Langsung ke konten utama

Monografi Nagari Kamang 1980_21

B. Bidang Kerajinan/Industri Ringan




  1. Perabot Rumah Tangga


Selain dari pertanian, menjadi pegawai, berjualan, pengusaha dan jasa, mata pencaharian pokok penduduk Nagari Kamang yang lain ialah bertukang kayu/ pengrajin perabot rumah tangga yang telah berjalan semenjak ratusan tahun lalu.


Jumlah pengrajin perabot ini setiap tahunnya meningkat, baik yang berada di kampung/ nagari, maupun yang di perantauan, yang tersebar di Pulau Sumatera, terbanyak ialah di Kota Bukittinggi, Padang, Payakumbuh, Solok, Painan, Pekanbaru, Bengkalis, Bengkulu, Sibolga dan Medan.


Perkembangan pengrajin perabot rumah tangga ini adalah sebagai berikut:




  1. Sampai tahun 1977/1978........................ 360  orang

  2.             tahun 1978/1979........................   450  orang

  3.             tahun 1979/1980........................   500  orang


Pengrajin produksi perabot rumah tangga ini antara lain :


Daftar Produksi Pengrajin Perabot Kamang setiap bulannya:





































































NoJenis BarangBanyaknya
1978/19791979/1980
1.Kursi makan/biasa500 buah750 buah
2.Zice Jengki500 buah800 buah
3.Kursi Busa-50 buah
4.Almar besar/kecil50 buah100 buah
5.Meja makan100 buah150 buah
6.Meja tulis biro/ ½ biro35 buah70 buah
7.Bupet35 buah70 buah
8.Dipan15 buah30 buah
9.Tuilet  d10 buah20 buah

Dan berbagai prabot lainnya.


Belum termasuk pesanan Pemerintah untuk sekolah-sekolah dan kantor-kantor, begitu pula pesanan perorangan.


Pemasan dari produksi tersebut adalah pasar/kota-kota di Sumatera Barat, Pekanbaru dan Sibolga.


Bahan-bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi disebutkan diatas adalah sebagai berikut:




  1. Kayu berbagai jenis dan ukuran 400   m3

  2. Perekat jangat/pramika 400   kg

  3. Besi paku, engsel, kunci-kunci dsb 0,75   ton

  4. Rotan/plastik 1   ton

  5. Spiritus 5   drom

  6. Tepung cat, ambalau dan lain-lain 1   ton

  7. Pramika 1500   lembar

  8. Triplek 250   lembar

  9. Kaca muka 300   lembar

  10. Kaca polos 400   lembar

  11. Dan lain-lain sebagainya


Alat-alat yang dipakai untuk keperluan para tukang/pengrajin adalah seperti ketam, gergaji, pahat, kampak, bord berbagai ukuran dan digerakkan/dikerjakan dengan tenaga, masih belum dengan mesin, mudah-mudahan dengan masuk aliran listrik (Listrik Masuk Desa), maka pekerjaan berat-berat seperti: mengetam dan membelah/memotong, membor, akan dilakukan dengan mesin dan listrik.


Pekerjaan perabot ini kebanyakan secara perorangan, dan hanya baru sedikit yang masuk menjadi anggota Koperasi KIPER.


2. Anyaman-anyaman


Usaha memproduksi perabot ini memerlukan pula pengrajin anyaman seperti untuk alas dan sandaran Zice Jengki biayanya/ kebanyakan dikerjakan oleh wanita.


Disamping itu ada lagi penganyam mansiang dengan produksi karung dan tikar mansiang, untuk tempat padi, jemuran dan tikar rumah penduduk. Pada umumnya produksi ini untuk memenuhi kebutuhan pengrajin dan sedikit yang dijual kepasaran.


3. Konveksi dan Sulam Menyulam


Semenjak tahun 1960-an di nagari ini telah mulai berkembang usaha konveksi, sulam menyulam dan jahit menjahit, pengrajinnya adalah wanita, yang menghasilkan pakaian-pakaian kamar tidur, taplak-taplak meja, kain-kain kursi dan sebagainya, sebahagian besar pengrajinnya dihasilkan oleh PKK.


Disamping itu sejumlah 30 orang lulusan PKK Higermata, telah belajar membatik, baru yang diprduksinya batik selendang mereka sendiri. Usaha membatik ini akan ditingkatkan dnegan jalan menambah pengetahuan mereka.


Daftar Pengrajin anyam-anyaman, sulam menyulam dan jahit menjahit




































NoJenis UsahaBanyak Orang
1.Anyaman mansiang200 orang
2.Anyaman kursi150 orang
3.Sulam menyulam100 orang
4.Jahit-jahitan/konveksi50 orang
5.Membatik/kerajinan rotan30 orang (lulusan PKK)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum