Langsung ke konten utama

Monografi Nagari Kamang 1980_6

Asal Usul Nama dari Nagari Kamang


Pendatang dan penghuni Nagari Kamang ini kira-kira abad ke sepuluh berasal dari Nagari Minangkabau Luhak Tanah Data sekarang. Rombongan ini sempat  beristirahat di Bukit Lantak Koto dan Kubuang Tigo Baleh dan akhirnya mereka sampai di Batu Manjulang (sekarang populer dengan Batu Bajolang yang terletak diantara Kampuang Koto Nan Gadang dan Binu sekarang dekat aliran Batang Agam).


Menjulang artinya tinggi, dan batu ditempat ini menjulang yang kini masih ada dan dapat dilihat.


Dari Batu Manjulang ini mereka dahulunya mereka memasuki ke tempat yang agak ketinggian, dimana mereka melihat sebatang kayu besar yang serupa Gobah dan disitulah mereka menetap dan tempat itu sekarang bernama Gobah dalam Kampung Koto Nan Gadang.


Pohon kayu besar ini mereka namakan kayu Kamang, dimana buah dari kayu ini enak untuk dimakan (dapat dilihat kebenarannya pada kami bahasa Indonesia karangan W.Y.S Puswadasmita cetakan ke IV PN. Balai Pustaka Jakarta 1966. Urat, kulit dan daun kayu Kamang ini dapat dijadikan bahan  obat tradisional)


Sudah barang tentu Nenek-Nenek Moyang dahulu itu mencari Nama Nagari, Nama-nama Kampung, Kampung-kampung kecil dan sebagainya mereka carikan Nama-nama yang bersejarah dan kemudian oleh Belanda dijadikan nama Kelarasan Kamang. Sebelum Perang Kamang dan Ondirdistrict Kamang sesudah Perang Kamang dan kemana Nagari Kamang ini mereka bawa dalam susunan Pemerintahan seperti sewaktu Kamang dimasukkan dalam Administratif Baso, maka kemudian nama Onderdistrictnya dirobah menjadi Onderdistrict Kamang-Baso, dan bagitulah sewaktu Kamang masuk Wilayah Admisnitratif Tilatang, maka kecamatan dari Kecamatan Tilatang ditambahkan kata kalimat Kamang, dengan Kecamatan Tilatang Kamang seperti yang kita dapati sekarang ini.


Yang dikatakan Nagari Kamang adalah sebagian hilirnya berbatas dengan Gurun Capo dan sebelahnya baratnya berbatas dengan Pandan Balian (batas dengan Kamang Mudik sekarang). Disebutkan juga dahulunya oleh orang tuo bahwa yang dikatakan Nagari Kamang itu dari gurun Capo (batas nagari Kamang-Salo/Bungo Koto Tuo) ke Pandan Balian (Batas dengan Kamang Mudik sekarang) sedang sebelah selatannya berbatas dengan Nagari Magek yang dipagari seluruhnya dengan Pohon Aur Berduri yang telah membelukar. Sedangkan bahagian utaranya dengan Bukit Barisan juga dari batas Salo dan sampai ke Kamang Mudik.


Nagari Kamang mempunyai kampung sebanyak 17 kampung, yaitu:




  • Guguak Rang Pisang (sebab guguak-guguak yang disana kepunyaan pesukuan Pisang, batas dengan Kampung Salo Nagari Bungo Koto Tuo. Yang masuk dari bagian-bagian dari kampuang Guguak Rang Pisang ini diantaranya yaitu Bawah Anau, Batuang Bawah, tulisan tak terbaca, Mato Air, Banda Barusuang, Luak Gadang, Dadok.

  • Koto Kaciak, termasuk dalam bagian-bagian kampung kecil-kecilan antara lain Gurun Capo sebagai batas Nagari Kamang yang disebutkan diatas, Guguak, Syaruak, Koto Bungsu, Ladang, Luran, Taron dan sebagian Larak dan Kasiak.

  • Balai Panjang, termasuk bagian Kampung kecil-kecilnya Kuruak Gadang, Koto Tangah, Gunjo, Katapiang, Luak Anyia, dna Balai Panjang.

  • Koto Nan Gadang termasuk di dalamnya Batu Manjulang, Gubah, Ujung Tanjuang, Lurah, sebagian Larak (Larak berasal dari kalimat rarak atau tanggal, Rumah Tinggi, Rumah Gadang, koto Sariak sebagian.

  • Binu, termasuk didalamnya Ladang Panjang, lurah dan lain-lain.

  • Ladang Darek, termasuk didalamnya Tanjung,Baburai, Tabiang, Bawah Patai dan sebagian Koto Saroak.

  • Solok, termasuk didalamnya Alahan, Capu, Sungai Janiah, Banda Baruak (Banda Baruak berasal dari kata bandar air yang mairuak/ bandar air yang membisingkan, kemudian mahiruak, disebut baruak)


Ketujuh kampung-kampung tersebut diatas, dulunya satu daerah hukum kepala Nagari Hilir.




  • Pintu Koto, termasuk didalamnya Sawah Mangkudu, Kabun, Tang Kamang, Dalam Basimpang, Gelanggang dan sebagainya

  • Joho, termausk di dalamnya Baringin, Jambak, Tapi, Gurun dan sebagainya.

  • Limo Kampuang, termasuk didalamnya Tali Binga, Jawi-jawi, Taluak dan sebagainya.

  • Ampek Kampuang, termasuk didalamnya Ampang, Kubang Putiah, Panji, Parumahan, Parik Rantang dan sebagainya.

  • Nan Tujuah, termasuk dalamnya Kubualah, Nan Tujuah Kecil, Taluak dan sebagainya.

  • Bancah, termasuk didalamnya Tanah Pinyurek, Gunuang Haru sebagian, Bungo Tanjuang, Lurah Patiah, Subarang, Bukik Monggok dan sebagainya.

  • Batu Baraguang, termasuk didalamnya sebagian Gunuang Haru, Langgundi, Jambak, Payobada, Sikumbang, Talo, Talang dan lain-lainnya

  • Dalam Koto termasuk dalamnya Anak Air, Rawang, Cagek, Batu Lansiang, Baruah Bukik, Koto Sikumbang, Caniago, dan sebagainya

  • Dangau Baru, termasuk dalamnya, Tapi, Simabua, Dangau Baru, dan Mejan dan lain-lain sebagainya.

  • Koto Panjang, termasuk didalamnya Puduang, Parumahan Tujuah, Surau Gadang, Kampuang Duo Baleh, Simpang Ampek, Luek Badangkuang dan sebagainya. Lazim disebut Patah Mudiak, juga dahulunya punya Kepala Nagari Sendiri

Komentar

  1. […] sebagai orang Kamang menjadi tempat untuk menuntut “Bilakah kami akan dibawakan Durian Kamang engku..?” […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum