Langsung ke konten utama

Bungo Tanjuang

[caption id="attachment_1352" align="alignright" width="300"]Bungo Tanjuang dilihat dari Pasia Anyia Bungo Tanjuang dilihat dari Pasia Anyia[/caption]

Pada awalnya kami mengira bahwa Bungo Tanjuang ini masuk ke dalam Jorong Limo Kampuang, namun rupanya setelah kami bertanya-tanya kepada beberapa engku rupanya tidak. Ianya masuk ke dalam Jorong Bancah.

Namun ada pula yang menyanggah mengatakan kalau Bungo Tanjuang sesungguhnya masuk ke dalam Jorong Limo Kampuang. Kamipun menjadi bingung, berkenankah engku dan encik membantu kami mencari tahu?

Kawasan Bungo Tanjuang serupa sebuah pulau (ada yang menjuluki dengan julukan; Pulau Terlena) yang seluruhnya dikelilingi oleh kawasan persawahan. Sungguh cantik nian kalau kita pandangi dari jauh, apakah itu dari arah Taluak ataupun dari arah Tanah Panyurek. Dari kawasan ini dapat kita lihat dengan jelas dari kejauhan Komplek Kantor Kecamatan di Joho.

[caption id="attachment_1353" align="alignleft" width="300"]Jalan di atas tebing dan guguak di tengah-tengah pesawahan Jalan di atas tebing dan guguak di tengah-tengah pesawahan[/caption]

Dahulu, jalan yang melintas di tengah kampung di Bungo Tanjuang sangatlah lanyah apabila hari hujan. Terkadang membuat kita enggan melaluinya, namun keadaan berlainan pada masa sekarang. Seluruh jalan semenjak dari Pasia Anyia hingga ke Tanah Panyurek telah dicor oleh orang dengan semen. Sungguh cantik sangat keadaannya, dapat bersenang hati kita melaluinya walupun selepas hujan lebat datang mendera.

Itulah Bungo Tanjuang, sebuah kawasan nan eksotis kalau menurut kami. Pabila pulang kampung datanglah engku dan encik ke sini berjalan-jalan melepas rindu. Menghirup udara bersih sehat nan segar. Dari sini apabila kita berjalan menuju ke Tanah Panyurek maka akan dapat kita pandangi Gunuang Haru dengan jelas. Itulah dia gunung[1] yang menyimpan misteri.







[1] Walau sebenarnya lebih tepat disebut sebuah bukit atau mungkin Gunung Kecil agaknya.






[1] sapi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...

Nyanyian Malaikat dari Syurga

[caption id="attachment_617" align="alignright" width="300"] Hari yang telah beranjak siang, tengoklah engku dan encik sekalian. Betapa indahnya pemandangan di pagi hari. [/caption] DIDIKAN SUBUAH. Engku dan encik sekalian tentunya pernah mendengar kata ini, dan kami yakin pastilah pernah melaluinya pula. Bangun dengan berat pada perak siang, dogoncang-goncangkan badan oleh orangtua, disiram dengan air, dimarah-marahi, dan lain sebagainya. Maklumlah engku, kalau kata orang yang ahli dengan ilmu kesehatan dan ilmu hayat (biologi) mengatakan kalau pada usia kanak-kanak dan remaja ada semacam hormon yang menyebabkan kita sangat berat sekali untuk bangun pagi perak siang. Oleh karena itu dalam agama kita, Allah sangat menghargai dan memberikan pahala yang besar kepada anak muda yang bangun subuh untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Allah sangat cintakan anak muda yang rajin beribadah, begitulah kaji yang terdengar oleh kami engku dan encik seka...