Asal Usul Nama dari Nagari Kamang
Pendatang dan penghuni Nagari Kamang ini kira-kira abad ke sepuluh berasal dari Nagari Minangkabau Luhak Tanah Data sekarang. Rombongan ini sempat beristirahat di Bukit Lantak Koto dan Kubuang Tigo Baleh dan akhirnya mereka sampai di Batu Manjulang (sekarang populer dengan Batu Bajolang yang terletak diantara Kampuang Koto Nan Gadang dan Binu sekarang dekat aliran Batang Agam).
Menjulang artinya tinggi, dan batu ditempat ini menjulang yang kini masih ada dan dapat dilihat.
Dari Batu Manjulang ini mereka dahulunya mereka memasuki ke tempat yang agak ketinggian, dimana mereka melihat sebatang kayu besar yang serupa Gobah dan disitulah mereka menetap dan tempat itu sekarang bernama Gobah dalam Kampung Koto Nan Gadang.
Pohon kayu besar ini mereka namakan kayu Kamang, dimana buah dari kayu ini enak untuk dimakan (dapat dilihat kebenarannya pada kami bahasa Indonesia karangan W.Y.S Puswadasmita cetakan ke IV PN. Balai Pustaka Jakarta 1966. Urat, kulit dan daun kayu Kamang ini dapat dijadikan bahan obat tradisional)
Sudah barang tentu Nenek-Nenek Moyang dahulu itu mencari Nama Nagari, Nama-nama Kampung, Kampung-kampung kecil dan sebagainya mereka carikan Nama-nama yang bersejarah dan kemudian oleh Belanda dijadikan nama Kelarasan Kamang. Sebelum Perang Kamang dan Ondirdistrict Kamang sesudah Perang Kamang dan kemana Nagari Kamang ini mereka bawa dalam susunan Pemerintahan seperti sewaktu Kamang dimasukkan dalam Administratif Baso, maka kemudian nama Onderdistrictnya dirobah menjadi Onderdistrict Kamang-Baso, dan bagitulah sewaktu Kamang masuk Wilayah Admisnitratif Tilatang, maka kecamatan dari Kecamatan Tilatang ditambahkan kata kalimat Kamang, dengan Kecamatan Tilatang Kamang seperti yang kita dapati sekarang ini.
Yang dikatakan Nagari Kamang adalah sebagian hilirnya berbatas dengan Gurun Capo dan sebelahnya baratnya berbatas dengan Pandan Balian (batas dengan Kamang Mudik sekarang). Disebutkan juga dahulunya oleh orang tuo bahwa yang dikatakan Nagari Kamang itu dari gurun Capo (batas nagari Kamang-Salo/Bungo Koto Tuo) ke Pandan Balian (Batas dengan Kamang Mudik sekarang) sedang sebelah selatannya berbatas dengan Nagari Magek yang dipagari seluruhnya dengan Pohon Aur Berduri yang telah membelukar. Sedangkan bahagian utaranya dengan Bukit Barisan juga dari batas Salo dan sampai ke Kamang Mudik.
Nagari Kamang mempunyai kampung sebanyak 17 kampung, yaitu:
- Guguak Rang Pisang (sebab guguak-guguak yang disana kepunyaan pesukuan Pisang, batas dengan Kampung Salo Nagari Bungo Koto Tuo. Yang masuk dari bagian-bagian dari kampuang Guguak Rang Pisang ini diantaranya yaitu Bawah Anau, Batuang Bawah, tulisan tak terbaca, Mato Air, Banda Barusuang, Luak Gadang, Dadok.
- Koto Kaciak, termasuk dalam bagian-bagian kampung kecil-kecilan antara lain Gurun Capo sebagai batas Nagari Kamang yang disebutkan diatas, Guguak, Syaruak, Koto Bungsu, Ladang, Luran, Taron dan sebagian Larak dan Kasiak.
- Balai Panjang, termasuk bagian Kampung kecil-kecilnya Kuruak Gadang, Koto Tangah, Gunjo, Katapiang, Luak Anyia, dna Balai Panjang.
- Koto Nan Gadang termasuk di dalamnya Batu Manjulang, Gubah, Ujung Tanjuang, Lurah, sebagian Larak (Larak berasal dari kalimat rarak atau tanggal, Rumah Tinggi, Rumah Gadang, koto Sariak sebagian.
- Binu, termasuk didalamnya Ladang Panjang, lurah dan lain-lain.
- Ladang Darek, termasuk didalamnya Tanjung,Baburai, Tabiang, Bawah Patai dan sebagian Koto Saroak.
- Solok, termasuk didalamnya Alahan, Capu, Sungai Janiah, Banda Baruak (Banda Baruak berasal dari kata bandar air yang mairuak/ bandar air yang membisingkan, kemudian mahiruak, disebut baruak)
Ketujuh kampung-kampung tersebut diatas, dulunya satu daerah hukum kepala Nagari Hilir.
- Pintu Koto, termasuk didalamnya Sawah Mangkudu, Kabun, Tang Kamang, Dalam Basimpang, Gelanggang dan sebagainya
- Joho, termausk di dalamnya Baringin, Jambak, Tapi, Gurun dan sebagainya.
- Limo Kampuang, termasuk didalamnya Tali Binga, Jawi-jawi, Taluak dan sebagainya.
- Ampek Kampuang, termasuk didalamnya Ampang, Kubang Putiah, Panji, Parumahan, Parik Rantang dan sebagainya.
- Nan Tujuah, termasuk dalamnya Kubualah, Nan Tujuah Kecil, Taluak dan sebagainya.
- Bancah, termasuk didalamnya Tanah Pinyurek, Gunuang Haru sebagian, Bungo Tanjuang, Lurah Patiah, Subarang, Bukik Monggok dan sebagainya.
- Batu Baraguang, termasuk didalamnya sebagian Gunuang Haru, Langgundi, Jambak, Payobada, Sikumbang, Talo, Talang dan lain-lainnya
- Dalam Koto termasuk dalamnya Anak Air, Rawang, Cagek, Batu Lansiang, Baruah Bukik, Koto Sikumbang, Caniago, dan sebagainya
- Dangau Baru, termasuk dalamnya, Tapi, Simabua, Dangau Baru, dan Mejan dan lain-lain sebagainya.
- Koto Panjang, termasuk didalamnya Puduang, Parumahan Tujuah, Surau Gadang, Kampuang Duo Baleh, Simpang Ampek, Luek Badangkuang dan sebagainya. Lazim disebut Patah Mudiak, juga dahulunya punya Kepala Nagari Sendiri
[…] sebagai orang Kamang menjadi tempat untuk menuntut “Bilakah kami akan dibawakan Durian Kamang engku..?” […]
BalasHapus