Langsung ke konten utama

Selamat Tahun Baru 1435 H

[caption id="attachment_1392" align="alignright" width="300"]selamat tahun baru Surau Koto Kaciak dari Pendakian Katapiang[/caption]

Yang paling celakanya ialah, pendangkalan dan kedurhakaan tersebut ditunjukkan oleh anak nagari di Minangkabau tersendiri.

Orang-orang terdidik, yang disekolahkan tinggi dengan penuh pengharapan oleh orang tua,  mamak, dan sekalian kaum-kerabat. Diharapkan akan menjadi tonggak yang akan menegakkan kejayaan diri, keluarga, kaum-kerabat, nagari, dan Alam Minangkabau ini.

Namun apalah daya, jauh panggang dari pada api. Kenyataan tak seindah pengharapan. Anak yang semula bersih, lugu, polos setibanya di rantau orang tak kuat menahan segala bentuk godaan dan tipu daya masyarakat perkotaan.

"Masyarakat Moderen.." kata orang

Bukannya adat dan agama ditegakkan, namun malah beralih pendirian dan bahkan yang paling celaka bertukar "kiblat".

Adat dan agama dihujat, dicaci, dimaki, dilok-olok..

Na'uzubillah..

Tak adakah hati lagi dari mereka ini duhai engku dan encik sekalian..?

Kenapa orang kampung pula yang dibawa celaka. Cukuplah engku dan encik dengan segala pemahaman engku dan encik yang celaka itu. Janganlah kami orang kampung dibawa serta..

Adat Bersendikan Syara' - Syara' Bersendikan Kitabullah

Minangkabau ialah Islam, itulah harga mati yang tak dapat lagi ditawar.

Kalau hendak bercakap "kebebasan" (LIBERALISME) cukuplah di rantau saja. Memohon kami kepada engku dan encik sekalian. Cukuplah Adat & Islam menjadi pegangan kami. Kami tak hendak menerima Pemahaman Barat tersebut.

Biarlah engku dan encik saja yang menjadi manusia-manusia yang "dicerahkan"

Kami lebih senang menjadi manusia-manusia yang "beriman" dan "beradat"

Kami bukanlah orang pandir, sedikit-sedikit faham juga dengan apa yang disebut dengan "SEKULERISME, LIBERALISME, PLURALISME, ZIONISME, AGNOSTIK, ATHEIS, THEOSOFI, dan lain sebagainya.."

Diambil dengan sedikit perubahan dari: http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/11/05/selamat-tahun-baru-1435-h/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...