Langsung ke konten utama

Main Galah

[caption id="attachment_1115" align="alignright" width="300"]Salah satu jambatan di kampung kita. Tahukah engku dan encik dimanakah letak jambatan ini? Salah satu jambatan di kampung kita. Tahukah engku dan encik dimanakah letak jambatan ini?[/caption]

Terdapat banyak permainan yang dimainkan kanak-kanak pada masa kecil di kampung kita. Segala permainan tersebut sesungguhnya mengajarkan banyak hal. Sosialisasi, kerjasama antara pribadi, ketangkasan, kesabaran, melatih jiwa kepemimpinan, dan banyak hal lain. Namun yang terutama ialah interaksi yang tercipta antara peribadi sehingga melatih jiwa sosial. Sangat berlainan dengan masa sekarang dimana kanak-kanak sibuk bermain game online. Mereka berhadapan dengan mesin bukan manusia sehingga raso jo pareso (sensitive) mereka terhadap orang lain dan lingkungan menjadi berkurang.

Salah satu permainan yang melatih sifat kerja sama antara priabdi, koordinasi, kesabaran, dan ketangkasan ialah Main Galah. Permainan ini membutuhkan paling sedikit dua pasang pemain, artinya empat orang. Permainan ini dimainkan di lapangan atau kalau tidak di tempat yang agak sedikit lapang seperti halaman rumah.

[caption id="attachment_1117" align="alignleft" width="215"]Denah Permainan Galah untuk tiga pasang pemain. A,B,&C ialah pemain penjaga. A ialah raja dan dia dapat melalui seluruh garis yang berwarna hijau. Permainan dimulai pada kedua kota paling atas. Denah Permainan Galah untuk tiga pasang pemain.
A,B,&C ialah pemain penjaga. A ialah raja dan dia dapat melalui seluruh garis yang berwarna hitam. Permainan dimulai pada kedua kota paling atas.[/caption]

Cara permainan ini ialah keempat pemain dibagi kepada dua kelompok, paling sedikit jumlah tiap kelompok ialah dua orang, paling banyak dapat saja tiga, empat, bahkan lima atau enam orang. Seperti biasa, setelah pembagian kelompok maka dilakukan balasuk untuk menentukan kelompok mana yang manjadi.

Sebelumnya telah dibuat di atas tanah sebuah garis seperti gambar di bawah ini. Pada setiap garis mendatar (horizontal) di tempat satu orang sebagai penjaga. Orang yang berada pada garis mendatar paling pucuk ialah raja. Raja memiliki wewenang untuk dapat melalui garis manapun. Apakah garis mendatar yang ada dipucuk atau garis mendatar yang ditempati kawan-kawannya. Keistimewaannya ialah raja juga dapat melalui garis tegak lurus (vertikal). Garis ini ialah keisitimewaan Sang Raja karena garis ini sangat mematikan. Melaui garis ini raja dapat berpindah dari satu garis mendatar ke garis mendatar lainnya.

Permainan dimulai dimana para pemain berkumpul di dua kota paling atas dimana raja yang menjadi penjaganya di garis mendatar paling pucuk. Tujuan (misi) mereka ialah berusaha melalui setiap garis mendatar yang dijaga oleh setiap pemain lawan, hingga sampai ke bawah dan apabila telah sampai di garis mendatar paling bawah, mereka harus kembali mencoba untuk berhasil lolos hingga ke pucuk dimana garis terakhir dijaga oleh Sang Raja. Jika seluruh pemain berhasil lolos hingga ke pucuk maka mereka muncul sebagai pemenang.

Tugas Raja dan kawan-kawannya ialah menggagalkan usaha lawan untuk dapat melalui setiap garis. Cara menggagalkan mereka ialah dengan cara menyentuh tubuh pemain lawan. Apabila salah satu dari anggota pemain lawan berhasil di sentuh, maka permainan akan bertukar. Giliran pemain yang kena sentuh yang manjadi. Disinilah asyik, melihat kanak-kanak berkelit, memainkan akal mereka untuk dapat memperdaya pemain lawan sehingga mereka dapat lolos dari setiap penjagaan.

[caption id="attachment_1116" align="alignright" width="213"]Denah Permainan Galah untuk lima pasang pemain. Denah Permainan Galah untuk lima pasang pemain.[/caption]

Sisi paling asyiknya ialah dimana raja yang menjadi pemimpin dari sekalian penjaga ini berusaha mengendap-ngendap dengan berjalan pada garis tegak lurus. Sering para pemain lawan tidak menyadari sehingga tertangkap oleh raja.

Juga sering terjadi para pemain terkurung pada satu kotak, dimana raja menggunakan garis tagk lurus untuk mengurung mereka. Sering kali permainan menjadi lama karena para pemain yang terkurung kehilangan akal untuk dapat meloloskan diri dari kurungan atau jebakan tersebut.

Sorak-sorai, teriakan, canda tawa, dan lain-lain mewarnai permainan ini. Suatu petang hari nan indah dan cantik, suatu petang hari nan patut untuk kita kenang sepanjang masa. Masihkah tersua oleh engku dan encik petang nan ceria tersebut?

Komentar

  1. […] dua macam permainan yang dijadikan perlombaan, kedua permainan tersebut ialah permainan cak-sen[1] dan pacu tempurung. Untuk mendukung permainan ini telah dibuat lima buah lapangan permainan di […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum