ANALISA POTENSI NAGARI
Potensi Nagari Kamang terdiri dari keadaan kepadatan penduduk, keadaan alam, bitasi dari kota, lapangan pekerjaan penduduk, pendapatan desa, adat istiadat, lembaga-lembaga desa, tingkat pendidikan, kegotong-royongan dan prasarana-prasarana yang terdapat di Nagari.
Penduduk Kamang tergolong kepada nagari yang padat dengan rata-rata 888 orang / km2 pada tahun 1979. Jumlah ini mendekati dari kepadatan penduduk kota-kota di Sumatera Barat 1971 yaitu kira-kira 1890 orang/km2. Oleh sebab itu dapat digolongkan pada kriteria D3 dengan batas lebih dari 300 orang/km2 untuk nagari.
Alam Nagari Kamang dapat digolongkan kepada kriteria N3, dimana kesuburan tanah ladang, curah hujan 2000 – 2400 mm/tahun dan bentuk permukaan tanah dataran, walaupun terdapat perbukitan, tetapi daerah perbukitan terdiri hutan yang masih utuh.
Jarak nagari ke Ibu Kabupaten di Bukit Tinggi[1] 13 km, ke Pakan Kamis[2] 7 Km yang merupakan Ibu Kecamatan. Pada umumnya hubungan antar jorong yang satu dengan jorong yang lain sudah dapat dikatakan lancar dan sebagian dari jorong dilalui oleh jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Baso dan Kecamatan Ampek Angkek Canduang. Pada umumnya hubungan perekonomian masyarakat adalah Kota Bukit Tinggi sebagai Ibu Kabupaten dengan arti orbita-i II.
Kehidupan penduduk Nagari Kamang sebagian besar bertumpu pada bidang pertanian, walaupun ada diantara amereka yang hidup dari perkebunan, kerajinan/ industri, namun hal ini adalah sebagai mata pencaharian sambilan dalam arti kriteria mata pencaharian E1.
Untuk tahun 1979/ 1980 ini setelah diadakan perhitungan dari berbagai macam produksi antara lain yang berasal dari produksi pertanian, perkebunan, kerajinan/ industri dan peternakan sudah dapat dikatakan ±1 milyar rupiah yang berarti kriteria Y3.
Adat istiadat yang merupakan kebiasaan yang menghambat pembangunan sudah berangsur-angsur berkurang, walaupun masih terdapat upacara-upacara adat seperti membawa anak turun mandi, upacara perkawinan dan upacara-upacara lain namun hal ini dilaksanakan sekedarnya saja dan tidak pula dengan berpoya-poya, yang dalam kriterianya disebut A2.
Pada umumnya di nagari ini terdapat lembaga-lembaga yang mendukung Pemerintahan Nagari dalam pembangunan seperti lembaga pemerintahan, perekonomian, pendidikan, kesehatan dan lain-lain yang jumlahnya 7 macam, yang dikriteriakan L3.
Setelah diadakan penelitian dalam tingkat pendidikan masyarakat, maka terdapatlah angka-angka 84% penduduk yang berpendidikan tamat Sekolah Dasar keatas, yang digolongkan kepada kriteria Pd3.
Didalam pelaksanaan pembangunan nagari sampai ke jorong-jorong dilakukan dengan dasar musyawarah dan rapat-rapat LSD jorong dan proyek-proyek yang dilaksanakan sudah makin terarah dengan kriteria Gr3.
Dibidang prasarana terdapat prasarana perhubungan, produksi, ekonomi yang tergolong kepada P2.
Secara menyeluruh ditingkat kenagarian yang menonjol peningkatan skore dari tahun lalu adalah skore pendapatan (y). Dimana tahun yang lalu tergolong Y2 dan tahun 1979/1980 ini menjadi Y3. Ini disebabkan peningkatan produksi pertanian pada perkebunan jeruk dan usaha-usaha muubel dan lain-lain.
______________________________________
Catatan Kaki:
[1] Pada tahun ini, Ibu Kota Kabupaten Agam masih di Bukit Tinggi. Ibu kota kabupaten dipindahkan sekitar akhir tahun 1980-an
[2] Pada masa ini Kamang masih bagian dari Kecamatan Tilatang Kamang.
Komentar
Posting Komentar