Langsung ke konten utama

Perjodohan (Fasal.3)

Mangarumahan Urang[1] (Fihak Perempuan)


DSCF1847Setelah kepastian telah didapat mengenai nasib Si Buyuang dan Si Upiak maka fihak perempuan kemudian mengadakan acara Mangarumahan Urang. Gunanya ialah untuk memberitahu kepada sekalian karib kerabat kalau Si Upiak telah dapat jodohnya, telah bersua ruas dengan buku. Itulah makna sesungguhnya dari acara ini.


Yang diundang ketika acara ini ialah amai-bapak[2], beragam cara orang mengadakan acara ini, namun tiangnya ialah sesuai kemampuan. Bagi yang sanggup maka mereka akan mengundang rang sumando dari seluruh anggota suku namun bagi yang tidak maka yang patut-patut saja. Maksudnya yang patut ialah yang dekat hubungannya, seperti kemudian ialah bako, setelah itu seluruh kaum kerabat.


Dalam acara ini diutarakanlah kepada seluruh kerabat yang hadir mengenai perjodohan yang akan segera dilangsungkan. Pada saat ini diterangkanlah bakal suami Si Upiak ini, siapa dia, anak siapa, kamanakan siapa, serta sukunya apa.



Serta tidak lupa, dalam Mangarumahan Urangi ini para dunsanak serta karib-kerabat yang datang dijamu dengan berbagai hidangan. Tentu saja hidangan ini dimasak oleh kaum perempuan secara bersama-sama (bergotong royong)


_________________

Catatan Kaki:

 [1] Terjemahan bebasnya ialah Mengerumahkan Orang



[2] Urang sumando,




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum