Langsung ke konten utama

Menyaringkan telinga-menyalangkan mata

[caption id="attachment_1407" align="alignleft" width="300"]Gambar: http://nasional.kompas.com/read/2013/11/21/1750496/Anies.Baswedan .Penyadapan.Australia.Melanggar.Adab Gambar: http://nasional.kompas.com/read
/2013/11/21/1750496/Anies.Baswedan
.Penyadapan.Australia.Melanggar.Adab[/caption]

Tahukah engku dan encik sekalian perihal rektor termuda di Indonesia? Dia ialah seorang lelaki keturunan Arab. Dilahirkan di Jawa Barat dan menghabiskan sebagian besar masa kanak-kanak hingga dewasa di Jogjakarta. Alumni Fakultas Ekonomi Gajah Mada dan kemudian melanjutkan studi master di bidang International Security and Economic Policy di University of Maryland Amerika.

Dalam usianya yang masih muda, Anis Baswedan telah menempuh berbagai pengalaman hidup. Puncak karirnya ialah menjadi Rektor Universitas Paramadina. Universitas ini merupakan sebuah universitas yang didirikan oleh Nurcholis Majid (Cak Nur), seorang Penghulu Gerakan SEPILIS di Indonesia. Anis dilantik menggantikan Cak Nur.

Anis ialah seorang tukang khayal, namun bukan hanya sekadar tukang khayal. Sebab dia benar-benar mewujudkan apa yang dikhayalkannya tersebut. Sebut saja Gerakan (program) Indonesia Mengajar. Program ini bertujuan mengirim tenaga pengajar potensial ke daerah-daerah terpencil dalam jangka waktu tertentu. Selain berguna untuk daerah yang dikunjungi, program ini juga berguna bagi yang mengikuti. Dimana jiwa kepemimpinan dan komunikasi publik para relawan dipupuk dan diuji.

Kemudian ada gerakan Indonesia Menyala yang merupakan usaha untuk menyebarkan buku-buku kepada sekolah-sekolah yang kekuarangan buku. Ada pula Kelas Inspirasi yakni sebuah program khusus bagi para proprefisional yang telah berhasil dalam bidang yang mereka geluti dalam kehidupan ini. Tujuannya ialah untuk memberi motifasi kepada para murid.

Hari Arba’a tanggal 20 November 2013 yang lalu kami dengar Anis datang ke kampung kita. Sempat pula memberi ceramah di salah satu surau di kampung kita. Konon kabarnya, Anis memiliki hubungan perkawanan dengan salah seorang orang kampung kita. Menurut kabar yang beredar pula mereka ialah kawan kuliah dahulunya.

Benar, tidak salah. Namun sebaiknya selidikilah terlebih dahulu. Jangan langsung diterima dan jangan pula langsung ditolak. Dibaui, dirasai, dikulum, dimamah, dikunyah-kunyah, dan baru kemudian dilulua. Digunakan jualah hendaknya usul-periksa, jangan tergesa-gesa sebab pekerjaan tergesa-gesa itu ialah pekerjaan syetan.

Apa itu Paramadina?

Siapa itu Cak Nur?

Apa pula itu SEPILIS?

Dan siapa sesungguhnya Anis Baswedan?

Apakah semua keturunan Arab itu baik dan ta’at beragama?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum