Langsung ke konten utama

Monografi Nagari Kamang 1980_22

C. Prasarana Perhubungan




  1. Jalan-jalan
    a. Jalan khas IV 6,9 km, diaspal 65%, sisanya 35% masih batu dan tanah
    b. Jalan desa/nagari 12,5 km, diperkeras 75%, belum diperkeras 25%
    c. Jalan setapak 10 km, 100% tanah



  1. Jembatan


Enam jembatan telah diperbaiki permanen, 4 buah bangunan Pemerintah Dati II Agam, 3 buah Bangdes, sedang 3 buah lagi masih darurat.


D. Sarana Angkutan


Bahwa pemasaran dari produksi Mobiler, Jeruk Manis dan lain-lainnya, untuk mendapatkan bahan-bahan baku, keperluan sehari-hari, adalah pasar Bukit Tinggi. Maka setiap hari pekan di Bukit Tinggi ada 20 kendaraan oplet dan sejenis bus Toyota yang melakukan operasi di Kamang, sedang pada hari-hari tidak pasa Bukittinggi (diluar hari Sabtu dan Rabu) ada sekitar 15 kendaraan yang pulang pergi.


Kesibukan dari alat pengangkutan tersebut dikarenakan produksi mobiler, jeruk manis, padi dan sebagainya lebih meningkat dari tahun-tahun yang silam, sebagian motor kepunyaan penduduk nagari lain. Akibat peningkatan produksi tersebut diatas maka kendaraan bermotor dan lain-lainnya kepunyaan penduduk Kamang turut meningkat pula.


Jumlah sarana angkutan yang milik penduduk Kamang hilir


keadaan 1979/1980











































































NoJenis KendaraanBanyaknya
1978/19791979/1980
1.Gerobak tangan450 buah465 buah
2.Gerobak demo1 buah1 buah
3.Pedati3 buah2 buah
4.Becak2 buah2 buah
5.Kereta angin439 buah447 buah
6.Kendaraan motor roda 240 buah91 buah
7.Kendaraan roda empat4 buah8 buah
8.Truk ¾ ton1 buah4 buah
9.Truk 3 ton- buah1 buah
10.Sedan2 buah2 buah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum