Langsung ke konten utama

Monografi Nagari Kamang 1980_17

Keuangan Ipeda dan Perpajakan


Keuangan di Nagari Kamang, baik yang merupakan dan pengeluaran adalah diatur dalam bentuk Anggaran Nagari, yang dibuat oleh Kepala Nagari bersama-sama dengan Kerapatan Nagari, dimana anggaran tersebut baru dapat dijalankan setelah mendapat persetujuan dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Agam. Untuk tahun 1978/198 sebesar Rp. 15.707.244,40, untuk tahun 1979/1980 sebesar Rp. 17.447.829,- sedang untuk tahun 1980/1981 sebesar Rp. 30.630.815,-, berarti naik 56% dari tahun 1979/1980. Kenaikan tersebut selain dari meningkatnya bantuan Pemerintah, juga sumbangan dari penduduk/ masyarakat meningkat pula.


Yang merupakan sumber keuangan Nagari Kamang antara lain:




  1. Bantuan Pemerintah Pusat

  2. Bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I

  3. Bantuan Pemerintah Daerah Tingkat II

  4. Iuran Nagari

  5. Bagian upah pungut Ipeda

  6. Uang pembangunan Nagari

  7. Nilai gotong royong masyarakat

  8. Bantuan pasar

  9. Uang leges surat-surat


Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan di Nagari Kamang, dipegang oleh seorang Bendaharawan Nagari, seperti surat-surat keterangan, surat jalan, surat pindah, surat iyuran nagari dan pencatatan Kartu Tanda Penduduk.


Kepemimpinan


Bentuk kepemimpinan di Nagari Kamang adalah berbentuk pimpinan Tunggal yang dipilih rakyat Nagari Kamang sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh Surat Keputusan Bapak Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Barat No. 157/GSB/1974. Pimpinan Nagari tersebut dalam menjalankan tugasnya sehari-hari berhadapan dengan dua pertanggungan jawaban yaitu :




  1. Pertanggungan jawab kepada Kerapatan Nagari sebagai pelaksanaan urusan rumah tangga Nagari dalam bentuk progres repot.

  2. Bertanggungj awab kepada atasan selaku tugas yang dibebankan kepadanya.


Pemerintah Nagari dalam pengambilan keputusan dalam segala kegiatan pembangunan di nagari, selain dalam pengambilan keputusan dalam segala kegiatan pembangunan di nagari, selain dari mempergunakan secara prioritas juga mengutamakan unsur musyawarah dengan Kerapatan Adat Nagari. Keputusan dapat diambil apabila 2/3 dari anggota Kerapatan Adat Nagari ikut hari dalam sidang.


Selanjutnya dalam pelaksanaan pembangunan di Nagari Kamang, ternyata terlihat peningkatannya dari tahun ketahun. Peningkatan pembangunan tersebut didorong oleh adanya partisipasi aktif dan pengertian yang penuh dari masyarakat Nagari Kamang.  Partisipasi aktif itu nyata kelihatan baik melalui perorangan sebagai anggota masyarakat maupun sebagai kelompok-kelompok sosial yang ada di Nagari Kamang. Begitupun para pemuka masyarakat nagari, baik dalam bentuk sumbangan moril ataupun Materiel besar artinya bagi pembangunan Nagari Kamang.


Pembinaan Mental Idiologi


Langkah yang diambil oleh Pemerintah Nagari Kamang dalam pengembangan ideologi Pancasila terhadap masyarakat dinagari Kamang yang bertitik tolak pada penyampaian ceramah-ceramah dalam pertemuan-pertemuan yang bersifat umum baik dalam rapat-rapat nagari atau dalam rapat organisasi kenagarian. Tidak kurang pula artinya dalam bentuk pendidikan yang non formal di nagari seperti kursus-kurusus Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dengan adanya pembinaan seperti tersebut di atas, maka cara berpikir dan berbuat antara sesama anggota masyarakat dapat membawa kemajuan.


Pembinaan Mental Spirituil


Cara pembinaan mental spirituil anggota masyarakat Nagari Kamang, adalah dengan melalui penerangan-penerangan/dakwah di masjid-masjid atau pada pertemuan wirid-wirid. Disamping juga melalui taman Quran yang ada di Nagari Kamang. Dilihat dari sikap masyarakat terhadap kebijaksanaan yang diambil bersama Alim Ulamanya, masyarakat memperlihatkan sambutan yang baik dengan aktifitasnya yang cukup tinggi. Ini terbukti dalam pelaksanaan dalam pengumpulan dana untuk pembangunan Nagari atau dibidang agama, masyarakat itu sendiri dapat menyumbangkan dermanya.


Untuk meningkatkan pembinaan dalam mental sprituil ini, pengurus-pengurus masjid atau wirid-wirid selalu mendatangkan guru-guru dakwah dari luar Nagari Kamang. Hal ini akan selalu menjadikan itu gairah dalam menempuh jalan kehidupan di dunia ini disamping untuk meningkatkan semangat membara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum