Langsung ke konten utama

Berhati-hati di Jalan

[caption id="attachment_1508" align="alignleft" width="224"]Tahukah engku dan encik sekalian jalan dimanakah ini? Tahukah engku dan encik sekalian jalan dimanakah ini?[/caption]

Terkejut kami tatkala ada salah seorang kampung kita yang meninggal dikarenakan kecelakaan di jalan raya. Kabarnya orang kampung kita yang meninggal itu meninggalnya kerena membawa onda. Sungguh cemas kami memikirkan keadaan di jalan raya pada masa ini, terutama semenjak bulan puasa, dan terutama sekali mendekati hari raya ini. Jalanan semakin ramai dan orang yang menggunakan jalanpun tiada arif.

Kami berdo'a kepada Allah Ta'ala semoga tiada lagi yang meninggal di jalan, apakah itu orang kampung kita ataupun bukan.

Kami yakin engku dan encik sekalian tentulah faham mengenai aturan di jalan raya, kami terkenang akan nasehat seorang mamak kepada kamanakannya yang baru pandai membawa kendaraan "Selama berkendara di jalan hendaknya engkau itu bersabar, jangan hilang akal, apalagi hilang kesadaran. Apabila ada yang menghalangi di jalan yang engkau lalui maka jangan diambil jalan orang, bersabarlah, tunggu kendaraan lawan berlalu baru kemudian kita berlalu. Jangan suka memacu kendaraan, apalagi di jalan sempit, di jalan yang ramai dengan perumahan penduduk, di jalan yang ramai dengan orang-orang, dan di jalan yang tidak lurus. Jika engkau abaikan maka niscaya kemalanganlah yang akan menghampiri. Perbanyak bersabar dan perlapang hati selama berkendara, ingat, jalan itu bukan engkau saja yang punya melainkan orang banyak yang punya.."

Namun itu dahulu, pada masa sekarang jarang atau tak hendak dikatakan tiada lagi ada orang tua atau mamak yang mengajari anak-kamanakannya serupa demikian. Bagi mereka apabila telah pandai membawa kendaraan maka itu sudahlah cukup tak dihiraukan oleh mereka perihal tahu atau tidaknya anak-kamanakan mereka dengan tata cara, etika, atau adat orang berkendara itu. Bahkan dalam banyak perkara, amai-amai memili tingkah yang hampir sama dengan anak remaja dalam berkendara yakni berhenti dan berbelok sesuka hatinya saja.

Bersikap arif dan bijaklah selama di jalan duhai engku dan encik sekalian..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...