[caption id="attachment_1443" align="alignleft" width="300"] Kantor Jorong Guguak Rang Pisang[/caption]
Terlupa kami agak perihal salah satu jorong di kampung kita duhai engku dan encik sekalian. Sungguh kami malu akan kekhilafan ini, kepada engku dan encik kami mohonkan maaf.
Adapun jorong yang terlupakan itu ialah Jorong Guguak Rang Pisang yang juga terletak di ujung paling hilir dari nagari kita. Jorong ini berbatasan langsung dengan Nagari Salo. Jorong ini juga dilalui oleh Batang Agam yang memisahkannya dengan Jorong Koto Kaciak. Di atas Batang Agam inilah dibuat oleh orang sebuah jambatan yang hingga kini masih serupa dengan aslinya dahulu, belum dilapisi oleh orang dengan aspal.
Jambatan ini, menurut sebagian sumber kami berada dalam kawasan Jorong Guguak Rang Pisang. Dahulunya jambatan ini terbuat dari kayu sepenuhnya dan diberi oleh orang atap.
Kalaulah engku dan encik sekalian ada melihat foto-foto lama, maka akan tersua oleh engku dan encik sekalian beberapa gambar jambatan yang diberi oleh orang atap di atasnya. Begitu pula dengan Jambatan Guguak Rang Pisang ini, dahulunya diberi oleh orang atap.
[caption id="attachment_1446" align="alignright" width="224"] Pemandangan dari arah Jambatan ke perkempuangan di Gurpis[/caption]
Jika engku dan encik berjalan terus menyusuri jalan selepas jambatan, maka jalan tersebut akan terus menghantarkan engku dan encik memasuki Nagari Salo. Selepas melalui jambatan tersebut, engku dan encik akan disambut oleh hamparan pesawahan yang memukau. Dari jauh, Guguak Rang Pisang ini serupa pulau saja..
Pabila engku dan encik tanya kepada kami "Kenapa pula jorong ini sampai bernama Guguak Rang Pisang Tuanku..?"
Kalau kami tak salah guguak ialah nama sebongkah tanah yang cukup luas yang dapat dijadikan perak di tengah sawah. Kalau kita pandangi dari jauh serupa pulau di tengah hamparan persawahan. Sedangkan rang merupakan kependekan dari urang dalam bahasa Minangkabau yang berarti “orang”. Pisang ialah nama salah satu suku di Nagari Kamang ini.
Kata sebagian orang “kenapa dinamakan Guguak Rang Pisang? Karena pada masa dahulu disana terdapat beberapa guguak kepunyaan orang bersukukan Pisang..”
[caption id="attachment_1444" align="alignleft" width="300"] Gurpis jika diambil dari arah Kuruak di Salo[/caption]
Entahkan benar, entahkan iya hal ini, kami tak pula faham duhai engku dan encik sekalian.
Jalan menuju perkampungan di Guguak Rang Pisang sungguh romantis sekali duhai engku dan encik sekalian. Begitu kita lepas melalui jambatan di Koto Kaciak maka kita akan melalui pasawangan yang berliku jalannya. Cobalah datang ketika pagi berembun, sungguh serasa berada dalam filem romantis kita. Serasa berada di Eropa ketika musim dingin.
Coba pula engku datang tatkala padi sedang menguning dan menghijau. Serasa sedang menonton sepasang kekasih sedang memadu kasih di tengah ladang gandum nan permai dibuatnya. Entahkan ini khayalan kami semata, atau jangan-jangan engku dan encik tidak pernah mendatangi jorong ini. Sebab masih ada beberapa orang Kamang yang tahunya cuma kampungnya saja serta kampung-kampung yang dilaluinya ketika hendak ke pasar.
[caption id="attachment_1445" align="alignright" width="300"] Orang-orang sedang menonton salah seorang petani menanam padi[/caption]
Keadaan jorong ini berbukit dan berlurah, satu jalan kampung membelah perkampungan, kemudian pada masing-masing sisi terletak rumah-rumah penduduk. Ada juga yang letak rumahnya jauh ke dalam yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki melewati jalan setapak. Ada yang mendaki dan ada pula yang menurun.
Jika engku dan encik teruskan mengikuti jalan kampung itu maka akan sampailah engku di kampuang Kuruak di Nagari Salo. Sebuah nagari jiran, yang terletak di sebelah hilir. Nagari ini terlihat cukup lengang, sungguh tenang jua.
Terlupa kami agak perihal salah satu jorong di kampung kita duhai engku dan encik sekalian. Sungguh kami malu akan kekhilafan ini, kepada engku dan encik kami mohonkan maaf.
Adapun jorong yang terlupakan itu ialah Jorong Guguak Rang Pisang yang juga terletak di ujung paling hilir dari nagari kita. Jorong ini berbatasan langsung dengan Nagari Salo. Jorong ini juga dilalui oleh Batang Agam yang memisahkannya dengan Jorong Koto Kaciak. Di atas Batang Agam inilah dibuat oleh orang sebuah jambatan yang hingga kini masih serupa dengan aslinya dahulu, belum dilapisi oleh orang dengan aspal.
Jambatan ini, menurut sebagian sumber kami berada dalam kawasan Jorong Guguak Rang Pisang. Dahulunya jambatan ini terbuat dari kayu sepenuhnya dan diberi oleh orang atap.
Kalaulah engku dan encik sekalian ada melihat foto-foto lama, maka akan tersua oleh engku dan encik sekalian beberapa gambar jambatan yang diberi oleh orang atap di atasnya. Begitu pula dengan Jambatan Guguak Rang Pisang ini, dahulunya diberi oleh orang atap.
[caption id="attachment_1446" align="alignright" width="224"] Pemandangan dari arah Jambatan ke perkempuangan di Gurpis[/caption]
Jika engku dan encik berjalan terus menyusuri jalan selepas jambatan, maka jalan tersebut akan terus menghantarkan engku dan encik memasuki Nagari Salo. Selepas melalui jambatan tersebut, engku dan encik akan disambut oleh hamparan pesawahan yang memukau. Dari jauh, Guguak Rang Pisang ini serupa pulau saja..
Pabila engku dan encik tanya kepada kami "Kenapa pula jorong ini sampai bernama Guguak Rang Pisang Tuanku..?"
Kalau kami tak salah guguak ialah nama sebongkah tanah yang cukup luas yang dapat dijadikan perak di tengah sawah. Kalau kita pandangi dari jauh serupa pulau di tengah hamparan persawahan. Sedangkan rang merupakan kependekan dari urang dalam bahasa Minangkabau yang berarti “orang”. Pisang ialah nama salah satu suku di Nagari Kamang ini.
Kata sebagian orang “kenapa dinamakan Guguak Rang Pisang? Karena pada masa dahulu disana terdapat beberapa guguak kepunyaan orang bersukukan Pisang..”
[caption id="attachment_1444" align="alignleft" width="300"] Gurpis jika diambil dari arah Kuruak di Salo[/caption]
Entahkan benar, entahkan iya hal ini, kami tak pula faham duhai engku dan encik sekalian.
Jalan menuju perkampungan di Guguak Rang Pisang sungguh romantis sekali duhai engku dan encik sekalian. Begitu kita lepas melalui jambatan di Koto Kaciak maka kita akan melalui pasawangan yang berliku jalannya. Cobalah datang ketika pagi berembun, sungguh serasa berada dalam filem romantis kita. Serasa berada di Eropa ketika musim dingin.
Coba pula engku datang tatkala padi sedang menguning dan menghijau. Serasa sedang menonton sepasang kekasih sedang memadu kasih di tengah ladang gandum nan permai dibuatnya. Entahkan ini khayalan kami semata, atau jangan-jangan engku dan encik tidak pernah mendatangi jorong ini. Sebab masih ada beberapa orang Kamang yang tahunya cuma kampungnya saja serta kampung-kampung yang dilaluinya ketika hendak ke pasar.
[caption id="attachment_1445" align="alignright" width="300"] Orang-orang sedang menonton salah seorang petani menanam padi[/caption]
Keadaan jorong ini berbukit dan berlurah, satu jalan kampung membelah perkampungan, kemudian pada masing-masing sisi terletak rumah-rumah penduduk. Ada juga yang letak rumahnya jauh ke dalam yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki melewati jalan setapak. Ada yang mendaki dan ada pula yang menurun.
Jika engku dan encik teruskan mengikuti jalan kampung itu maka akan sampailah engku di kampuang Kuruak di Nagari Salo. Sebuah nagari jiran, yang terletak di sebelah hilir. Nagari ini terlihat cukup lengang, sungguh tenang jua.
Komentar
Posting Komentar