Kami sengaja menuliskan nama jorong ini dengan huruf bukan angka (terutama Angka Romawi) seperti yang biasa dipakai oleh orang kampung kita. Hal ini guna menjaga keaslian nama, terkadang lisan kita berbeda-beda dalam melafadzkan suatu nama. Membuat dengan huruf semakin mengukuhkan dan dapat menjaga keaslian dari nama kampung, kawasan, atau daerah itu sendiri.
[caption id="attachment_1378" align="alignright" width="300"] Masji Wustha di Ampang[/caption]
Telah sampai pula kita di Ampang Jorong Ampek Kampuang, di kawasan inilah terdapat Masjid Jamiak untuk Sidang Tangah dikenal dengan nama Masjid Wustha. Para pengurus dari masjid ini ialah terdiri dari orang-orang dari lima jorong yakni Jorong Joho, Limo Kampuang, Ampek Kampuang, Pintu Koto, dan Nan Tujuah. Kelima jorong inilah yang termasuk ke dalam Patah Tangah di Nagari Kamang ini.
Di hadapan masjid terdapat sebuah panti asuhan yang bernama Panti Asuhan Aisyiyah. Dengan bentuk arsitektur bergonjong dan bertingkat. Panti ini didirikan oleh inyiak-inyiak kita tahulunya yang tergabung dalam gerakan Muhammadiyah di Nagari Kamang ini. Kemudian juga terdapat kawasan sekolah Sanawiyah yang bernama resmi MTsN Kamang. Kawasan sanawiyah ini dahulunya terdiri atas dua yakni yang terletak di Ampang dan di Tanah Lapang. Pada masa sekarang tampaknya, seluruh kegiatan belajar-mengajar telah dipindahkan sepenuhnya ke Tanah Lapang.
Adapun kelas-kelas dan ruangan yang ada di Ampang sebagian ada yang dibiarkan kosong dan sebagian lagi ada yang dimanfaatkan. Diantaranya ialah sebagai Perpustakaan Nagari.
[caption id="attachment_1379" align="alignleft" width="300"] Kawasan bekas tabek dimana di hadapannya terdapat rumah Pak Pudin (warna putih) yang bersimpadan dengan Sekolah Sanawiyah[/caption]
Eloklah kiranya apabila kita teruskan perjalan menuju Kawasan Kantor Wali Nagari yang terletak di dekat Tanah Lapang. Dahulu gedung ini dipinjamkan sebagai Kantor Camat Perwakilan Tilatang Kamang. Yakni dimasa tatkala Nagari Kamang ini masih terpisah kepada tiga desa yakni Desa Kamang Barat, Tangah, dan Timur.
Apabila semasa di Ampang kita berbelok ke kiri maka kita akan sampai di kawasan Jawi-jawi Jorong Limo Kampuang. Namun sebaiknya kita teruskan perjalanan kita menuju Simpang Kubang Putiah dimana dibuat oleh orang pada bagian atas jalan menuju ke Taluak sebuah kantor untuk pemuda Ampek-Limo.[1] Namun sebelum memasuki Kubang Putiah kita akan terlabih dahulu melalui Kawasan Labuah. Yang terletak diantara Tanah Lapang dan Simpang Kubang Putiah.
Apabila kita berbelok ke kanan maka kita akan sampai di kawasan Panji dan nantinya akan berujung ke Batu Bakaluak yang berbatasan langsung dengan Ladang Darek. Apabila kita berjalan Lurus maka kita akan sampai di Kawasan Parumahan dan Parik Rantang. Sedangkan apabila kita berbelok ke kiri maka kita akan segera sampai di Jorong Taluak.
Namun engkupun bertanya “Kenapa Jorong ini bernama Ampek Kampuang? Kalau saya hitung-hitung jumlah kampung yang ada di jorong ini ialah lebih dari empat!”
[caption id="attachment_1377" align="alignright" width="300"] Panti Asuhan Aisyiyah yang merupakan bukti keberadaan Muhammadiyah di kampung kita.[/caption]
Benar engku, kamipun merasa demikian. Namun hal demikian apabila kita tengok pada masa sekarang dimana anak nagari telah berkembang. Cobalah kita bayangkan beratus-ratus tahun yang silam dimasa awal-awal nagari kita ditaruko oleh ninik-ninik kita itu dahulunya. Kemungkinan jumlah kampung yang ada ialah empat buah makanyanya diberi nama Ampek Kampuang.
Sebenarnya kami tak pula faham benar mengenai sejarah dan simpadan antara Jorong Ampek dan Limo Kampuang. jika terdapat kesilapan dalam penuturan kami, berkenanlah engku dan encik memaafkan kami.
[1] Ampek-Limo atau 45 merupakan dua buah angka yang merujuk kepada nama jorong yakni Ampek dan Limo Kampuang. Ampek-Limo juga membuat kita terkenang pada Kemerdekaan Negara ini. Begitulah, nama Ampek Limo dipakai untuk menamakan kesatuan pemuda mereka. Memanglah kedua jorong ini sudah serupa jorong kembar saja. tidak hanya pemuda namun masyarakatnyapun demikian pula.
Komentar
Posting Komentar