Langsung ke konten utama

Monografi Nagari Kamang 1980_19

Perekonomian penduduk Kamang semenjak dahulunya sampai masuknya Kolonialis Belanda DI Sumatera/Minangkabau adalah selalu di bidang pertanian, disamping itu memelihara ternak seperti kerbau, sapi, kambing, ayam dan itik/ bebek.


Dengan demikian pada waktu itu penduduk nagari menghasilkan padi-padian, jagung, ubi-ubian dan sirih, sedang dibidang tanaman tua mereka menghasilkan kayu-kayuan seperti, kayu surian, bayur, medang, kayu balam, bangka dan sebagainya, begitupun tanaman buah-buahan seperti durian, manggis, embacang, dan manggisnya.


Mulai abad ke dua puluh pekerjaan bertukang kayu memproduksi perabot rumah tangga mulai berkembang, dengan bahan bakunya yang mereka tanam semenjak lama seperti kayu surian, bayur dan lainnya. Sesudah Perang Kamang 1908 penduduk mulai pergi merantau, berdagang kecil-kecilan, menjadi Pegawai Negeri sampai-sampai sekarang usaha pokok mereka itu berkembang menurut keadaannya masing-masing. Itulah ia yang membawa keadaan penduduk Kamang setingkat demi setingkat menunjukkan perubahan, tidak salah kalau dikatakan secara evolusi, paling menonjol semenjak kemerdekaan telah dicapai.


Secara garis besarnya akan diperinci satu demi satu tentang keadaan perekonomian penduduk Kamang ini.A. Bidang Pertanian


Perindustrian tanah di nagari ini sampai keadaan tahun 1979/1980 adalah :


































































NoPemakaianLuas HaLain-lain
1.Persawahan355
2.Tegalan ladang150
3.Pekarangan/Perumahan jalan-jalan dsb102
4.Kolam ikan9,7
5.Milik Desa/Nagari5
6.Waqaf150
7.Hutan150
8.Hutan nagari50
9.Hutan simpanan negara700


  1. Produksi Padi


Dengan meningkatnya dari hari ke hari demi tahun pengertian penduduk tentang program Pemerintah dibidang pangan dengan pelaksanaan Panca Usaha Tani lewat Bimas[1] dan Inmas,[2] maka produksi padi di Nagari Kamang sendirinya meningkat dari tahun ke tahun. Dari 355 Ha sawah yang ada pada tahun 1979/1980 ini, ditambah lagi dengan banyaknya curah hujan, 70% diantaranya telah melaksanakan panen 2x setahun dengan produksi sebagai berikut.


Daftar perbandingan produksi padi di Nagari Kamang

































TahunPengolahanLuas Sawah HaProduksi tonLain-lain
1978/19791 x setahun250892,5a.       3,5 ton/Ha
2 x setahun100900.b.      4,5 ton/Ha
Jumlah3501.792,5

1979/1980   :  a.   Sawah ½ teh nis 240 Ha


                             2x setahun Rp. 5,37...               2277,6   ton




  1. Sawah tadah hujan 65 Ha


                             2x setahun Rp. 3,6 ton              349,05   ton




  1. Sawah sederhana 50 Ha


                             dapat 1-2x setahun Rp. 4,55   3239.00   ton


penaksiran yang dibutuhkan untuk setahun antara lain :




  1. Bibit...................................................... 300

  2. Konsumsi 5734 jiwa Rp. 244 kg........... 096

  3. Woste/cadangan 5%.............................. 950

  4. Kelebihan tahun 1979/1980.................. 754


Pengairan yang ada di Nagari Kamang, belum mencukupi kebutuhan pengolahan sawah seluas 350 Ha, antara lain disebabkan :




  1. Setiap musim kemarau panjang, maka sawah yang akan diolah 2x setahun sebanyak 70% x 350 Ha tahun 1979/1980 disebutkan diatas, tidak akan dapat dicapai.

  2. Sumber air yang berasal dari Gunung Singgalang dan Merapi, telah dimanfaatkan lebih dahulu oleh para petani sawah di Nagari Gadut, Kapau, Koto Tangah, Magek dan sebagian Kamang Mudik, yang kemudian sampai ke Kamang Hilir hanyalah sisanya lewat Batang Air Tangalau dan Agam. Pada musim kemarau air di Tangalau dan Agam tidak ada sama sekali, yang ada pasir saja.


Untuk dapat keseluruhan persawahan di Kamang Hilir diolah 3x setahun dan kelebihan produksi dapat dipertahankan setiap tahun, perlu diusahakan mendapatkan sumber air, selain disebutkan ayat 2 diatas, antara lain dengan jalan :




  1. Menyelesaikan Proyek Air Bersih di Guguak Rang Pisang

  2. Memperbuat danau mini dengan mengambil air dari perut bumi.


Daftar Pengairan yang ada dan yang mengiris sawah-sawah


di Kamang


























Bangunan PengairanSampai Th. 1978/19791979/1980
1.      Setengah pengairan240 Ha240 Ha
2.      Sederhana50 Ha50 Ha
3.      Tadah Hujan65 Ha65 Ha

_________________________


Catatan Kaki:


[1] Bimbingan Massal (Bimas) dalam bidang pertanian


[2] Program Intensifikasi Massal , yang merupakan kelanjutan dari program Bimas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum