[caption id="attachment_1689" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi Gambar: Internet[/caption]
Sedang asyik membaca berbagai ragam postingan di fesbuk engku, rangkayo, serta encik sekalian pada malam Ahad ini. Perhatian kami tertarik pada dua jenis postingan yang berbeda namun sama maksud dan tujuannya. Kedua postingan tersebut sama-sama menautkan sebuah berita dan postingan orang lain ke dinding fesbuk mereka.
Isi tautan dari dinding orang lain tersebut mengisahkan yang punya akun, perihal pahit getirnya dalam berjuang memadamkan api bersama kawan-kawannya. Rupanya ia bekerja di Badan Penanganan Bencana Republik. Dalam postingan tersebut dia mencemooh orang-orang nan memojokkan pemerintah. Karena menurutnya para "haters" tak faham bagaimana kerasnya pengorbanan mereka dalam menajalankan tugas. Pendapat tersebutpun diamini oleh yang membagikan status tersebut. Kami tersenyum saja mendapatinya, karena entah si pembuat status umat Nabi Jokodok atau bukan nan jelas ia telah merasa, tatkala sang nabi kena kritik maka itu juga berarti mengkritik dirinya.
Sedangkan isi tautan yang berupa berita ialah mengisahkan sepakusan Tentara Republik telah sampai di selatan pulau Andalas ini, hendak membantu memadamkan api. Ditambahi dengan amalan shalat Istisqa yang dilakukan pasukan ini sebelum mereka berangkat melaksanakan tugas. Status nan mengiringi tautan berita ini ialah agar para "haters" membuka mata batin mereka "masihkah engkau tega mencemooh kerja keras mereka? Mungkin engkau bukan manusia" petikan kalimat di akhir status.
Entah mereka nan pandir, hilang akal, atau hendak mencari pertolongan - baca: melibatkan fihak lain - di tengah derasnya arus kebencian kepada nabi mereka? Namun nan pasti kita semua pastilah tahu, nan kita tuju bukanlah institusi tertentu dalam pemerintahan. Nan kita tuju ialah nabi palsu mereka beserta para pengikutnya yang tengah membagi-bagikan roti kemenangan semenjak 1 tahun terakhir ini.
Kepada anggota Tentara Republik, Badan Penanganan Bencana Republik, dan institusi atau organisasi lainnya, terima kasih kami ucapkan. Selamat berjuang, berjihad menyelamatkan negeri. Jangan terpengaruh dengan hasungan dari umat nabi palsu ini karena kami mendukung segala upaya nan engku-engku kerahkan untuk meredakan kesengsaraan kaum kami di Pulau Andalas, Borneo, dan Celebes.
Sedang asyik membaca berbagai ragam postingan di fesbuk engku, rangkayo, serta encik sekalian pada malam Ahad ini. Perhatian kami tertarik pada dua jenis postingan yang berbeda namun sama maksud dan tujuannya. Kedua postingan tersebut sama-sama menautkan sebuah berita dan postingan orang lain ke dinding fesbuk mereka.
Isi tautan dari dinding orang lain tersebut mengisahkan yang punya akun, perihal pahit getirnya dalam berjuang memadamkan api bersama kawan-kawannya. Rupanya ia bekerja di Badan Penanganan Bencana Republik. Dalam postingan tersebut dia mencemooh orang-orang nan memojokkan pemerintah. Karena menurutnya para "haters" tak faham bagaimana kerasnya pengorbanan mereka dalam menajalankan tugas. Pendapat tersebutpun diamini oleh yang membagikan status tersebut. Kami tersenyum saja mendapatinya, karena entah si pembuat status umat Nabi Jokodok atau bukan nan jelas ia telah merasa, tatkala sang nabi kena kritik maka itu juga berarti mengkritik dirinya.
Sedangkan isi tautan yang berupa berita ialah mengisahkan sepakusan Tentara Republik telah sampai di selatan pulau Andalas ini, hendak membantu memadamkan api. Ditambahi dengan amalan shalat Istisqa yang dilakukan pasukan ini sebelum mereka berangkat melaksanakan tugas. Status nan mengiringi tautan berita ini ialah agar para "haters" membuka mata batin mereka "masihkah engkau tega mencemooh kerja keras mereka? Mungkin engkau bukan manusia" petikan kalimat di akhir status.
Entah mereka nan pandir, hilang akal, atau hendak mencari pertolongan - baca: melibatkan fihak lain - di tengah derasnya arus kebencian kepada nabi mereka? Namun nan pasti kita semua pastilah tahu, nan kita tuju bukanlah institusi tertentu dalam pemerintahan. Nan kita tuju ialah nabi palsu mereka beserta para pengikutnya yang tengah membagi-bagikan roti kemenangan semenjak 1 tahun terakhir ini.
Kepada anggota Tentara Republik, Badan Penanganan Bencana Republik, dan institusi atau organisasi lainnya, terima kasih kami ucapkan. Selamat berjuang, berjihad menyelamatkan negeri. Jangan terpengaruh dengan hasungan dari umat nabi palsu ini karena kami mendukung segala upaya nan engku-engku kerahkan untuk meredakan kesengsaraan kaum kami di Pulau Andalas, Borneo, dan Celebes.
- http://nasional.kompas.com/read/2015/09/14/22275971/Presiden.Jokowi.Minta.Penanganan.Bencana.Asap.Dilakukan.Lebih.Cepat
Komentar
Posting Komentar