Terdengar oleh kami berita di tipi, perihal pembunuhan dan penyiksaan terhadap aktivis anti penambangan pasir di Negeri Lumajang di Pulau Jawa. Terdengar pula oleh kami bahwa penambangan pasir ini ilegal dan mendapat sokongan dari Kepala Desa setempat. Sungguh kami terpana..
Betapakan tidak, dari pucuk hingga ke bawah kita mendapat pemimpin nan bak kata pepatah orang kampung kita besar hendak melindas, cerdik hendak memakan. Sungguh negeri jadi tiada aman, hidup dalam kecemasan, entah apa nan akan berlaku esok.
Entah kenapa fikiran kmi langsung melayang ke kampung nun jauh disana. Bagaimana kabar orang di kampung? Adakah sehat? Adakah aman? Adakah sentosa?
Banyak kabar bisik-bisik nan terdengar oleh kami, namun kami harap kabar tersebut tiada benar. Sebab tiada dapat dipertanggung jawabkan, kata si anu.
Terkadang apabila sudah berada di pucuk orang sering khilaf, namun itu lebih baik daripada nan tiada merasa khilaf "Adakah nan demikian Tuanku?" Tanya engku kepada kami.
Tentulah ada, orang nan tiada dibekali dengan ilmu nan cukup, ditambah dengan tiada mengenal "raso" maka ia akan menjadi pemimpin nan lalim nan hanya memikirkan isi perutnya, keluarganya, dan orang di sekitarnya saja. Segala sesuatu dapat jadi uang, pemimpin nan serupa ini beranggapan dialah nan menghitam dan memutihkan segala persoalan.
"Maksud tuanku apa ini haa?" Tanya engku lagi.
Tiada bermaksud apa-apa kami ini engku, hanya mengingatkan saja lepas masa lima tahun ini, belum tentu engku akan duduk di sana..!!!!!!!!
Betapakan tidak, dari pucuk hingga ke bawah kita mendapat pemimpin nan bak kata pepatah orang kampung kita besar hendak melindas, cerdik hendak memakan. Sungguh negeri jadi tiada aman, hidup dalam kecemasan, entah apa nan akan berlaku esok.
Entah kenapa fikiran kmi langsung melayang ke kampung nun jauh disana. Bagaimana kabar orang di kampung? Adakah sehat? Adakah aman? Adakah sentosa?
Banyak kabar bisik-bisik nan terdengar oleh kami, namun kami harap kabar tersebut tiada benar. Sebab tiada dapat dipertanggung jawabkan, kata si anu.
Terkadang apabila sudah berada di pucuk orang sering khilaf, namun itu lebih baik daripada nan tiada merasa khilaf "Adakah nan demikian Tuanku?" Tanya engku kepada kami.
Tentulah ada, orang nan tiada dibekali dengan ilmu nan cukup, ditambah dengan tiada mengenal "raso" maka ia akan menjadi pemimpin nan lalim nan hanya memikirkan isi perutnya, keluarganya, dan orang di sekitarnya saja. Segala sesuatu dapat jadi uang, pemimpin nan serupa ini beranggapan dialah nan menghitam dan memutihkan segala persoalan.
"Maksud tuanku apa ini haa?" Tanya engku lagi.
Tiada bermaksud apa-apa kami ini engku, hanya mengingatkan saja lepas masa lima tahun ini, belum tentu engku akan duduk di sana..!!!!!!!!
Komentar
Posting Komentar