Langsung ke konten utama

Racunpun rasa madu

[caption id="attachment_1516" align="alignleft" width="300"]Ilustrasi Gambar: Internet Ilustrasi Gambar: Internet[/caption]

Ekspansi kabut asap telah sampai ke Jakarta dan tampaknya orang disana sudah mulai cemas dan kesal. Namun sayangnya Presiden Pilihan Rakyat tak disana, sudah pergi dia ke Amerika. Banyak orang tak habis fikir namun umat nabi palsu akan selalu siap membela. Di hadapan mata mereka, apapun ucapan nabi mereka, sepertibapapun tingkah nabi mereka, dan bagaimanapun perlakuan nan didapat nabi mereka adalah baik. Tak ada nan aneh..

Terkenang kami akan potongan salah satu ayat dalam Al Qur'an nan kami lupa surah dan ayat ke berapanya. Begini bunyinya ".. dan Allah membuat mereka memandang baik perbuatan buruk mereka.."

Dan sedih hati kami tatkala ada sedikit orang di Minangkabau ini termasuk kepada golongan mereka, apalagi kalau sampai ada pula orang Kamang. Semoga Allah Ta'ala membukakan pintu hidayah untuk mereka, amin..

Terdengar pula asap di kampung kita bertambah pekat saja, tiada pula kami tahu apakah sudah ada data nan dapat menjawab perihal keadaan orang kampung kita. Serupa, berapa orang nan terkena sakit akibat kabut asap ini. Kalaulah ada nan tahu, sudilah beritahu kami pula.

Konon kabarnya ditambahi dengan kematian listrik pula, Innalillahi Wainnailaihi Raji'un. Telah padam ia, telah pudur, kata orang kampung kita. Untung saja air PDAM tak ada dipakai orang dibkampung kita, sebab kami dengar pada beberapa kawasan di propinsi kita, air juga ikut mati. Untuk nan satu ini Sang Nabi Palsu mestinya belajar kepada PLN perihal padam-memadam ini.

Bagaimanakah keadaan para petani di kampung kita? Masih ke sawah dan ke perakkah para mamak, bapak, dan amai-amai di kampung kita? Semoga mereka selalu mendapat limpahan rahmat kesehatan dari Allah Ta'ala, amin..

Sekian saja dari kami disini, semoga dalam masa cobaan ini kita semua diberi kekuatan, ketabahan, dan iman oleh Allah Ta'ala. Sebab banyak orang nan tak beriman pada masa sekarang, terhalangi tabir fikiran mereka, menjadi Kaum Fanatik nan membela nabi palsu mereka padahal mereka selalu mencemooh Kaum Fanati nan berseberangan dengan mereka. Memanglah apa nan kita cemoohan pada orang lain itu, pada akhirnya diberlakukan oleh Allah pada diri kita. Bagi nan tahu dan sadar, cepat-cepat mereka istigfar. Bagi nan tidak, mereka bersipakak-banak membela Sang Nabi Palsu. Na'uzubillah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum