Langsung ke konten utama

Negeri Islam nan Sedang Terancam

[caption id="attachment_1383" align="alignleft" width="225"]Dimana dan rumah siapakah ini? Dimana dan rumah siapakah ini?[/caption]

Beberapa hari ini kami menyimak sebuah berita yang sedang hangat-hangatnya di tipi. Yakni pembakaran sebuah gereja dan pembakaran beberapa gereja lainnya di Aceh Singkil. Dalam hati kami tersenyum sedih, ketika kasus Tolikara, tanggapan media tak serupa ini.

Terkenang kami akan kisah beberapa masa nan silam, seorang kawan kami ketika hendak ke bandara ia naik dengan menumpang bus dari arah Payakumbuah. Karena ia hendak ke bandara maka bus berbelok ke kanan beberapa meter sebelum Pasa Usang. Terdapat sebuah gerbang nan tulisannya ia tak begitu ingat.

"Jalanan disana sempit engku.." katanya "Beberapa meter, mungkin telah mencapai 1 km, tersua oleh kami sebuah gereja yang terletak di tepi jalan.." kisahnya "Gereja Kebangkitan Yesus kalau kami tiada salah namanya. Kemudian beberapa puluh meter kemudian, tepatnya pada sebuah simpang, tersua oleh kami gereja nan lebih besar, bertingkat dua, masih dalam pembangunan ia.."

"Semula kami sangka disana banyak orang Batak nan tinggal. Namun setelah kami tanya-tanya kepada beberapa orang kawan, mereka menuturkan kalau tiada nan seperti kami kira. Mereka ialah Mantan Orang Minang arti kata Kerbau saja lagi nan tinggal. Iman mereka telah mereka jual pada masa gempa besar tujuh tahun nan silam.." kisah kawan kami.

Na'uzubillah, semoga kami, keluarga kami, orang Minangkabau nan tersisa serta sekalian Bangsa Melayu ini selalu berada dalam lindungan dan hidayahNya. Amin..

Segera fikiran kami melayang ke kampung kita di Luhak Agam sana, akankah Islam akan terjaga hingga hari kiamat kelak dikampung kita? Perang Kamang meletus dahulu karena disemangati semangat Jihad yang berasal dari ajaran Islam. Akankah tanah di negeri kita dijual-jual ke orang luar sehingga tak menutup kemungkinan orang-orang kafir itu akan dapat membeli tanah di kampung kita? Kemudian mereka dirikan pula gereja mereka di kampung kita. Malu kita pada engku Dt. Rajo Pangulu dan engku Wahid Kari Mudo serta Haji Rijal Abdullah nan sempat mendirikan Kamang Universiti.

Kasus murtad merupakan ancaman nan nyata di negeri kita. Di Negeri Pasaman kejadian ini sudah berlangsung lama, mungkin sudah dua generasi. Buah dari program Transmigrasi.Telah banyak orang Minang nan murtad dan itu semua tersembunyi dari kita-kita ini. Mungkin tak tersembunyi melainkan tiada sampai kabarnya kepada kita. Kalaupun sampai apakah nan hendak engku-engku perbuat?

Diam saja karena bukan urusan saya? diam saja karena tiada punya tekad untuk membela Islam? diam saja karena diam itu ialah emas? diam saja karena masih banyak hal nan lebih penting nan perlu diurus? diam saja karena takut dituduh FANATIK???

Entahlah engku ,rangkayo, serta encik sekalian. Kami hanya dapat berdoa saja dari ranah rantau ini sebab ada pula nan perlu diurus.

PS: Kami dengar orang berjanggut dan bergamis kurang mendapat tempat di kampung kita. Sedangkan perempuan nan memakai pakaian sempit dapat dimaklumi.. Na'uzubillah..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum