disebutkan oleh kanak-kanak pada masa tahun (1960-70an) apabila hendak izin ke luar kelas seperti buang air dan keperluan yang maha penting lainnya. Anak-anak yang datang belakangan menggunakan “Misi.. Pak..”[3] apabila hendak minta izin ke laur kelas kepada guru.
Peraturan dalam permainan ini ialah mereka hanya boleh berhenti tiga kali saja. Jika lebih maka mereka akan kena hukum yakni menggantikan kawan yang sedang parah.
[1] Pada masa sekarang merek tersebut telah berganti nama dengan nama “Hansa Plast”. Apakah karena ini kanak-kanak di kampung kita tak hendak bermain ini lagi? Karena mereknya telah ditukar oleh yang punya?
Maaf engku dan encik gambar tak ada hubungan.[/caption]
Dahulu ada sebuah plaster sebagai pengobat luka apabila berdarah digunakan oleh orang, Handy Plast namanya. Plaster ini digunakan kepada luka berdarah seperti kena sayat atau luka yang mengeluarkan cukup banyak darah. Disinilah fungsi Handy Plast sebagai pengobat dan penutup luka.[1]
Namun bukan kisah mengenai plaster obat luka itu yang hendak kami bagikan kepada engku dan encik sekalian. Melainkan perihal sebuah permainan yang dahulu pernah dimainkan oleh kanak-kanak di kampung kita. Kami menjadi penasaran dibuatnya, bagaimana permainan ini bisa hadir dan dimainkan oleh kanak-kanak dan kenapa namanya Handy Plast. Serupa pula dengan nama plaster obat luka itu..?
Namun terdengar oleh kami bahwa ada juga yang menamainya dengan nama “Kuciang Lari”.
Permainannya dimainkan oleh sekelompok kanak-kanak, seperti biasa mereka harus balasuk terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang manjadi atau parah. Selepas dapat ditentukan siapa yang manjadi maka kemudian permainan dimulai. Tugas orang yang parah ialah mengejar kawan-kawannya yang lain sampai dapat disentuh. Jika berhasil menyentuh kawan yang lain maka dia dibebaskan dan giliran kawan yang kena sentuh itu yang kemudian yang parah.
Sebaliknya, bagi yang lain harus senantiasa berhati-hati, lari apabila dikejar dan berusaha menghindari sedapat mungkin. Kalau sudah tak dapat bakilik[2] lagi, sudah hampir pula kena sentuh maka ada satu cara yang diperkenankan yaitu berhenti berlari, jangan menggerakkan kaki dari tempat berdiri (hanya kaki saja, badan dan anggota tubuh yang lain boleh digerakkan) sambil berteriak “Handy Plast”. Dimana apabila “mantra” tersebut telah terucapkan merupakan pertanda bahwa dirinya telah “diharamkan” untuk disentuh.
[caption id="attachment_1083" align="alignright" width="224"] Handyplast
Gambar: http://roqrock.blogspot.com/2011/08/bestnye-makan-plaster-ubat.html[/caption]
Setelah berteriak “Handy Plast” maka pemain tersebut tidak boleh bergerak sampai dibantu oleh pemain lain dengan cara menyentuhnya. Selepas itu barulah dapat bergerak kembali, beralih dari tanah nan sabingkah tempat berdiri tadi. Apabila dia bergerak sebelum dibantu oleh kawan yang lain maka akan kena hukum dengan menggantikawan yang parah tersebut.
Dalam permainan ini kecepatan, kecerdikan, ketangkasan, kerjasama, kebersamaan, dan kecerdikan dilatih sedari dini. Badan bergerak sebagai ganti dari berolah raga sehingga jarang ada yang sakit semasa kecil.
Ada satu lagi jenis permainan ini yang dimainkan oleh orang-orang yang lebih dahulu. Namanya ialah Kuceh Lari. Kuceh berarti berkelit sama dengan bakilik. Jalannya permainan hampir sama dengan Handy Plast, hanya saja pemain yang berhenti dan berdiri karena takut kena sentuh berteriak dengan menyebut “Aish…aish..” dan dapat bergerak kembali setelah pemain yang parah telah jauh.
Aish.. merupakan kata yang disebutkan oleh kanak-kanak pada masa tahun (1960-70an) apabila hendak izin ke luar kelas seperti buang air dan keperluan yang maha penting lainnya. Anak-anak yang datang belakangan menggunakan “Misi.. Pak..”[3] apabila hendak minta izin ke laur kelas kepada guru.
Peraturan dalam permainan ini ialah mereka hanya boleh berhenti tiga kali saja. Jika lebih maka mereka akan kena hukum yakni menggantikan kawan yang sedang parah.
[1] Pada masa sekarang merek tersebut telah berganti nama dengan nama “Hansa Plast”. Apakah karena ini kanak-kanak di kampung kita tak hendak bermain ini lagi? Karena mereknya telah ditukar oleh yang punya?
Komentar
Posting Komentar