[caption id="attachment_1313" align="alignleft" width="300"] Kantor Jorong Koto Panjang[/caption]
Dahulu pernah sekali orang kampung kita melakukan gurauan (plesetan) terhadap beberapa nama kampung di nagari kita. Seperti Koto Panjang disebut dengan nama City Long atau Long City, kemudian Pintu Koto menjadi City Door, ada pula Batu Baraguang dengan Hindustan.
Pada kesempatan kali ini, kita akan berjalan-jalan ke Jorong Koto Panjang atau Long City. Long ialah “panjang” dalam Bahasa Inggris sedangkan City ialah Kota. Entah karena ketidak tahuan atau memang sengaja orang kampung kita, sesukanya mengartikan “koto” menjadi “kota”. Telah jauh naik pangkat pula artinya itu duhai engku dan encik sekalian.
[caption id="attachment_1314" align="alignright" width="300"] Simpang Koto Panjang[/caption]
Jorong ini merupakan salah satu dari jorong terdepan (terluar) karena berbatasan langsung dengan Nagari Magek dan Kamang Mudiak. Apabila kita berjalan dari arah Limo Kambiang maka akan terlebih dahulu memasuki sebuah kawasan yang dinamai dengan Puduang. Selepas itu barulah kita sampai di Simpang Koto Panjang.
Namun apabila kita memasuki jorong ini dari arah Magek maka kita akan lebih dahulu sampai di kawasan Parumahan Tujuah. Sedangkan dengan Nagari Kamang Mudiak, jorong ini dipisahkan oleh Batang Tangalau. Terdapat satu jambatan yang menghubungkan Jorong Koto Panjang dengan Kampuang Tangah di Kamang Mudiak.
[caption id="attachment_1315" align="alignleft" width="224"] Satu-satunya Tower Telekomunikasi yang ditancapkan di Nagari Kamang[/caption]
Simpang Koto Panjang berbentuk Simpang Empat dengan masing-masing dapat di lalui dari arah utara, selatan, timur, dan barat. Dari arah utara ialah dari arah Limo Kambiang di Kamang Mudiak, dari arah selatan ialah dari Nagari Magek, dari arah barat ialah dari Kampuang Tangah Nagari Kamang Mudiak, dan terakhir dari arah timur ialah dari Jorong Dangau Baru. Kawasan Jorong Koto Panjang juga dikenal oleh orang kampung kita dengan sebutan mudiak. Hal ini karena aliran batang air di kampung kita mengalir dari arah barat ke timur dari nagari kita.
Dari arah Parumahan Tujuah terdapat satu jalan kecil yang apabila kita masuki maka kita akan sampai di kawasan Simpang. Kemudian apabila kita teruskan maka kita akan sampai di kawasan Surau Gadang. Kawasan Surau Gadang ialah nama kawasan di sekitar Surau Koto Panjang. Kawasan ini juga dapat kita masuki dari arah muka Kantor Jorong Koto Panjang.
[caption id="attachment_1310" align="alignright" width="224"] Arah ke Kampuang Duo Baleh[/caption]
Apabila kita teruskan berjalan, maka kita akan sampai di kawasan yang bernama Kampuang Duo Baleh. Konon kabarnya di kawasan ini dahulunya hanya terdapat dua belas rumah, oleh karena itulah maka dinamai dengan Kampuang Duo Baleh. Adapun dengan sekarang, tentulah berbeda keadaannya.
Kawasan Kampuang Duo Baleh akan mudah dapat kita pandangi apabila kita berada di jalan besar dari ataupun menuju ke Jorong Dangau Baru. Karena antara kawasan tersebut dengan jalan besar hanya dibatasi oleh kawasan persawahan. Apabila kita telah sampai di ujung maka jalan nantinya akan memutar menuju ke Jalan Besar.
Dahulu, keadaan jalan di Kampuang Duo Baleh, Surau Gadang, dan Simpang tidaklah begitu baik karena sering lanyah (becek) apabila hari hujan. Terutama di jalan arah ke Kampuang Duo Baleh. Bagaimanakah keadaannya sekarang duhai engku dan encik sekalian? Adakah sudah dicor pula oleh orang dengan semen?
[caption id="attachment_1312" align="alignleft" width="224"] Arah ka Simpang & Parumahan Tujuah[/caption]
[caption id="attachment_1311" align="alignright" width="300"] Arah ka Surau Gadang[/caption]
Jorong Koto Panjang juga dikenal oleh orang kampung kita sebagai kawasan pertama di nagari kita yang membuat kerupuk yang hingga kini dikenal oleh orang kampung kita dengan nama “Karupuak Koto Panjang”. Pada masa sekarang, kepandaian membuat kerupuk tersebut telah dapat kita katakan menyebar diseluruh nagari kita. Tidak hanya orang Koto Panjang saja pada masa sekarang yang pandai membuat kerupuk tersebut. Melainkan telah menyebarkan ke sebagian besar jorong di nagari kita. Di luar kampung kita, kerupuk tersebut dikenal dengan nama “Karupuak Kamang”.
Kerupuk ini sering dijadikan buah tangan oleh orang rantau apabila mereka kembali ke rantau. Atau oleh orang kampung kita yang hendak pergi menziarahi saudara mereka di rantau orang. Atau sekadar untuk dinikmati sebagai kawan makan nasi di rumah.
Dahulu pernah sekali orang kampung kita melakukan gurauan (plesetan) terhadap beberapa nama kampung di nagari kita. Seperti Koto Panjang disebut dengan nama City Long atau Long City, kemudian Pintu Koto menjadi City Door, ada pula Batu Baraguang dengan Hindustan.
Pada kesempatan kali ini, kita akan berjalan-jalan ke Jorong Koto Panjang atau Long City. Long ialah “panjang” dalam Bahasa Inggris sedangkan City ialah Kota. Entah karena ketidak tahuan atau memang sengaja orang kampung kita, sesukanya mengartikan “koto” menjadi “kota”. Telah jauh naik pangkat pula artinya itu duhai engku dan encik sekalian.
[caption id="attachment_1314" align="alignright" width="300"] Simpang Koto Panjang[/caption]
Jorong ini merupakan salah satu dari jorong terdepan (terluar) karena berbatasan langsung dengan Nagari Magek dan Kamang Mudiak. Apabila kita berjalan dari arah Limo Kambiang maka akan terlebih dahulu memasuki sebuah kawasan yang dinamai dengan Puduang. Selepas itu barulah kita sampai di Simpang Koto Panjang.
Namun apabila kita memasuki jorong ini dari arah Magek maka kita akan lebih dahulu sampai di kawasan Parumahan Tujuah. Sedangkan dengan Nagari Kamang Mudiak, jorong ini dipisahkan oleh Batang Tangalau. Terdapat satu jambatan yang menghubungkan Jorong Koto Panjang dengan Kampuang Tangah di Kamang Mudiak.
[caption id="attachment_1315" align="alignleft" width="224"] Satu-satunya Tower Telekomunikasi yang ditancapkan di Nagari Kamang[/caption]
Simpang Koto Panjang berbentuk Simpang Empat dengan masing-masing dapat di lalui dari arah utara, selatan, timur, dan barat. Dari arah utara ialah dari arah Limo Kambiang di Kamang Mudiak, dari arah selatan ialah dari Nagari Magek, dari arah barat ialah dari Kampuang Tangah Nagari Kamang Mudiak, dan terakhir dari arah timur ialah dari Jorong Dangau Baru. Kawasan Jorong Koto Panjang juga dikenal oleh orang kampung kita dengan sebutan mudiak. Hal ini karena aliran batang air di kampung kita mengalir dari arah barat ke timur dari nagari kita.
Dari arah Parumahan Tujuah terdapat satu jalan kecil yang apabila kita masuki maka kita akan sampai di kawasan Simpang. Kemudian apabila kita teruskan maka kita akan sampai di kawasan Surau Gadang. Kawasan Surau Gadang ialah nama kawasan di sekitar Surau Koto Panjang. Kawasan ini juga dapat kita masuki dari arah muka Kantor Jorong Koto Panjang.
[caption id="attachment_1310" align="alignright" width="224"] Arah ke Kampuang Duo Baleh[/caption]
Apabila kita teruskan berjalan, maka kita akan sampai di kawasan yang bernama Kampuang Duo Baleh. Konon kabarnya di kawasan ini dahulunya hanya terdapat dua belas rumah, oleh karena itulah maka dinamai dengan Kampuang Duo Baleh. Adapun dengan sekarang, tentulah berbeda keadaannya.
Kawasan Kampuang Duo Baleh akan mudah dapat kita pandangi apabila kita berada di jalan besar dari ataupun menuju ke Jorong Dangau Baru. Karena antara kawasan tersebut dengan jalan besar hanya dibatasi oleh kawasan persawahan. Apabila kita telah sampai di ujung maka jalan nantinya akan memutar menuju ke Jalan Besar.
Dahulu, keadaan jalan di Kampuang Duo Baleh, Surau Gadang, dan Simpang tidaklah begitu baik karena sering lanyah (becek) apabila hari hujan. Terutama di jalan arah ke Kampuang Duo Baleh. Bagaimanakah keadaannya sekarang duhai engku dan encik sekalian? Adakah sudah dicor pula oleh orang dengan semen?
[caption id="attachment_1312" align="alignleft" width="224"] Arah ka Simpang & Parumahan Tujuah[/caption]
[caption id="attachment_1311" align="alignright" width="300"] Arah ka Surau Gadang[/caption]
Jorong Koto Panjang juga dikenal oleh orang kampung kita sebagai kawasan pertama di nagari kita yang membuat kerupuk yang hingga kini dikenal oleh orang kampung kita dengan nama “Karupuak Koto Panjang”. Pada masa sekarang, kepandaian membuat kerupuk tersebut telah dapat kita katakan menyebar diseluruh nagari kita. Tidak hanya orang Koto Panjang saja pada masa sekarang yang pandai membuat kerupuk tersebut. Melainkan telah menyebarkan ke sebagian besar jorong di nagari kita. Di luar kampung kita, kerupuk tersebut dikenal dengan nama “Karupuak Kamang”.
Kerupuk ini sering dijadikan buah tangan oleh orang rantau apabila mereka kembali ke rantau. Atau oleh orang kampung kita yang hendak pergi menziarahi saudara mereka di rantau orang. Atau sekadar untuk dinikmati sebagai kawan makan nasi di rumah.
Ka koto panjang iko pulo kami dulu baraja mangaji irama. Baguru ka Pak Taslim sarato ka anak baliau. Masih adolah anak-anak jo rangmudo pai bakureta tiok hari minggu pai mangaji ka tampek baliau angku?
BalasHapusraso-raso no ndak ado lai doh encik. Kamipun ndak pulo tau ntah dima baliau ko kini ma aja mangaji..
BalasHapus[…] ini diambil di kampung kami, tepatnya di Jorong Koto Panjang Nagari Kamang Hilir Kabupaten Agam, Sumatera […]
BalasHapusSalam kenal sanak, kampuang ambo di kampuang duo baleh ko bana. Pak Taslim masih maaja ngaji, kini baliau maaja ngaji di Mesjid Wustha Ampang sakali saminggu. Ambo dulu samaso sikola baraja ngaji lo samo baliau di Mesjid Syuhada Koto Panjang. :)
BalasHapus