Langsung ke konten utama

Catatan Akhir Tahun

Jpeg

Ada beberapa hal yang ingin kami ulas pada tulisan ini, sudah terlambat sebenarnya namun lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Tahun 2015 sesungguhnya banyak menyimpan cerita, namun baiknya kami ulas disini dua peristiwa saja nan terjadi menjelang akhir tahun dan beberapa hari sebelum tutup tahun.


Pertama ialah perkara kemalingan di kampung kita, beberapa bulan sebelum akhir tahun beberapa rumah penduduk di kampung kita dimasuki maling. Kami tiada mendapat kabar apakah sudah ada penyelesaiannya. Yang kami maksudkan dengan penyelesaian disini ialah tertangkapnya pelaku serta segala barang nan dimaling di kembalikan kepada yang empunya.


Walau sudah terjadi kemalingan namun tiada terdengar oleh kami ada orang nan menggalakkan rundo di kampung kita. Menurut kami, rundo semestinya tak hanya dilakukan disaat kemalingan saja melainkan juga sudah dilakukan disaat masa tenang tiada penuh gejolak. Kalau kami tiada silap, gunanya rundo ini ialah untuk mencegah terjadinya kemalingan. Sama agaknya kamera CCTV atau teralis dipasang setelah terjadinya kemalingan, tiada berguna.


Kalau kami tiada silap lagi ialah rundo ini diadakan keliling kampung oleh anggonta rundo. Bukan hanya bermain balak atau koa di pos rundo. Kemalingan akan tetap terjadi kalau demikian, sebab nan diamankan hanya kawasan di sekitar pos rundo saja. Ada baiknya orang rundo dilengkapi dengan Handy/Walky Talky serta ditambah dengan beberapa ekor anjing. Bukankah orang kampung kita orang peburu? Justeru akan lebih mantap rundonya.


Kalau dapat setiap masuk ke kampung kita juga dikawal, ada pos pemeriksaan yang dimulai jam tertentu bagi orang nan masuk dan keluar kampung. Dengan beginilah unsur pencegahan itu dilakukan.


Jpeg

Kemudian ada juga kejadian kebakaran nan menimpa salah satu oloh[1] perabot di kampung kita. Kalau tak salah di Kampuang Cegek, milik perusahaan perabot Seni Indah. Kami mendapat kabar kalau penyebab kebakaran masih bersigalau, ada nan menyebutkan karena api unggun, ada jua nan mengatakan karena konsleting listrik. Semoga saja sudah ada petunjuk sekarang.


Seluruh bagunan oleh hangus terbakar, dan untungnya tiada nan meninggal dalam kejadian ini. Jumlah kerugianpun tiada kami dapat, konon kabarnya banyak kayu bekas proyek dan mesin-mesin hangus terbakar. Semoga saja hal ini menjadi tiada lagi terjadi di kampung kita di kemudian hari.


[1] Bengkel


Tambahan Gambar:


Jpeg

Jpeg

Jpeg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...