Langsung ke konten utama

Pendakian Tarok

[caption id="attachment_1527" align="alignleft" width="224"]Pandakian Tarok Pandakian Tarok[/caption]

Selain jambatan yang menuju Guguak Rang Pisang, masih ada pula yang membuat pengguna jalan tiada berkenan melaluinya, kalau tiada jalan lagi maka barulah ditempuhi. Yang kami maksudkan ialah Pandakian Tarok nan terkenal itu duhai engku dan encik sekalia merupakan pendakian nomor wahid yang dienggani untuk dilalui, nomor dua dahulunya ialah Pendakian Katapiang nan telah rancak itu.

Sungguh sangat menyedihkan keadaan pendakian ini, tiada lagi serupa jalan tatkala kami tempuhi. Banyak batu-batu kerikil besar-besar di tengah jalan pendakian ini. Batu-batu dari aspal yang sudah hilang dimana tinggal kerikilnya saja lagi. Jalan ini tentulah sudah harus diperbaiki semenjak sebelum menunjukkan keadaan yang menyedihkan ini, namun kita tiada tahu dengan apa yang sebenarnya berlaku.

Sungguh kagum kami dengan kesabaran engku, rangkayo, serta encik dari Guguak Rang Pisang dan Koto Kaciak, tentulah telah lama mereka berharap dan berdo'a dalam hati agar pemerintah yang baik hati itu berkenan memperbaiki pendakian kita yang satu ini. Menanti engku-engku para wakil rakyat terpilih untuk memperjuangkan keinginan kita ini.

Datanglah engku, tangoklah, selain pendakian nan menakutkan dan jambatan nan mengkhwatirkan sesungguhnya Jorong Koto Kaciak dan Guguak Rang Pisang menyimpan kemolekan yang dapat memikat hati-hati engku, rangkayo, serta encik yang cenderung kepada keindahan. Sungguh sangat disayangkan kalau kecantikan nan memikat itu tiada dapat dinikmati atau tergaduh orang menikmati dikarenakan jalan dan jambatan nan telah tak patut lagi untuk dilalui.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan ...

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Perihal Engku dan Encik

[caption id="attachment_894" align="alignleft" width="300"] Rumah Gadang yang telah Ditinggalkan di Nagari Kamang ini. Begitulah adat dan agama dianggap telah usang bagi yang muda-muda. Ditinggalkan dan dibenci. Taratik tak ada, kurang aja merajelala..[/caption] Beberapa masa yang lalu salah seorang anak bujang nan keren dan sangat gaul gayanya memberi pendapat terhadap tulisan kami di blog ini. Apa katanya “ engku encik tu ndak bahaso kamang tu doh tuan, tukalah jo nan labiah sasuai. .” Ah.. panas kepala ini dibuatnya, sesak dada kami dibuatnya, dan rusak puasa kami jadinya. Begitulah anak bujang sekarang, tak diajari oleh induaknya tak pula mendapat pengajaran dari mamaknya. Orang sekarang dalam mendidik anak ialah dengan mampalapehnya saja. Apalagi banyak orang tua yang mengidolakan ( tak e nyehan [1] ) anaknya, segala ucapan dan kelakuan anak ialah baik menurut keluarganya. Terlebih lagi bagi anak bungsu dan tongga babeleng [2] . Raso jo pareso, ...