Langsung ke konten utama

Pawai Menyambut 1 Muharam 1435 H

[caption id="attachment_1400" align="alignleft" width="300"]Aduhai anak gadis ini sungguh elok sangat. Tinggi dan menawan. Pakaiannyapun syalish, sungguh sedap dipandang mata setiap lelaki. Aduhai anak gadis ini sungguh elok sangat. Tinggi dan menawan. Pakaiannyapun styalish, sungguh sedap dipandang mata setiap lelaki.[/caption]

Pada hari Selasa yang lalu merupakan hari pertama yang kita lalu dalam tahun 1435 H. Telah berganti pula bilangan tahun, telah bertambah tua jua dunia serta manusia-manusia yang mendiaminya agaknya.

Di kampung kita, pada hari itu diadakanlah pawai atau arak-arakan untuk menyemarakkan kedatangan tahun baru ini. Kalau kami tak salah, pawai ini diadakan oleh orang-orang dari kecamatan. Sungguh indah sekali, syukurlah masih ada perhatian dan kepedualian dari orang-orang di Kecamatan Kamang Magek. Semoga dapat terus dipertahankan, dapat diulang terus setiap tahunnya. Amin..

[caption id="attachment_1399" align="alignright" width="300"]Barisan Amai-amai Barisan Amai-amai (Para Rangkayo)[/caption]

Arak-arakan ini diikuti oleh murid-murid dari beberapa sekolah di kampung kita serta diiringi oleh beberapa kelompok Marchine Band dari beberapa sekolah di kampung kita. Ada juga kelompok rebana, ibu-ibu Majilis Ta'lim, serta beberapa orang tokoh masyarakat.

Kami tak pula mengatahui dengan baik jalur (rute) yang dilalui oleh peserta pawai ini. Berkenankah engku dan encik memberi tahu kami?

[caption id="attachment_1401" align="alignleft" width="300"]Barisan engku-engku Barisan engku-engku[/caption]

Bagaimanakah di tingkat nagari, Nagari Kamang Darussalam utamanya? Adakah surau-surau di kampung kita ramai dengan pengajian pada malam tahun baru tersebut? Adakah kegiatan khusus yang diadakan oleh Pemerintah Nagari Kamang Darussalam untuk menyambut tahun baru 1435 H ini?

Semoga rahmat & hidayah Allah Ta'a selalu bersama kita orang Minangkabau terutama sekali kita orang Kamang ini hendaknya, Amin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Perihal Engku dan Encik

[caption id="attachment_894" align="alignleft" width="300"] Rumah Gadang yang telah Ditinggalkan di Nagari Kamang ini. Begitulah adat dan agama dianggap telah usang bagi yang muda-muda. Ditinggalkan dan dibenci. Taratik tak ada, kurang aja merajelala..[/caption] Beberapa masa yang lalu salah seorang anak bujang nan keren dan sangat gaul gayanya memberi pendapat terhadap tulisan kami di blog ini. Apa katanya “ engku encik tu ndak bahaso kamang tu doh tuan, tukalah jo nan labiah sasuai. .” Ah.. panas kepala ini dibuatnya, sesak dada kami dibuatnya, dan rusak puasa kami jadinya. Begitulah anak bujang sekarang, tak diajari oleh induaknya tak pula mendapat pengajaran dari mamaknya. Orang sekarang dalam mendidik anak ialah dengan mampalapehnya saja. Apalagi banyak orang tua yang mengidolakan ( tak e nyehan [1] ) anaknya, segala ucapan dan kelakuan anak ialah baik menurut keluarganya. Terlebih lagi bagi anak bungsu dan tongga babeleng [2] . Raso jo pareso, ...